"6/45" adalah film komedi Korea yang berkisah tentang sebuah tiket pemenang lotre yang ditemukan oleh seorang tentara Korea Selatan, tetapi suatu hari tiket tersebut diterbangkan ke Korea Utara dan ditemukan oleh tentara Korea Utara.
Park Chunwoo (Go Kyung Pyo) adalah seorang tentara Korea Selatan yang bertugas di daerah DMZ. Suatu malam, ketika sedang melakukan jaga malam, ia tiba-tiba menemukan sebuah tiket lotre.
Keesokan harinya, ia baru menyadari bahwa tiket tersebut adalah tiket pemenang lotre senilai 5,7 miliar Won. Merasa senang dan bingung, Chunwoo berencana untuk mengambil uang tersebut setelah menyelesaikan wajib militernya. Oleh karena itu, ia berusaha menyembunyikannya dari rekan-rekannya.
Namun, tidak lama setelah ia mendapatkan tiket tersebut, angin meniup tiket tersebut melewati perbatasan saat ia sedang bertugas.
Di sisi Utara, seorang perwira Korea Utara bernama Ri Youngho (Lee Yi Kyung) menemukannya. Dia bertanya kepada rekannya Cheoljin (Kim Minho) tentang tiket tersebut, dan mereka menemukan bahwa itu adalah tiket pemenang lotre senilai 5,7 miliar Won.
Keadaan menjadi semakin rumit ketika rekan-rekan Chunwoo dan Ri Youngho serta atasan kedua belah pihak mengetahui tentang tiket tersebut.
Ri Youngho tentu saja tidak dapat mengambil hadiah tersebut karena ia adalah seorang warga Korea Utara. Selain itu, ia tidak percaya Chunwoo akan memberikan bagiannya jika ia menyerahkan tiket tersebut secara langsung.
Review Film 6/45
Film komedi militer ini mengambil latar tempat di sebuah daerah antara Korea Selatan dan Korea Utara. Tempat ini juga dikenal sebagai Zona Demiliterisasi (DMZ).
Meskipun pada kenyataannya, tempat ini merupakan daerah yang penuh dengan ketegangan, namun film ini dapat menghibur dengan sentuhan humor selama hampir dua jam.
Film ini mengingatkan saya pada drama Korea "Crash Landing On You". Namun, film ini bukan tentang kisah Yoon Se Ri yang terbang dari Korea Selatan ke Korea Utara, melainkan sebuah tiket lotere senilai 5,7 miliar Won.
Film komedi "6/45" memiliki alur seperti roller coaster. Selama 15 menit pertama, film ini mungkin alurnya sedikit lambat dan tidak ada humor yang ditampilkan.
Namun setelah itu, serangkaian kejadian tak terduga dalam film ini akan membuat penonton tertawa terpingkal-pingkal.
Dengan bumbu komedi dan akting para pemeran yang kocak dan menyenangkan, alur konflik dan komedi yang terus bertambah membuat film ini terasa seru dan tidak membosankan.
Apalagi beberapa kejadian atau adegan dalam film ini yang mudah ditebak dan terkadang tidak masuk akal. Namun, hal itu tidak mengurangi keseruan film ini.
Menjelang akhir film, alurnya pun semakin lambat seperti roller coaster yang mendekati garis finish.
Meskipun film ini memiliki premis yang sederhana, namun sutradara dan penulis berhasil mengemasnya dengan gaya komedi unik yang sangat menghibur.
Selain itu, semua aktor yang berperan juga menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam memerankan karakter mereka.
Jika kamu pencinta film komedi, film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton. Karena jalan ceritanya yang ringan namun menghibur, kamu bisa menonton film ini lebih dari satu kali tanpa merasa bosan.
Selain itu, dengan menonton film ini, kamu dapat melupakan sejenak ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara seperti di kehidupan nyata.
Baca Juga
-
Review Film Christmas Carol, Kisah Balas Dendam Penuh Luka di Malam Natal
-
ONF 'Beautiful Beautiful': Lagu Enerjik yang Penuh Makna dan Pesan Positif
-
Rumah Budaya Ratna: Surga Kecil Bagi Pencinta Sastra, Buku, dan Budaya
-
Pawvilion Dog Cafe, Rekomendasi Tempat Nongkrong Seru Bareng Anjing Lucu
-
6 Rekomendasi Lagu ONF yang Buat Kamu Makin Semangat, Wajib Masuk Playlist!
Artikel Terkait
-
Ulasan Film Hunger, Kisah tentang Isu Ketimpangan Sosial dalam Dunia Dapur
-
Ulasan Film Chevalier: Menggali Kisah Komposer Legendaris Joseph Bologne
-
Review Film Home for Rent, Sajikan Ritual Tumbal yang Mencekam
-
Mengenang Sang Proklamator Bangsa Indonesia Lewat Ulasan Film 'Soekarno'
-
5 Film Pendek Indonesia tentang Hubungan Ayah dan Anak, Sentimental!
Ulasan
-
Review Film Cocote Tonggo: Yang Jualan Jamu Kesuburan tapi Nggak Subur
-
Pulau Mahitam, Menyaksikan Pesona Terumbu Karang di Pesawaran Lampung
-
Sejarah Gowokan, Tradisi yang Diangkat dalam Film Gowok: Kamasutra Jawa
-
Review Film Most People Die on Sundays: Potret Keluarga dan Luka Batin
-
Ulasan Novel Julie Chan is Dead: Dampak Negatif dari Kepopuleran Instan
Terkini
-
Joaquin Gomez Pasang Target Tinggi, Borneo FC Bertekad Finis di Empat Besar
-
Fleksibilitas dan Kecemasan: Potret Gen Z Hadapi Realita Dunia Kerja
-
Sinopsis Beneath the Undertow, Drama China Terbaru Chen Jianbin dan Chen Ruoxuan
-
Jonatan Christie dan Chico Pilih Jalur Independen, Apa Kabar Anthony Ginting?
-
Don't Say You Love Me oleh Jin BTS: Ingin Lepas dari Cinta yang Menyakitkan