Berita tentang kasus bunuh diri yang melibatkan mahasiswa semakin sering terdengar. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran, kegelisahan dan keprihatinan, karena mahasiswa merupakan generasi yang seharusnya memiliki masa depan semestinya lebih cemerlang.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka bunuh diri di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 10.653 kasus. Dari jumlah tersebut, 1,8% di antaranya dilakukan oleh mahasiswa.
Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab bunuh diri pada mahasiswa, di antaranya:
Masalah akademik
Masalah akademik merupakan salah satu faktor yang paling sering menjadi penyebab bunuh diri pada mahasiswa. Tuntutan akademik yang tinggi, seperti nilai yang jelek, kesulitan dalam memahami materi kuliah, atau takut tidak lulus, bisa membuat mahasiswa merasa tertekan dan stres.
Selain masalah akademik, masalah psikologis, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya, juga bisa menjadi penyebab bunuh diri pada mahasiswa. Mahasiswa yang mengalami masalah psikologis bisa merasa putus asa dan tidak ada harapan untuk masa depan.
Masalah sosial
Masalah sosial, seperti masalah keluarga, pertemanan, dan hubungan asmara, juga bisa menjadi penyebab bunuh diri pada mahasiswa. Mahasiswa yang merasa kesepian, tidak memiliki dukungan dari orang terdekat, atau mengalami perundungan, bisa menjadi rentan terhadap bunuh diri.
Bagaimana cara mencegahnya?
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah bunuh diri pada mahasiswa, di antaranya:
- Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental
- Mahasiswa perlu mengetahui tentang pentingnya kesehatan mental dan bagaimana cara mengenali tanda-tanda orang yang berisiko bunuh diri.
Meningkatkan dukungan dari orang terdekat
Mahasiswa perlu mendapatkan dukungan dari orang terdekat, seperti keluarga, teman, dan dosen. Dukungan ini bisa berupa perhatian, pujian, dan motivasi.
Meningkatkan akses ke layanan kesehatan mental
Mahasiswa yang mengalami masalah psikologis perlu mendapatkan layanan kesehatan mental dari profesional.
Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah. Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami masalah, jangan ragu untuk mencari bantuan. Ada banyak orang yang peduli dan ingin membantu seperti yang diulas oleh sumber tulisan Robert J Johnson yang bisa diakses melalui tulisan Researchgate.net.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Belajar Membaca Peristiwa Perusakan Makam dengan Jernih
-
Kartini dan Gagasan tentang Perjuangan Emansipasi Perempuan
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Idul Fitri dan Renyahnya Peyek Kacang dalam Tradisi Silaturahmi
-
Antara Pangan Instan dan Kampanye Sehat, Ironi Spanduk di Pasar Tradisional
Artikel Terkait
-
Sebar Kabar Hoaks Soal Mahasiswa UGM Mesum di Lokasi KKN, Pengguna X Ini Akhirnya Minta Maaf
-
Mahasiswi Tewas Usai Lompat dari Lantai 4 Mall Semarang, Tulis Pesan Permintaan Maaf untuk Sang Ibu
-
5 Tips Jaga Kesehatan Mental Agar Hidup Tenang, Wajib Sering Healing?
-
Viral Surat Terakhir Mahasiswi Unnes Sebelum Tewas Diduga Bunuh Diri
-
Masih Dibuka! Beasiswa OIST Research Internship Program ke Jepang, Akomodasi Apartemen
Ulasan
-
Membaca Drama 'Genie, Make a Wish' Lewat Lensa Pengasuhan Kolektif
-
Review Film Ballad of a Small Player: Visual Ciamik tapi Kesan Akhir Kosong
-
The Principles Of Power: Rahasia Memanipulasi Orang Lain di Segala Situasi
-
Review Film Dongji Rescue: Kisah Heroisme Lautan yang Menggetarkan
-
Les Temptes de la Vie: Ketika Musik, Paris, dan Badai Hidup Menyatu
Terkini
-
Tragis! Dina Oktaviani Dibunuh dan Diperkosa Teman Kerja: 7 Fakta Kelam yang Bikin Merinding
-
Nyesek! Kalah Tipis dari Arab Saudi, Ranking FIFA Timnas Indonesia Disunat
-
Pesta Nikah Paling Heboh Berakhir dengan Cek Palsu 3 Miliar! Pengantin Pria Kabur Bawa Motor Mertua
-
Sosok Benjamin Paulus Octavianus, Dokter Spesialis Paru yang Jadi Wamenkes
-
Auto Ganteng Maksimal! 3 Ide Outfit Keren ala Mas Bree yang Bisa Kamu Tiru