Film animasi "Black Clover" yang diadaptasi dari manga karya Yuki Tabata, mengajak penontonnya ke dalam dunia sihir yang penuh petualangan.
Bagi para penggemar fairy tail atau mereka yang menikmati kisah dengan karakter yang tidak diunggulkan, anime ini membawa suasana yang sesuai.
Anime ini menceritakan tentang dua anak yatim piatu yaitu, Asta dan Yuno, yang ditemukan di depan gereja di pinggiran Kerajaan Semanggi. Di dunia mereka, setiap orang memiliki kekuatan magis, mulai dari tugas sehari-hari hingga pertempuran sengit.
Namun, plot twist menarik muncul, Asta adalah satu-satunya yang tidak memiliki kekuatan sihir, ia berjuang untuk menjadi kuat tanpa menggunakan sihir.
Yuno, di sisi lain, memiliki bakat alami yang hebat dalam mengendalikan sihir. Pada usia 15 tahun, keduanya menerima grimoires, buku khusus yang membantu mereka mengarahkan kekuatan mereka.
Namun, Asta menjadi satu-satunya yang tidak menerima grimoire sampai dia memanggilnya sendiri dalam situasi mendesak.
Cerita ini berkembang saat Asta dan Yuno memulai perjalanan mereka untuk mencapai posisi Raja Penyihir. Meskipun alur cerita cukup konvensional, keunikan Asta yang tidak memiliki sihir memberikan kejutan dalam alur cerita.
Perlu diingat, bagi penonton yang mencari pengalaman yang santai, "Black Clover" memiliki intensitas suara yang tinggi, terutama dari karakter Asta.
Meski bersifat hiperaktif, Asta punya sifat semangat dan pantang menyerah. Meskipun awalnya mungkin terdengar mengganggu, kepribadian Asta menjadi daya tarik utama yang menghidupkan jalan cerita.
Yuno, dengan kepribadian yang tenang, memberikan kontras yang menarik dengan Asta. Keterampilan sihirnya dalam mengendalikan angin menambah cerita menjadi lebih menarik.
Meskipun tumbuh di lingkungan gereja, Yuno punya karakter yang kurang mengekspresikan emosi, yang memberikan dinamika menarik dalam hubungannya dengan Asta.
Untuk nuansa film ini, skema warna gelap dan detail latar belakang menciptakan atmosfer yang cocok dengan nuansa dunia magis yang ditampilkan, variasi desain pakaian karakter bisa menjadi tambahan yang diinginkan.
Terlepas dari itu, kualitas animasi secara keseluruhan cukup baik, dan pemandangan yang detail menunjukkan upaya dari para senimannya.
Dalam totalitasnya, "Black Clover" membawa tema tentang kegigihan, harapan, dan kerja keras. Meski cerita ini terkadang terasa klise, animasi yang memukau dan karakter yang kuat membuatnya tetap menarik.
Anime ini berhasil menyampaikan pesan bahwa ketekunan dapat mengatasi segala rintangan, bahkan di dunia yang penuh sihir dan kegelapan sekalipun.
Baca Juga
-
Memaknai Filosofi Futsal dalam Pembentukan Karakter Manusia
-
Menyusuri Struktur Futsal dan Ikatan Sosial Lewat Kacamata Sosiologi
-
Manis Tapi Menyakitkan, Kupas Tuntas Perihnya Lagu 'Tampar' Juicy Luicy
-
XG Lepaskan Suara Hati yang Kuat dan Bebas lewat Lagu Bertajuk Howling
-
Gen Z Geser Prioritas Hidup: Menikah Muda Bukan Tujuan Utama Lagi
Artikel Terkait
-
Review Anime Netflix Akuma Kun, Pertempuran di Dunia Iblis yang Menyeramkan
-
Ulasan Anime Ousama Ranking, Anak Kaisar yang Menjadi Orang Biasa
-
Review Film Anime 'A Silent Voice', Menebus Kesalahan di Masa Lalu
-
Review Anime 'Divine Gate', Petualangan yang Menggugah Imajinasi
-
3 Kebahagiaan Baru Nakami Berkat Magari di Anime Kimi wa Houkago Insomnia
Ulasan
-
Review Film Weapons: Horor Misteri yang Penuh dengan Teka-teki
-
Ulasan Film Hanya Namamu Dalam Doaku: Drama Keluarga yang Mengaduk Emosi
-
Ulasan Film China Mumu: Hangatnya Cinta Ayah yang Tak Pernah Terucap
-
Potret Budaya Palestina di Buku Homeland: My Father Dreams of Palestine
-
Review Skip to Loafer: Kisah Persahabatan yang Singkat, tapi Bikin Terpikat
Terkini
-
Daily Look Ahn Eun Jin: Dari Hangout ke Konser, Coba Sontek 4 Gaya OOTD Ini
-
4 Pilihan Foundation Ringan dengan Hasil Natural, Cocok untuk Daily Makeup!
-
Dari Kemerdekaan ke #SuaraParaJuara: Semangat 45 di Lapangan Futsal
-
4 Sunscreen Panthenol Harga Rp40 Ribu, Proteksi Kulit dan Jaga Skin Barrier
-
Trailer Film Keeper: Kisah Percintaan yang Sekejap Berubah Jadi Teror