Tidak sedikit jika seorang anak kecil ditanya cita-citanya saat sudah besar nanti menjawab akan menjadi astronot. Ya, mungkin salah satunya adalah kalian. Memang bagi sebagian orang memandang pekerjaan sebagai seorang astronot adalah pekerjaan impian karena bisa melihat angkasa luar yang banyak orang tidak bisa lakukan.
Berbicara soal astronot tidak terlepas dari baju astronot. Baju yang ikonik bagi seorang astronot. Bukan sebagai seragam, namun baju astronot digunakan sebagai perlindungan bagi astronot saat berada di luar angkasa.
Bepergian di luar angkasa membawa serangkaian tantangan dan lingkungan yang tidak bersahabat, jadi sangat penting untuk menciptakan kembali kondisi di Bumi. Lalu, bagaimana jika seorang astronot berada di luar angkasa tanpa pakaian astronot? Berikut ini penjelasannya seperti dilansir oleh laman Livescience.
1. Fungsi Pakaian astronot
Kondisi di luar angkasa dengan kondisi di Bumi jelas jauh berbeda. Pada dasarnya, tanpa alat bantu, manusia tidak dapat hidup di luar angkasa. Oleh karena itu, diciptakan pakaian astronot untuk membantu astronot pada saat berada di luar angkasa.
Dengan pakaian astronot memungkinkan astronot untuk menjelajah di luar pesawat ruang angkasa dalam waktu singkat. Pakaian astronot dirancang untuk bisa menyediakan udara, air, tekanan, dan perlindungan fisik dari ancaman suhu ekstrim dan radiasi, serta mikrometeroid.
2. Berapa Lama astronot Dapat Bertahan?
Pastinya, jika ada pertanyaan berapa lama seseorang bisa bertahan hidup di luar angkasa tanpa pakaian astronot? Maka jawaban singkatnya adalah tidak terlalu lama. Stefaan de Mey, seorang pejabat strategi senior di European Space Agency (ESA) mengatakan “Dalam waktu yang sangat singkat, dalam hitungan 10 hingga 15 detik, Anda akan menjadi tidak sadarkan diri karena kekurangan oksigen”, ketika menjelaskan perihal berapa lama manusia dapat bertahan hidup di luar angkasa tanpa pakaian astronot. Jadi, kematian manusia di luar angkasa jika tidak menggunakan pakaian astronot adalah karena faktor oksigen.
3. Masalah tekanan
Tidak hanya oksigen, tekanan udara di luar angkasa juga menjadi masalah bagi manusia jika tidak menggunakan pakaian astronot. Berada di luar angkasa dengan kondisi tidak adanya tekanan udara, menjadi masalah bagi manusia.
Kita bandingkan kondisi perbedaan tekanan udara dengan seorang penyelam, jika seorang penyelam setelah melakukan penyelaman yang dalam lalu naik ke atas permukaan air secara tiba-tiba, maka akan terjadi dekompresi yang berakibat pada penyumbatan pada aliran darah dan pernapasan.
Kondisi di luar angkasa lebih ekstrim, dengan tidak adanya tekanan udara, bukan hanya dekompresi saja yang menjadi ancaman bagi manusia, namun titik didih cairan menjadi berkurang sangat drastis. Untuk diketahui, tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, yaitu sekitar 60%.
Maka, jika kita berada di luar angkasa tanpa pakaian astronot, maka menjadi hal yang serius karena lebih dari separuh bagian tubuh manusia akan mendidih. Selain itu, dengan tidak adanya tekanan udara di luar angkasa, maka air dalam tubuh manusia berubah menjadi gas, sehingga semua jaringan tubuh manusia yang mengandung cairan akan mengembang.
Seperti diilustrasikan pada sebuah film Hollywood, seseorang tanpa pakaian astronot di luar angkasa maka tubuhnya akan meledak, namun sebenarnya penggambaran tersebut adalah berlebihan.
4. Masalah matahari dan radiasi
Suhu di Bumi dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari yang diterima permukaan Bumi, namun bagaimana dengan di luar angkasa? Ketika berada di luar angkasa, tepatnya di orbit rendah Bumi, seorang astonaut akan mengalami suhu ekstrem, yaitu mulai dari minus 120 hingga 150 derajat Celcius.
Lalu, apa yang terjadi pada seorang astronot jika dalam suhu ekstrem tersebut? Jika dalam kondisi suhu ekstrem di orbit rendah Bumi, seseorang bisa mengalami luka bakar dan pembekuan. Baju astronot dirancang untuk menjaga seorang astronot dari dampak yang ditimbulkan dari suhu ekstrem. Selain itu, baju ini juga menjaga astronot dari paparan radiasi elektromagnetik matahari yang dapat meningkatkan risiko kanker.
5. Masalah mikrometeorid
Di luar angkasa banyak terdapat mikrometeroid dan puing-puing ruang yang bergerak dengan kecepatan puluhan kilometer per detik dan sangat membahayakan seorang astronot. Namun, risiko tersebut bisa dikurangi dengan menggunakan pakaian astonaut, karena pakaian astronot dirancang untuk melindungi hantaman mikrometeorid.
Namun, pada faktanya fungsi ini tidak terlalu signifikan, karena jika seseorang berada di luar angkasa tanpa pakaian astronot, maka sebelum mereka tertabrak mikrometeroid, mereka sudah terlebih dahulu mati karena faktor oksigen dan tekanan udara.
Dari penjelasan di atas tentang apa yang terjadi jika kita berada di luar angkasa tanpa menggunakan pakaian astronot. Sudah dapat kita simpulkan bahwa manusia tidak dapat berada di luar angkasa tanpa menggunakan pakaian astronot.
Baca Juga
-
Memperingati Hari Asteroid Dunia, Sejarah dan Pesan Penting bagi Manusia
-
Fakta Unik Paus sperma, Kotorannya Biasa Digunakan untuk Sistem Pertahanan Diri
-
Ilmuwan: Prediksi Meleset, Ternyata Es di Antartika Mencair Lebih Cepat
-
Mengagumkan, 11 Bukti Paus Orca Memiliki Kecerdasan yang Luar Biasa
-
Miliaran Kepiting Salju Hilang dari Habitatnya, Ini Penjelasan Ilmuwan
Artikel Terkait
-
Asteroid Sebesar Patung Liberty Menuju Bumi? Simulasi Ungkap Dampak Mengerikan!
-
Strategi Ilmuwan Mencegah Asteroid Penghancur Kota: Dari Simulasi hingga Teknologi Defleksi
-
Asteroid Raksasa Berpotensi Menghantam Bumi pada 2032, Ini Lokasi yang Berisiko
-
Asteroid Sebesar 100 Meter Berpotensi Tabrak Bumi pada Tahun 2032, Ini Penjelasan NASA
-
Profil Ajai Zecha: Konglomerat Indonesia yang Nikahi Artis Meteor Garden Ye Sha
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Ulasan Buku Rahasia Sang Waktu, Investasikan Waktu untuk Kehidupan Bermakna
-
Ulasan Novel Aroma Karsa, Menjelajahi Isi Dunia Melalui Aroma
-
Ulasan Novel Sagaras: Petualangan Ali dalam Melawan Ksatria Sagaras
-
Review I'm Not a Robot: Saat Captcha Bikin Kita Ragu, Aku Manusia atau Bot?
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!