Serial 13 Reasons Why merupakan serial produksi Netflix yang diadaptasi dari novel populer karya Jay Asher.
Serial 13 Reasons Why pertama kali dirilis pada tahun 2017 dengan menghadirkan empat musim utama yang berakhir di tahun 2020 kemarin.
Serial ini mulai digandrungi masyarakat setelah mengangkat isu kesehatan mental pada remaja dengan menyoroti kehidupan sehari-hari mereka tentang keluarga, persahabatan, hingga percintaan.
Cerita dimulai dari tragedi kematian seorang siswa SMA bernama Hannah Baker (Katherine Langford) yang diketahui bunuh diri karena mendapat bullying dan intimidasi orang-orang di sekolah.
Sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidupnya tersebut, Hannah Baker membuat kumpulan kotak kaset berisi alasan-alasan dirinya bunuh diri.
Ia menunjuk temannya, Clay Jensen (Dylan Minnette), sebagai orang pertama yang mendengar rekaman suara tersebut dan meminta Clay untuk memberikannya secara bergilir pada orang-orang yang telah ia sebutkan dalam rekaman suaranya.
Dari ketujuh kaset suara itu, nantinya akan ada sebuah misteri yang perlahan terungkap. Selain isu bullying, 13 Reasons Why juga menghadirkan isu kekerasan seksual yang akan membuat permasalahan semakin kompleks dalam mengungkap kronologi di balik kasus bunuh diri Hannah Baker.
Musim pertama dan kedua dari 13 Reasons Why sendiri masih berpusat pada kasus bunuh diri Hannah Baker dan upaya Clay Jensen untuk mencari pelaku-pelaku yang berhak disalahkan atas kematian sahabatnya itu.
Selanjutnya, di musim ketiga, Clay dan teman-teman dihadapkan dengan kematian dari Bryce, tokoh antagonis dalam musim sebelumnya.
Kemudian, di musim keempat akan berfokus pada Clay yang menderita panic attack dan anxiety setelah kematian Monty, sahabat karib dari Bryce yang sama-sama seorang pembully.
Dalam musim final ini, kehidupan senior di sekolah mereka akan semakin kacau karena Monty yang diduga sebagai pelaku dari kematian Bryce di musim sebelumnya.
Serial ini menuai respons positif dari penonton dan kritikus film setelah mengangkat isu yang marak terjadi di kalangan remaja.
Namun, 13 Reasons Why juga banyak menuai kontroversi karena menampilkan sejumlah adegan sensitif, seperti perundungan, depresi, pemerkosaan, hingga adegan bunuh diri Hannah Baker yang bisa menimbulkan trauma penonton.
Kendati demikian, 13 Reasons Why juga menyediakan layanan untuk orang-orang yang membutuhkan dukungan terkait kesehatan mental mereka dengan mengakses situs resmi www.13reasonswhy.info.
Baca Juga
-
Sukses Besar, Park Ji-hoon Singgung Peluang Lanjut Weak Hero Class 3
-
Akhirnya Terungkap! Maroon 5 Gandeng Lisa BLACKPINK dalam Lagu Baru 'Priceless'
-
Melesat Cepat, Jumbo Debut 3 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
-
Rilis di Netflix, Jo Jung-suk Mainkan Peran Penting di Weak Hero Class 2
-
Pengepungan di Bukit Duri Capai 1 Juta Penonton dalam 10 Hari Tayang
Artikel Terkait
-
Sukses Besar, Park Ji-hoon Singgung Peluang Lanjut Weak Hero Class 3
-
Review Film Havoc: Aksinya Brutal tapi Ceritanya Lesu
-
Rilis di Netflix, Jo Jung-suk Mainkan Peran Penting di Weak Hero Class 2
-
Junk Food dan Makanan Ultra Proses Bisa Perburuk Kesehatan Mental, Pikir Ulang sebelum Konsumsi
-
Julianne Moore Jadi Sosialita Misterius di Serial Terbaru Netflix Bertajuk Sirens
Ulasan
-
Ulasan Film Night Bus: Perjalanan Menegangkan Lewati Zona Konflik Berbahaya
-
Ulasan Novel Menjadi: Sebuah Proses untuk Mengenal dan Menerima Diri
-
Review Buku Purple Eyes Karya Prisca Primasari, Bukan Kisah Romantis seperti Pada Umumnya
-
Review Film Aisyah - Biarkan Kami Bersaudara: Persaudaraan Lintas Iman
-
Ulasan Novel Deessert: Asam Manis Kenangan dan Cinta Lama yang Belum Usai
Terkini
-
Jordi Amat Akui Belum Tahu Nasib di JDT, Bantah Rumor Hijrah ke Indonesia?
-
3 Alasan Mengapa Patrick Kluivert Harus Pertimbangkan Panggil Yakob Sayuri
-
Ajisaka, The King and The Flower of Life: Animasi Lokal yang Layak Tayang Secara Global
-
Pratama Arhan, Bangkok United dan Kans Ciptakan Memori Manis pada Musim Perdananya
-
Chen EXO 'Broken Party,' Lagu Perayaan Patah Hati dan Kesendirian