Pernah mendengar istilah self-hatred? Secara harafiah self-hatred diartikan sebagai kebencian pada diri sendiri. Biasanya hal ini terlihat jelas dari munculnya persepsi yang mengarah pada rasa malu dan hina terhadap diri sendiri hingga terasa menyakitkan.
Menukil laman Psychology Today, kebencian pada diri sendiri juga mencakup perasaan tidak mampu, bersalah, dan rendah diri yang terus-menerus dialami. Seseorang mungkin akan secara konsisten membandingkan diri dengan hanya melihat hal-hal negatif dan mengabaikan sisi positif hingga merasa tidak pernah "cukup baik".
Apa Penyebab Self-Hatred?
Perasaan membenci diri sendiri sering kali memang sangat menyakitkan. Namun, mengeksplorasi emosi tersebut adalah langkah pertama menuju ‘penyembuhan’. Saat bergumul dengan pikiran-pikiran kebencian, mulailah untuk merenungkan apa saja hal-hal yang memicu kondisi ini.
Apakah karena pernah melakukan kesalahan di tempat kerja atau perasaan iri saat melihat hal baik terjadi dalam hidup orang lain. Langkah identifikasi self-hatred ini memungkinkan seseorang mampu meredakannya saat jika pemicunya muncul lagi.
Lebih jauh, pola asuh yang kasar atau trauma masa kanak-kanak yang juga berpotensi menghambat perkembangan harga diri juga bisa jadi penyebab rasa benci pada diri sendiri.
Seseorang dengan ‘kecacatan’ di masa lalu memang cukup sulit menumbuhkan rasa cinta untuk dirinya sendiri karena terlalu sibuk menilai negatif hidupnya selama ini.
Bahkan perfeksionisme juga dapat membuat orang percaya bahwa mereka tidak akan pernah cukup baik akibat ketidakpuasan terhadap sifat tertentu, seperti kecerdasan atau penampilan. Hal ini kemudian akan menimbulkan keraguan dan ketidakmampuan yang dirasakan pada diri sendiri.
Kenali Respons Sekitar dengan Baik
Orang yang berjuang melawan kebencian pada diri sendiri sering kali akan merasa tidak mampu meski orang lain di sekitar tidak pernah memandang mereka dengan cara yang sama. Penjelasan bahwa mereka mungkin tidak memiliki persepsi diri yang akurat dapat menjadi pelajaran karena sudah familiar dengan kekurangannya.
Dengan menyadari keterbatasan tersebut dapat membantu menginternalisasi umpan balik positif dari orang lain dan menunjukkan bahwa kesenjangan dapat diisi dengan hal-hal positif alih-alih fokus pada hal-hal negatif.
Apa yang Harus Dilakukan Selanjutnya?
Terkadang menyadari kesenjangan antara kehidupan saat ini dengan kehidupan yang diinginkan memang cukup mampu menjatuhkan mental dan mendatangkan kebencian pada diri sendiri. Namun, kritik keras terhadap diri sendiri hanya akan menguras motivasi.
Jadi, mulailah untuk mengembangkan penerimaan diri sebagai langkah awal mengatasi self-hatred. Cobalah untuk menungkan nilai-nilai dan sifat-sifat yang penting bagi diri sendiri. Lalu, pelihara karakteristik tersebut agar bisa mulai menghargai siapa dirimu dan bukan apa yang kamu lakukan.
Meski kebencian juga emrupakan bentuk emosi yang manusiawi, tapi jika sampai mengarah pada diri sendiri justru dapat mendatangkan pengaruh negatif dalam hidup serta mindset yang salah. Oleh karana itu, penting untuk mengenali setiap pemicu, penyebab, hingga langkah sederhana yag efektif untuk menghadapi kondisi tersebut.
Baca Juga
-
Hobi Scroll Medsos tapi Tidak Posting, Ini 4 Alasan yang Melatarbelakangi
-
Rekap Laga Tim Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championships 2024
-
Skuad Indonesia di Arctic Open 2024, Tidak Ada Wakil di Sektor Ganda Putri
-
Instagramable Abis! 5 Tempat Wisata Hits di Malang yang Wajib Dikunjungi saat Liburan
-
Apriyani Rahayu Masih Dihantui Cedera, Siti Fadia Dapat Pasangan Baru!
Artikel Terkait
-
Gegara Bikin Surat Dukungan Tanpa Tanggal, Prabowo Dinilai Rendahkan Diri Sendiri
-
5 Penyebab Tersembunyi Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
Hasil Penelitian Universitas Monash Australia: Pilkada Aceh Paling Banyak Ujaran Kebencian, Sumbar Terendah
-
Menggali Potensi Diri Lewat Buku 10 Jalan Memahami Diri Sendiri
Ulasan
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan