Film horor Indonesia terbaru, "Panggonan Wingit," menggambarkan kengerian supernatural dan misteri kelam yang menghantui Hotel Ambar Mangun. Berdasarkan kejadian nyata di hotel Semarang. Film ini disutradarai oleh Guntur Soeharjanto dan diproduksi oleh Rocky Soraya melalui Hitmaker Studios, film ini menjadi sebuah perjalanan intens yang melibatkan Luna Maya sebagai Raina dan Christian Sugiono sebagai Ardo.
Raina dan adiknya, Fey, memulai perjalanan mereka dari Jakarta ke Semarang untuk mengelola Hotel Ambar Mangun, warisan ayah mereka yang dipercayakan pada nenek dan kakek mereka, Suktini dan Garinto. Namun, kedamaian mereka terganggu ketika Raina, pada suatu malam, mendengar suara tangisan dari lantai tiga, dari sebuah kamar misterius, yang selama ini dihindari oleh semua orang.
Ketika Raina membuka pintu kamar tersebut, dia secara nggak sengaja melepaskan kekuatan gaib yang mengancam nyawanya. Muncullah sosok wanita berkulit putih dan berambut putih yang meramalkan kematian Raina dalam tiga hari saat tengah malam. Bersama Ardo, mantan pacarnya yang seorang jurnalis, Fey, Suktini, dan Garinto, Raina, mereka terjebak dalam serangkaian misteri masa lalu yang menakutkan.
Dengan waktu yang terus berjalan, mereka berusaha mengungkap rahasia di balik Panggonan Wingit dan mencari cara untuk menghindari takdir tragis yang menanti mereka. Setiap langkah membawa mereka lebih dalam ke dalam labirin kegelapan, mengungkapkan kisah-kisah terkubur dan menguji ketahanan mereka secara fisik maupun mental.
Ulasan:
Film "Panggonan Wingit" terasa seperti hanya menjual tagline horror tersadis tanpa mampu memberikan kedalaman sebagus film-film horor sebelumnya, yang sama-sama diproduksi oleh Hitmaker Studios. Meskipun menyajikan elemen sadis, tapi keseluruhan naratif nggak sekuat karya-karya sebelumnya.
Kemunculan Christian Sugiono dan Luna Maya, meski telah berkolaborasi dalam beberapa film sebelumnya, ternyata yang kurasakan dalam film ini, mereka agak kurang menciptakan chemistry yang kuat. Mungkin, dikarenakan latar belakang status hubungan karakter yang mereka bawakan, sih. Dinamika antara keduanya terasa canggung, dalam hal ini canggung pada aktingnya, ya, bukan canggung sebagai duo karakter dengan sepenggal masa lalunya.
Terlepas dari itu, aspek desain produksi dan detail visual film ini patut diacungi jempol. Setiap detail tampak begitu terjaga, memberikan nuansa yang mendalam pada setiap adegan. Kesempurnaan visual film ini yang cukup aja, sih, mampu menciptakan suasana yang mendukung atmosfer horor, membuatnya jadi estetis.
Jumpscare yang dihadirkan dalam film ini tetap mampu mengejutkan dan menciptakan ketegangan, tetapi tampaknya itu saja nggak cukup untuk mengangkat tingkat horor film ini. Yang ngeselin, tuh, beberapa adegan yang menjanjikan di trailer ternyata dihapus, entahlah, yang jelas dan pastinya studio punya pertimbangan sendiri.
Secara keseluruhan, menurut penilaianku, skor film ini 6,5/10. Yes! Karena nggak bisa dianggap sebagai film horor yang sangat menakutkan ataupun tersadis, seperti yang digaungkan. Jangan lupa nonton film ini!
Baca Juga
-
Emosional yang Begitu Sesak dalam Film Bila Esok Ibu Tiada
-
Ketika Horor Thailand Mengusung Elemen Islam dalam Film The Cursed Land
-
Review Film Laut Tengah: Ketika Poligami Jadi Solusi Menggapai Impian
-
Krisis Iman dan Eksorsisme dalam Film Kuasa Gelap
-
Kekacauan Mental dalam Film Joker: Folie Deux yang Gila dan Simbiotik
Artikel Terkait
-
Intip Kekayaan Fadli Zon, Rekan Kerja Giring Ganesha Diduga Kena Sindir Kamila Andini gegara FFI
-
Nantikan! Ji Seung Hyun dan Jung Hye Sung Siap Menghibur di Film Aksi Komedi Baru
-
Piknik Bersama Maut: Film Pendek yang Ajarkan Pentingnya Menikmati Hidup
-
Review Film River, Terjebak dalam Pusaran Waktu
-
Kamila Andini Sindir Pejabat Kementerian Kebudayaan Suka Datang Telat, Bikin Acara Molor Berjam-Jam
Ulasan
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Kalahkan Shi Yu Qi, Jonatan Christie Segel Tiket Final China Masters 2024