Populer di Amerika Serikat, Berikut 3 Fakta Menarik Hot Dog

Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Populer di Amerika Serikat, Berikut 3 Fakta Menarik Hot Dog
Ilustrasi Hot Dog (unsplash/ball brand)

Kamu pernah memakan hot dog? Kuliner satu ini memang dikenal sebagai salah satu kuliner fast food atau cepat saji terpopuler di Amerika Serikat. Bahkan, penjual hot dog sangat mudah ditemui di negara tersebut. Mulai dari yang dijual di pinggi jalan dengan kereta dorong atau mobil, hingga yang dijual di restoran berbintang.

Melansir dari situs National Today, kuliner yang berbahan dasar sosis ini diperingati pula di Amerika Serikat. Hari hot dog nasional atau National Hot Dog day diperingati setiap rabu minggu ketiga di bulan Juli. Di tahun 2023 ini hari hot dog nasional jatuh pada tanggal 19 Juli. Kuliner ini selain juga cukup populer ternyata juga memiliki beberapa fakta menarik di dalamnya. Berikut merupakan 3 fakta menarik kuliner hot dog.

1. Berasal Dari Jerman

Ilustrasi Sosis Hot Dog (unsplash/oliver fetter)
Ilustrasi Sosis Hot Dog (unsplash/oliver fetter)

Kuliner satu ini ternyata sudah ada sejak abad ke-13 masehi. Melansir dari situs etymonline.com, kuliner yang menjadi cikal bakal hot dog muncul pada abad ke-13 masehi di Jerman. Di masa tersebut ada hidangan sosis tradisional Jerman yang disebut dengan Frankfurter Würstchen. Kuliner ini umumnya dihidangkan pada saat penobatan kaum bangsawan ataupun saat menjamu tamu agung kerajaan.

Hot dog sendiri mulai populer di Amerika Serikat ketika dibawa oleh para imigran asal Jerman di abad ke-19. Saat itu ada beberapa orang Jerman yang membuka restoran di Amerika Serikat dan turut menyajikan sosis tradisional ini sebagai hidangannya. Lambat laun makanan ini cukup populer karena dianggap memiliki citarasa sederhana namun enak bagi sebagian besar orang Amerika saat itu.

2. Pernah Menggunakan Daging Anjing

Ilustrasi Memasak Sosis (unsplash/rachel clark)
Ilustrasi Memasak Sosis (unsplash/rachel clark)

Penamaan hot dog ternyata memang untuk menyebut olahan dari daging anjing. Melansir dari buku “Word Myths: Debunking Linguistic Urban Legends”, sosis daging yang menjadi bahan dasar hot dog ternyata memang benar-benar terbuat dari daging anjing. Praktek tersebut diketahui dilakukan oleh beberapa orang Jerman hingga abad ke-18 dan 19 masehi. Bahkan, praktek semacam ini masih ditemui di awal abad ke-20.

Namun, daging hot dog yang dijual di Amerika Serikat pada abad ke-19 diyakini tidak terbuat dari daging anjing, meskipun saat itu tidak dapat dibuktikan secara valid. Umumnya daging yang populer digunakan sebagai sosis hot dog adalah campuran daging babi atau sapi. Beberapa juga menggunakan daging ayam. Praktek memakan daging anjing tersebut diyakini telah hilang sejak abad ke-19 karena dianggap kejam.

3. Beresiko Menyebabkan Kanker

Ilustrasi Hot Dog (unsplash/ivan sipilov)
Ilustrasi Hot Dog (unsplash/ivan sipilov)

Meskipun hot dog merupakan salah satu makanan sederhana yang cukup nikmat, akan tetapi mengkonsumsi kuliner satu ini memiliki efek samping dapat menyebabkan kanker. Melansir dari sebuah artikel dari American Institute for Cancer Research, mengkonsumsi daging olahan seperti hot dog secara terus menerus setiap harinya dapat menumbuhkan resiko kanker sekitar 20%. Hal ini terjadi apabila diri kita mengkonsumsi daging olahan yang memiliki kadar lemak dan garam yang tinggi seperti hot dog.

Pengolahan daging yang keliru juga dapat memungkinkan adanya kontaminasi dari beberapa jenis bakteri yang cukup berbahaya bagi sistem pencernaan. Akan tetapi, hal ini masih dapat ditoleransi oleh kondisi imun tubuh apabila diri kita tetap rutin berolahraga dan mengatur asupan nutrisi harian dengan berbagai makanan yang bergizi dan berfungsi sebagai anti-racun atau anti oksidan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak