Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | M. Fuad S. T.
Klenteng Mak Co atau Tjoe An Kiong (dok. pribadi/M. Fuad S. T)

Membicarakan mengenai Lasem, tentu yang ada di benak kita adalah sebuah kota kecil sarat dengan nilai sejarah dan toleransi. Meskipun terletak di pesisir utara Pulau Jawa, namun kota yang satu ini justru identik dengan kebudayaan khas Tionghoa yang telah berakar kuat semenjak berabad-abad lampau.

Maka tak mengherankan jika pada tahun 2002 lalu, kota yang mendapatkan julukan sebagai Tiongkok Kecil ini dijadikan salah satu latar dalam film yang digarap oleh Nia Di Nata berjudul Ca Bau Kan: Hanya Sebuah Dosa. Sekadar informasi, film Ca Bau Kan yang dibintangi oleh aktor kawakan Ferry Salim, Lola Amaria dan sederet bintang tenar Indonesia tersebut menempatkan Lasem sebagai salah satu latar perjalanan ceritanya.

Setidaknya, terdapat tiga spot yang dipakai dalam film ini, yang pertama adalah Klenteng Tjoe An Kiong alias Klenteng Mak Co, kemudian komplek pekuburan China yang berada di daerah Gunung Mbugel, dan tentu saja daerah Pecinan yang terletak di jantung kota Lasem. 

Klenteng Mak Co atau Tjoe An Kiong yang menjadi salah satu latar dalam film Ca Bau Kan, benar-benar menjadikan film bersetting tahun 1930 an tersebut semakin natural. Pasalnya, klenteng yang terletak di daerah Dasun, Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang ini sendiri memang tak mengalami banyak perubahan semenjak kali pertama dibangun oleh para pedagang Tionghoa pada kisaran abad ke 13 lalu.

Dengan komposisi bangunan yang masih mempertahankan mayoritas kayu jati, vibes tempo doeloe yang dihasilkan benar-benar nyata dan membawa para penikmat film Ca Bau Kan benar-benar seperti melintasi ruang waktu kembali ke zaman kolonial dulu. Maka tak mengherankan, jika film ini pada akhirnya mendapatkan rating yang cukup besar di laman IMdB, yakni di kisaran angka 7,2/10. Salah satu alasan tingginya nilai yang dihasilkan di laman review tersebut adalah karena vibes dan setting yang sangat mendukung, dan sesuai dengan zaman serta lingkungan yang diangkat ke dalam filmnya.

Uniknya, jika teman-teman ingin mengunjungi Klenteng Mak Co saat ini, semua detail yang ada di film masih bisa ditemukan di sana. Pasalnya, klenteng Mak Co sendiri sejauh ini tetap menjaga keaslian bangunan yang mereka miliki, dan modernisasi hanya dilakukan di lingkungan klenteng yang tak bersentuhan langsung dengan klenteng sarat sejarah tersebut.

Mungkin, yang sedikit berbeda hanyalah pelataran menuju gerbang utama klenteng, yang sekarang sudah mengalami pemasangan paving, dan dipercantik dengan monumen toleransi perjuangan dalam Perang Kuning atau Perang Jawa.

Jadi, ingin berkunjung ke Klenteng Mak Co yang pernah menjadi latar film Ca Bau Kan tahun 2002 lalu? Silakan datang ke Lasem, Tiongkok Kecil yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa.

M. Fuad S. T.