Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Cuplikan series Tukar Tambah Nasib (YouTube/Prime Video Indonesia)

Prime Video Indonesia menayangkan series terbarunya pada 7 Desember 2023. Berjudul "Tukar Tambah Nasib," series ini mengadaptasi novel berjudul sama karya Lia Seplia, yang meraih Pemenang 1 Kompetisi Novel Kwikku 2021 dan diterbitkan oleh Falcon Publishing.

Dikemas dalam genre drama komedi fantasi, "Tukar Tambah Nasib" menampilkan Aghniny Haque sebagai pemeran utama, ditemani oleh sejumlah aktor dan aktris terkenal seperti Dion Wiyoko, Darius Sinathrya, dan Indro Warkop. Para penggemar juga dapat menantikan kemunculan Ananta Rispo, Mathias Muchus, Alexandra Valerie, Sarah Sechan, dan banyak lagi. Herwin Novianto, yang sebelumnya sukses dengan "Invalidite," bertanggung jawab sebagai sutradara, sedangkan naskahnya dikembangkan oleh Titien Wattimena dan Deliesza Tamara.

Kisahnya tentang Naya, karyawan minimarket yang hidupnya sulit banget, eh, mendapat undangan misterius dari Toko Tukar Tambah Nasib, yang bisa mengubah nasibnya dengan cara mengubah nasibnya dengan nasib orang lain yang Naya inginkan. Nasib apa pun: kayak nasib penari balet, nasib anak tunggal pewaris perusahaan, sebagai istri pebisnis, bahkan sampai koki tersohor. Namun, dibalik keindahan itu, Naya harus membayar harga mahal. Setiap pilihan memerlukan tawaran berharga dalam hidupnya. Di antara opsi yang menggiurkan, Naya dihadapkan pada dilema memilih kehidupan mana yang layak diperjuangkan, dan apa yang rela dia pertaruhkan demi kesejahteraan yang baru.

Ulasan: 

Jujur saja, aku tahu novelnya bakal difilmkan karena aku juga ikutan Kompetisi Novel yang memenangkan cerita berjudul Tukar Tambah Nasib. Film ini, dengan segala daya tariknya, telah menarik perhatianku, terutama dengan elemen fantasi yang begitu unik.

Mengawali perjalanan film ini, aku disuguhkan episode awal yang mungkin terasa lebih menitikberatkan drama dan gejolak batin Naya. Scene pencurian cokelat yang begitu mirip dengan kejadian nyata di Indonesia, cukup bikin aku ‘ngeh’ sih. Adegan ini, tentunya memberikan sentuhan nyata, Sehingga membuatnya jadi lebih related dengan penonton.

Daya tarik sejati film ini terletak pada kemampuannya menyulap elemen-elemen sederhana menjadi kisah yang penuh simpatik. Aku bahkan bisa dengan mudah bersimpati terhadap karakter Naya. Cerita film ini juga mampu menggambarkan aspek-aspek kehidupan yang bisa dicerna oleh berbagai kalangan. Ada elemen relatable yang diinginkan banyak orang, terutama dalam merenungkan "andai-andai" menjadi sesuatu yang lebih besar. Aku salut banget, dengan sumber aslinya yang berupa novel. Yang jelas, baik novel dan filmnya, memberikan refleksi terhadap khayalan maupun angan-angan kita sebagai manusia. 

Episode satu terbangun cukup apik, dan episode kedua, aku malah suka banget. Ini seperti menyusuri lorong yang gelap, penuh kejutan dan keunikan. Selama perjalanan Naya, penonton diberi wawasan tentang apa yang seharusnya dilakukan dalam hidup ini. Episode keduanya, membangkitkan rasa ingin tahu dan menghadirkan perasaan aneh yang sulit dijelaskan. Episode ketiga, lumayanlah. 

Begitu. Filmnya menarik, sederhana, tapi begitu kuat. Seakan-akan menyentuh benang merah kehidupan kita sendiri. maka, aku memberikan 7,5 dari 10 untuk tiga episode pertama. Dengan penampilan yang oke-oke, film ini berhasil menarik perhatianku sejak awal. Setiap adegan membawa nuansa tersendiri, dan akting karakter-karakternya begitu meyakinkan. Sutradara juga mampu menyelipkan pesan moral ke dalam alur cerita tanpa terkesan menggurui. Selamat Menonton!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Athar Farha