Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Athar Farha
Film Talk to Me (IMDb)

Film horor supernatural Australia berjudul Talk to Me, diarahkan oleh Danny dan Michael Philippou. Dibintangi oleh Sophie Wilde, Alexandra Jensen, Joe Bird, Otis Dhanji, Miranda Otto, dan Zoe Terakes. Skenarionya ditulis oleh Danny Philippou dan Bill Hinzman. Filmnya rilis di Indonesia pada 23 Agustus 2023, melalui distributor A24.

Film Talk to Me, mengisahkan sekelompok remaja yang nggak henti-hentinya bermain permainan pemanggilan arwah dengan menggunakan benda berupa tangan misterius.

Awalnya permainan itu terlihat menyenangkan, tetapi permainan berubah menjadi mimpi buruk. Sesosok makhluk menghantui mereka dengan kekuatan jahat yang sangat mengerikan. 

Film Talk to Me nggak hanya menawarkan cerita mencekam, melainkan juga diperkuat oleh kehadiran bintang-bintang yang mencuri perhatian: seperti Sophie Wilde, Joe Bird, Alexandra Jensen, Otis Dhanji, Chris Alosio, Zoe Terakes, dan Miranda Otto. 

Review Film Talk to Me

Saat melihat nama distributornya: A24, aku langsung nggak banyak pikir buat menontonnya. Itu karena setiap film dari mereka, pasti bagus-bagus. 

Film "Talk to Me" bagiku, seperti memulai perjalanan di rel nostalgia horor Indonesia, khususnya dengan bayangan "Jelangkung".

Namun, film ini membawa sentuhan internasional yang membuatnya menarik di mata penonton. Media benda penghubung arwah dalam film ini berupa benda berbentuk tangan. Ngeri, ih!

Ketika menontonnya, jelas banget, terlihat ada perbedaan yang mencolok dari film-film horor kebanyakan. Ini bukanlah kisah seram yang dijejali jumpscare nggak berujung, tetapi lebih merupakan perjalanan yang melibatkan penonton dengan cerita yang cukup berani.

Namun, buat bagaimanapun, nggak ada yang benar-benar sempurna. Iya, film ini menurutku sudah bagus tapi bukan yang ‘sesuatu banget’.

Terlepas dari hal itu, keberanian Film Talk to Me, terletak pada naskahnya yang terbangun dengan baik. Naskahnya begitu asyik mengeksplorasi elemen-elemen supranatural tanpa harus bergantung pada trik murahan yang sering kali menjadi kelicikan film horor.

Pengembangan cerita dan karakternya terasa alami, membawa penonton dalam perjalanan yang menegangkan dari awal hingga akhir, sekaligus peduli dengan nasib sang karakter utama.

Elemen musik dalam film ini, pada sela-sela melodi menciptakan ketegangan dan suasana yang mencekam. Aku dibuat takut dan nggak nyaman. 

Namun, di tengah segala keunggulan tersebut, film ini tetap nggak terhindar dari kecenderungan klise dalam genre horor. Beberapa karakter terjebak dalam keputusan bodoh, seolah-olah melupakan keberadaan penonton yang menyoroti keputusan yang mereka ambil. 

Okelah, dalam pandangan keseluruhan, skor 8/10 tampak cukup layak. "Talk to Me" sukses menawarkan nuansa yang segar dalam genre horor.

Film ini membuktikan bahwa horor internasional dapat menciptakan pengalaman yang menggigit tanpa harus mengandalkan trik-trik klasik.

Sebagai pilihan menarik bagi penikmat horor yang mencari sesuatu yang berbeda, "Talk to Me" menunjukkan kemampuannya dalam menghadirkan ketegangan dan hiburan.

Terlepas dari kekurangannya, film ini mampu menghadirkan pengalaman yang mendalam dan menghibur, juga mengangkat derajatnya di ranah horor global. 

Athar Farha