Perang antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung sejak bulan Februari 20222 lalu masih belum menunjukkan tanda-tanda gencatan senjata atau perdamaian. Bahkan, setahun lebih perang berkecamuk memunculkan beragam persenjataan atau alutsista militer dari kedua belah pihak yang cukup langka dan jarang terlihat dipergunakan.
Dilansir oleh situs indomiliter.com, beberapa minggu terakhir pihak Rusia diketahui menurunkan salah satu ranpur militer terlangkanya, yakni Khrizantema-S. Ranpur yang memiliki peran sebagai penghancur tank (tank-destroyer) ini memang menjadi salah satu alutsista terlangka yang dimiliki oleh militer Rusia saat ini. Bahkan, diyakini ranpur ini hanya diproduksi secara terbatas.
Diproduksi Sejak Awal Dekade 2000-an
Sistem penghancur tank Khrizantema-S sejatinya merupakan nama yang disematkan terhadap kendaraan ranpur yang menggunakan rudal 9M123 Khrizantema atau yang dalam kode NATO dikenal dengan nama AT-15 Springer. Melansir dari artikel berjudul "Threat Update: The Khrizantema Missile System", sistem rudal Khrizantema sendiri mulai dikembangkan sejak tahun 1996 oleh Konstruktorskoye Byuro Mashynostroyenia (KB Mashinostroyeniya – KBM).
Rudal ini dikembangkan agar dapat digunakan untuk segala cuaca dan mampu diaplikasikan dengan banyak kendaraan tempur seperti pesawat serang ringan, helikopter ataupun sistem penggerak roda di darat. Rudal ini juga dikembangkan untuk menggantikan rudal yang lebih tua seperti 9K114 Shturm dan 9M120 Ataka-V. Sistem rudal ini sendiri mulai diperkenalkan dan digunakan oleh militer Rusia sejak awal dekade 2000-an.
BACA JUGA: Sejarah Hari Ini: Penerbangan Pertama Pesawat Bomber B-25 "Mitchell"
Ranpur Khrizantema-S sendiri mulai dirancan sejak awal dekade 2000-an dan dirancang untuk menggantikan ranpur 9P148 dan Shtrum-S yang merupakan ranpur penghancur tank era perang dingin. Melansir dari situs resmi Konstruktorskoye Byuro Mashynostroyenia, sistem pengancur rudal ini mulai memasuki layanan pada tahun 2005 dan kini digunakan oleh Rusia, Azerbaijan dan Libya.
Mampu Menghadapi 10-14 Unit Tank Sekaligus
Ranpur Khrizantema-S sesuai perannya tentunya dirancang untuk melumphkan tank tempur utama (main battle tank) lawan. Bahkan, apabila dalam keadaan mendesak kendaraan ini bisa digunakan untuk menembak helikopter yang terbang rendah. Melansir dari situs militarytoday.com, sistem rudal ini dipasang pada chasis BMP-3 yang telah dimodifikasi sehingga memiliki sistem pemancar radar dan pelacakan sinar laser.
Kemampuan tersebut juga didukung dengan chasis BMP-3 yang dimodifikasi kompartemen dalamnya sehingga mampu membawa 14 rudal. Hal ini membuat ranpur ini mampu menghadapi 10-14 tank sekaligus di medan tempur. Rudal Khrizantema sendiri mampu membawa hulu ledak thermobaric dan anti-tank tandem dengan berat sekitar 6-8 kg.
Tabung rudalnya sendiri memiliki berat sekitar 50 kg dan mampu mencapai jarak maksimal sekitar 6.000 meter. Ranpur ini dikendarai oleh 2 orang awak, yakni seorang pengemudi dan operator senjata. Diyakini Rusia memiliki sekitar 50 unit kendaraan ini dalam inventarisnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Belajar dari Era STY, PSSI Sebaiknya Tak Hanya Fokus pada Pelatih Belanda
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah FIFA Series 2024: Untung atau Buntung?
-
Cantik Itu Luka: Mengapa Orang Rupawan Juga Bisa Jadi Korban Bullying?
-
Sea Games 2025: Indra Sjafri Diambang Raih Rekor Buruk dalam Kariernya!
-
Bukan Timur Kapadze atau STY, Ini 4 Kandidat Calon Pelatih Timnas Indonesia
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Potret Realistis Kehidupan Mahasiswa Indonesia
-
Ulasan The Price of Confession: Duet Gelap Kim Go Eun dan Jeon Do Yeon
-
4 Tempat Padel di Bandung yang Instagramable, Nyaman, dan Cocok Buat Pemula
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
Terkini
-
Maaf PSSI, Timnas Indonesia Memang Layak Pulang Cepat dari SEA Games Kali Ini
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
Terbukti! 5 Sebab Home Fatigue Akibat WFH Tanpa Batas di Era Digital
-
Ini 3 Top Skill yang Dicari HR Kalau Kamu Mau Mulai Karir Kerja Remote
-
Janji Kesetaraan Tinggal Janji, Pesisir Masih Tak Aman bagi Perempuan