7 Divisi merupakan novel karya Ayu Welirang yang diterbitkan oleh Grasindo pada tahun 2014. Novel dengan 208 halaman ini menceritakan tentang manusia yang tidak akan puas dengan apa yang dimilikinya.
Dimulai dari Rudolf yang membuat tim ekspedisi untuk melakukan misi pengambilan artefak kuno di gunung Arcawana. Gunung Arcawana berada di Banyuwangi, Jawa Timur.
Beranggotakan tujuh orang, tim tersebut terdiri dari Ichan, Tom, Gita, Ambar, Dom, Bima, dan Salman. Ketujuh anggota memiliki latar belakang dengan keahlian yang berbeda.
Ichan adalah seorang mountaineer dan hampir lulus dari Walagri jika seandainya dia tidak memiliki cedera kaki. Tom merupakan seorang engineer di perusahaan IT berjiwa petualang namun dia meninggalkan dunianya dan berubah menjadi pekerja robot di perusahaan.
Gita merupakan mahasiswi yang menggantungkan hidupnya pada climbing, bukan pada tugas kuliahnya. Hal ini membuatnya hampir drop out dari kampus. Ambar, Dom, Bima, dan Salman merupakan anggota Walagri, kebetulan mereka telah menyelesaikan Diklat SAR.
Dua yang membuat tujuh anggota memiliki kesamaan yaitu memiliki jiwa petualang dan mencintai alam. Dalam misi pencarian artefak kuno, Rudolf tidak mempedulikan nyawa tim ekspedisi. Ini bukan pertama kalinya Rudolf membuat tim ekspedisi demi artefak kuno.
Rudolf hanya menyiapkan kontrak mati. Seluruh anggota terdiam mendengarnya. Ini keterlaluan. Rudolf memberi pilihan untuk mengikuti ekspedisi ini atau tidak mengikutinya.
Jika otak masih berfungsi, seharusnya mereka tidak mengikuti ekspedisi tersebut. Namun, mereka justru setuju mengikuti ekspedisi yang terikat dengan kontrak mati. Sebenarnya, siapa yang bodoh di antara delapan orang ini?
Menyetujui sama artinya dengan siap mati. Ichan ditunjuk sebagai pemimpin karena memiliki kemampuan dan pengalaman lebih banyak di antara para anggota. Tom ditunjuk sebagai pihak yang menjaga atau biasa disebut dengan sweeper. Sedangkan Dom, laki-laki itu yang bertugas masalah navigasi.
Artefak kuno yang dicari adalah sebuah kalung. Konon katanya dapat menghidupkan dan mengabadikan arwah-arwah orang yang sudah mati.
Misi ini merupakan misi yang sulit dikarenakan letak artefak kuno berada di pinggiran kaldera Arcawana, tepatnya di candi-candi. Lebih menakutkannya lagi, gunung Arcawana sedang erupsi seakan berpesan bahwa dia melarang mereka mengacaukan tempatnya.
Walaupun begitu, Rudolf tetap menyuruh tim ekspedisi untuk berangkat mencari artefak kuno. Mengemban tugas sebagai pemimpin, Ichan akhirnya menyuruh semuanya bersiap.
Perjalanan menuju artefak kuno tidaklah mudah. Ada beberapa tantangan yang tidak bisa dijelaskan oleh nalar manusia.
Di sinilah semuanya terlihat jelas. Bagaimana sifat asli manusia keluar, merelakan apa yang seharusnya tidak direlakan, menahan keegoisan, dan selalu kompak dengan solidaritas.
Lalu, bagaimana misi pencarian artefak kuno tersebut? Apakah berhasil? Dan apakah tujuh anggota kembali dengan selamat? Untuk kelanjutan ceritanya dapat dibaca di novel 7 Divisi karya Ayu Welirang.
Banyak hal yang terjadi pada novel ini. Semuanya dijelaskan dengan sangat baik dan rinci sebagai pembelajaran. Pertama, manusia tidak boleh merusak apa yang seharusnya tidak dirusak.
Kedua, manusia hendaknya memiliki rasa cukup dengan apa yang telah dimilikinya. Ketiga, tidak boleh menjadi egois atas apapun yang terjadi. Keempat, berpikirlah sebelum bertindak. Kelima, jagalah apa yang seharusnya dijaga.
Genre petualangan misteri dengan khas budaya Indonesia membuat pembaca bertambah wawasan dan menjadi lebih tahu akan budaya-budaya di Indonesia yang beragam.
Untuk pembaca yang tidak mengetahui pengertian istilah-istilah yang digunakan anak gunung tidak perlu bingung, karena sudah ada penjelasan terkait istilah tersebut.
Kata dan kalimat yang digunakan menggunakan bahasa baku dan sesuai dengan struktur kaidah kebahasaan. Alur cerita tidak membosankan, membuat pembaca terus-menerus ingin melanjutkan.
Dalam novel ini, terdapat sedikit aksi horror yang diceritakan penulis dan berkaitan dengan alur cerita. Rasanya pembaca dibuat merinding dan ngeri jika membayangkan.
Dari keseluruhan isi, ending yang dibuat memang tidak tertebak dan membuat pembaca menjadi jengkel karena perbuatannya belum terbalas dengan baik. Ending yang disajikan memang kurang memuaskan dan membuat penasaran apa yang terjadi selanjutnya.
Belum ditemukan kekurangan saat membacanya, mungkin karena tertutupi dengan alur dan kalimat yang nyaman saat membacanya.
Bagi pembaca pecinta petualangan misteri, novel 7 Divisi cocok dibaca. Jangan lupa dengan pembaca pecinta gunung, novel ini harus masuk daftar buku yang harus kalian baca.
Tag
Baca Juga
-
Ulasan Novel Saujana Cinta: Iman dan Cinta yang Terikat Selamanya
-
Hijau dari Rumah: Satu Pohon Tanaman Melawan Gunungan Sampah
-
Ulasan Novel The Bitter Tea: Hidup Tak Selalu Memberi Pengalaman Pahit
-
Ulasan Novel 0 KM (Nol Kilometer): Simbolis Pertemuan dan Perpisahan
-
Ulasan Drama China The Prisoner of Beauty: Antara Cinta dan Dendam Keluarga
Artikel Terkait
Ulasan
-
5 Hal Berharga Dibahas dalam Buku Life is Yours, Hidup Bukan Perlombaan!
-
Ulasan Buku Magic Words: Kata Ajaib untuk Mendapatkan yang Kita Inginkan
-
Ulasan Novel Saujana Cinta: Iman dan Cinta yang Terikat Selamanya
-
Ulasan Novela Sayap-sayap Patah: Kisah Cinta yang Murni, Tragis, dan Puitis
-
Review Buku Life is Yours: Sebuah Pelukan di Tengah Krisis Diri
Terkini
-
4 Exfoliating Toner Korea dengan Kandungan BHA, Ampuh Bantu Lawan Komedo!
-
Upside Down oleh Chanyeol: Tekad Kuat untuk Tak Menyerah pada Diri Sendiri
-
FYP Lagi Aneh, Muncul Tren 'Mama Muda' Menor dan Perang Fans Dadakan di TikTok
-
Dari Lapangan ke Lifestyle: Futsal sebagai Bahasa Gaul Anak Muda
-
Sinopsis New Tokyo Coast Guard, Drama Terbaru Ryuta Sato dan Shigeaki Kato