Dikutip dari Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), menyatakan bahwa pada tahun 2022, satu dari 20 (sekitar 5,5%) remaja di Indonesia pernah didiagnosa mengalami gangguan mental, termasuk PTSD. Dengan prevalensi PTSD di kalangan remaja sebesar 0,5%.
Dikutip dari buku 'Diagnostic and Statistical manual Of Mental Disorders' yang ditulis oleh American Psychiatric Association, PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) lebih terkait dengan respons terhadap pengalaman trauma, seperti kejadian berbahaya atau traumatis, dan bukan sekadar rasa takut terhadap benda atau objek tertentu. PTSD melibatkan reaksi yang melampaui respons emosional biasa terhadap trauma, mencakup gejala seperti kilas balik, mimpi buruk berulang, dan peningkatan kepekaan terhadap situasi yang mengingatkan pada pengalaman traumatis serta gejala yang dirasakan harus berlangsung selama 1 bulan atau lebih.
BACA JUGA: Review Anime 'Charlotte', Kekuatan Super pada Masa Remaja
Rasa takut terhadap benda atau objek tertentu yang berbahaya dapat lebih terkait dengan gangguan kecemasan atau yang memiliki karakteristik sendiri dan umumnya tidak dianggap sebagai bentuk PTSD. Sementara trauma dapat memicu berbagai respon emosional, dan PTSD sendiri lebih berfokus pada dampak psikologis dari pengalaman traumatis yang lebih luas.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Giacco, dkk (2013) dalam jurnal yang ditulis oleh Endiyono dan kawan-kawan yang berjudul 'Gambaran Post-Traumatic Stress Disorder Korban Bencana Tanah Longsor di Dusun Jemblung Kabupaten Banjarnegara', dan dirilis pada laman Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, menyatakan bahwa gangguan PTSD berkaitan erat dengan penurunan kualitas hidup seseorang.
Video edukasi ini ditujukan kepada masyarakat umum khususnya pada rentang usia 15 hingga 40 tahun dengan tujuan untuk meluruskan kesalahpahaman masyarakat mengenai PTSD.
BACA JUGA: Hidden Farm, Tempat Nongkrong Unik ala Pedesaan yang Syahdu di Bandung
Dalam video edukasi mengenai PTSD telah menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat. Melalui serangkaian video edukasi kami ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang lebih dalam tentang gejala, penanganan, serta dukungan yang dapat diberikan kepada individu yang mengalami PTSD. Kegiatan ini juga melibatkan informasi dari ahli dalam bidang kesehatan mental dan sumber sumber yang telah valid memberikan informasi terkini serta menyediakan ruang untuk diskusi yang mendalam mengenai pentingnya perhatian terhadap kesehatan jiwa terutama terkait PTSD.
Terdapat peningkatan yang cukup signifikan dalam pemahaman masyarakat mengenai Post-Traumatic Stress Disorder setelah video edukasi mengenai Post-Traumatic Stress Disorder kami di unggah di media social. Beberapa penonton menyebutkan bahwa video edukasi ini membantu, sangat informatif dan mampu mengurangi stigma negatif dan kesalahpahaman seputar Post-Traumatic Stress Disorder, serta memberikan wawasan berharga untuk mendukung individu yang terkena gangguan ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Artikel Terkait
-
Aturan Jual Rokok Dekat Sekolah Bikin Bingung, Produsen Sarankan Lebih Baik Tingkatkan Edukasi
-
Riset Ungkap Orang Indonesia Suka Tonton Video Online Berupa Konten Musik hingga Komedi-Viral
-
Kembali Produktif Usai Libur Lebaran: Tips Psikolog agar Semangat Kerja Pulih Tanpa Stres
-
CEK FAKTA: Video Ricuh DPR untuk RUU Perampasan Aset Ternyata Hoaks
-
Review Film Broken Rage: Ketika Takeshi Kitano Menolak Bertele-tele
Ulasan
-
Review Film Dead Teenagers: Lima Remaja Berjuang Bertahan Hidup dalam Ancaman
-
Aksi Heroik Seorang Mantan Tentara dalam Melawan Teroris dalam Film Cleaner
-
Review Anime Ranma 1/2, Komedi Klasik dengan Sentuhan Modern
-
Ulasan Novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer: Sejarah Kolonial
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
Terkini
-
Piala Asia U-17: Bungkam Yaman, Pasukan Garuda Muda Lagi-Lagi Bikin Malu Korea Selatan
-
Youthful dan Energik! Ini 4 Padu Padan Outfit ala Ryu Sarang izna
-
Warisan Ki Hajar Dewantara: Relevansi Semboyan Taman Siswa di Zaman Modern
-
Tembus 1 Juta Penonton, Qodrat 2 dan Jumbo Kini Resmi Bersaing Ketat
-
10 Fakta Menarik Denji, si Manusia Gergaji dari Anime Chainsaw Man