Terbit pertama kali pada 2012, buku Free Will yang ditulis Sam Harris ini merupakan karya filosofi yang provokatif, mengajukan argumen kuat tentang bagaimana pandangan manusia terhadap kehendak bebas. Lantas, apa kebebasan yang ditawarkan dalam buku Free Will? Simak ulasan karya Sam Harris lebih lanjut di bawah ini.
Identitas Buku Free Will
Judul: Free Will
Penulis: Sam Harris
Penerjemah: G.E. Murty
Penerbit: Globalindo
Tahun: 2019
Tebal: 78 halaman
ISBN: 9786025369605
Ulasan Buku Free Will
Dalam buku Free Will, Harris menyajikan teori determinisme yang kontroversial, menyatakan bahwa manusia sebenarnya tidak memiliki kehendak bebas sejati.
Harris memulai buku ini dengan menghadirkan gambaran tentang kehendak bebas yang secara luas diterima oleh masyarakat. Ia menyoroti banyak orang percaya bahwa kehendak bebas adalah dasar moral dan hukum, sehingga sebagian besar tindakan kita dianggap ditentukan oleh pilihan bebas kita.
Namun, ia menentang pandangan ini dengan membawa perhatian pada penelitian ilmiah tentang neurosains dan perilaku manusia. Salah satu poin utamanya adalah argumen Harris tentang determinisme. Ia menggambarkan manusia sebagai entitas yang beroperasi dalam lingkup kausalitas, di mana setiap tindakan dan keputusan dipengaruhi oleh sebab-akibat yang kompleks, termasuk faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman masa lalu.
BACA JUGA: Ulasan Buku The Soul of Samurai, Upaya Mencari Kebijaksanaan Hidup
Dalam pandangan deterministik Harris, kehendak bebas adalah ilusi semata, yang muncul dari ketidaktahuan kita tentang alasan di balik pilihan kita. Harris juga membahas peran neurosains dalam mendukung pandangannya. Ia mengacu pada studi-studi otak yang menunjukkan bagaimana aktivitas neuron dan proses mental dapat dijelaskan oleh hukum-hukum fisika dan kimia. Argumen ini memberikan dukungan kuat bagi pandangan deterministiknya dan menentang keyakinan populer tentang kehendak bebas sebagai "si penentu" dari tindakan manusia.
Selain itu, Harris juga membahas implikasi moral dari pandangannya tentang kehendak bebas. Ia berpendapat bahwa mengakui bahwa manusia tidak memiliki kehendak bebas sejati harusnya membawa perubahan dalam bagaimana kita memandang tanggung jawab moral dan hukuman. Dalam pandangan Harris, menghukum seseorang atas perbuatan jahatnya tidak seharusnya berdasarkan ide kehendak bebas, melainkan untuk melindungi masyarakat dan memperbaiki perilaku pelaku kejahatan.
Buku ini juga menghadirkan berbagai kritik terhadap argumen Harris. Beberapa kritikus berpendapat bahwa pandangannya tentang determinisme mengabaikan kompleksitas kehidupan manusia dan sifat multidimensional dari keputusan manusia. Selain itu, beberapa mempertanyakan implikasi etika dari pandangannya dan berpendapat bahwa kehendak bebas memainkan peran penting dalam pembentukan karakter dan moralitas seseorang.
Meskipun buku ini kontroversial, Harris menyajikan argumennya dengan baik dan memberikan ilmu pengetahuan yang mendalam untuk mendukung pandangannya. Ia juga menawarkan perspektif yang menarik tentang bagaimana kita memahami diri kita sebagai manusia dan bagaimana pandangan kita tentang kehendak bebas dapat mempengaruhi cara pandang kita terhadap tanggung jawab dan moralitas.
Free Will merupakan buku yang menarik dan memprovokasi pikiran pembacanya. Dengan menggabungkan pendekatan neurosains dan filosofi, Harris berhasil mengajukan argumen yang kuat untuk menentang pandangan populer tentang kehendak bebas dan membangun diskusi yang relevan dalam dunia ilmiah dan filosofi modern.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
7 Rekomendasi Film Hitam Putih Terbaik dari Abad 21, Drama hingga Horor
-
5 Rekomendasi Film SpongeBob SquarePants, Banyak Petualangan Seru
-
7 Film Horor yang Raih Nominasi Best Picture Oscar, Terbaru The Substance
-
7 Rekomendasi Film Vampir di Netflix, Ada Horor hingga Action
-
4 Rekomendasi Film Netflix yang Dibintangi Jim Carrey, Ada Favoritmu?
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Timun Jelita Volume 2: Suara Kecil yang Disimpan Diam-Diam
-
Hidup Lebih Bahagia dengan Berpikir Kritis Lewat Buku Makanya Mikir
-
Ulasan Novel Memories of a Name: Jejak Luka di Lorong SMA Polaris
-
Kisah Mang Adi dari Busa Pustaka: Melawan Ketimpangan Akses Terhadap Buku dan Literasi di Indonesia
-
Rahasia dan Penjelajahan Tempat Kelahiran Papa dalam Novel Bingkai Memori
Ulasan
-
5 Rekomendasi Film Kriminal yang Diangkat dari Kisah Nyata, Ada No Man of God!
-
Ulasan Buku Timun Jelita Volume 2: Suara Kecil yang Disimpan Diam-Diam
-
Teluk Triton, Menyimpan Keindahan Layaknya Surga Tersembunyi di Kaimana
-
Hidup Lebih Bahagia dengan Berpikir Kritis Lewat Buku Makanya Mikir
-
5 Rekomendasi Film untuk Sambut Akhir Pekanmu, Ada The Snitch-The Accountant 2
Terkini
-
4 Ide Gaya Kasual ala Kim Yo Hanyang Bisa Ditiru Buat Nongkrong!
-
Film 'Conclave' Umumkan Tayang secara Terbatas di Bioskop Indonesia
-
Sinopsis Khauf, Series India Dibintangi Monika Panwar dan Rajat Kapoor
-
Sudirman Cup 2025: Drawing Grup, Indonesia Masuk Grup D Bersama Denmark
-
4 Gaya OOTD Elegan Shin Min-A, Cocok untuk Acara Formal hingga Semi Kasual