Hikmawan Firdaus | Oktavia Ningrum
Novel Pulang Pergi Karya Tere Liye (Dok.Pribadi/Oktavia N)
Oktavia Ningrum

Mulai dari kartel narkoba, perdagangan senjata, hingga pembunuh bayaran. Novel karya Darwis Tere Liye ini mengisahkan tentang sisi gelap dunia bisnis di balik bayangan. Merupakan kelanjutan dari dua buku sebelumnya, kali ini bujang tidak sendirian.

Bersama Salonga si mantan pembunuh bayaran, Bujang hendak membatalkan pertunangannya dengan Maria. Namun, mereka justru berakhir dengan aksi kejar-kejaran maut. Ada dua kembar Yuki dan Kiko, White si mantan marinir yang kini jadi Chef, Thomas si tokoh utama di novel Negeri Para Bedebah. Dan Junior si karakter baru. 

Identitas Buku

  • Judul: Pulang-Pergi
  • Penulis: Tere Liye
  • Penerbit: Sabak Grip Nusantara
  • Tahun Terbit: 2021
  • Tebal: 417 Halaman

Bagi penggemar dunia shadow economy ciptaan Tere Liye, kehadiran novel Pulang Pergi adalah babak penting yang mengikat perjalanan Bujang, tokoh utama yang dikenal sebagai “Si Babi Hutan”, alias Agam. Novel ini merupakan kelanjutan dari dua buku sebelumnya, Pulang dan Pergi, yang mengisahkan perjalanan seorang petarung tangguh, cerdas, dan penuh prinsip dalam dunia gelap yang penuh intrik.

Melanjutkan Perjalanan Bujang: Si Babi Hutan

Setelah pertempuran sengit melawan Master Dragon, Bujang akhirnya menemukan jawaban tentang nasib keluarga Tong. Namun, petualangannya jauh dari selesai. Kali ini, Bujang dihadapkan pada perjodohan dengan Maria, putri dari Otets—pemimpin brotherhood Bratva Rusia yang juga penguasa besar shadow economy di wilayahnya. Pertunangan mereka berlangsung cepat dan berubah menjadi pernikahan mewah, yang sayangnya tak berlangsung damai.

Perayaan tersebut justru memicu konflik berdarah setelah pengkhianatan dari dalam, tepatnya oleh Natascha, pengawal kepercayaan Otets yang memimpin pasukan elit wanita bernama Black Widow. Sejak saat itu, Bujang, Maria, dan timnya harus menghadapi perburuan besar yang mengancam nyawa mereka.

Kolaborasi Karakter Lama dan Baru

Kali ini, Tere Liye mempertemukan kembali pembaca dengan karakter-karakter kuat yang sebelumnya hadir di dunia Bujang. Salonga, guru sekaligus sahabatnya, kembali menjadi pendamping setia. Thomas—tokoh dari novel Negeri Para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk—turut berperan penting, menunjukkan koneksi erat antara dunia Bujang dan novel-novel lainnya dalam semesta Tere Liye.

Tak hanya itu, Yuki dan Kiko, pasangan kembar ninja yang dulu muncul, kembali membawa aksi memukau. White, mantan marinir yang berutang nyawa pada Bujang, ikut memperkuat tim. Penambahan karakter Junior, murid Salonga yang baru berusia 18 tahun, memberi warna baru dengan energi segar dan kemampuan luar biasa.

Aksi, Intrik, dan Perjalanan Lintas Benua

Sebagai novel bergenre aksi, Pulang Pergi menyajikan berbagai pertarungan menegangkan—mulai dari duel pistol, pertempuran tangan kosong, hingga penggunaan senjata berat seperti bazooka dan RPG-7. Setiap adegan diramu dengan ketegangan tinggi, khas Tere Liye, yang membuat pembaca betah menyusuri tiap halaman.

Keunikan lainnya adalah latar perjalanan darat yang dilalui Bujang dan timnya. Dari St. Petersburg, mereka bergerak menyusuri perbatasan Estonia, Belarus, kawasan radiasi Chernobyl, hingga berakhir di Kiev, Ukraina. Latar-latar ini tak hanya memperkaya visualisasi cerita, tetapi juga menambah kesan internasional dalam dunia shadow economy yang Tere Liye bangun.

Meski dipenuhi adrenalin, novel ini tetap menghadirkan refleksi tentang loyalitas, pengkhianatan, dan harga diri seorang petarung. Hubungan Bujang dan Maria tak digambarkan secara berlebihan, melainkan tetap dalam koridor logika cerita. Begitu pula konflik dengan Natascha, yang meski sadis, tetap memiliki alasan yang masuk akal dalam dunia yang keras ini.

Layak Dibaca untuk Pecinta Buku Serial

Novel ini memang akan lebih nikmat dibaca jika pembaca sudah mengenal dua buku sebelumnya. Namun, bagi pembaca baru, Pulang Pergi tetap bisa menjadi pintu masuk menarik ke dunia penuh aksi, intrik, dan filosofi hidup seorang Bujang.

Sayang sekali alur di novel ini terkesan terburu-buru. Dan daripada sosok Bujang yang diceritakan hebat dan begitu flat karena merupakan tokoh utama, ada sosok lain yang justru menarik. Kehadiran sosok Junior di novel ini tampaknya akan membawa novel baru yang mengisahkan sosok satu ini.