Fragrance Between Us bercerita tentang Isabelle Clarke yang ingin membeli botol parfum antik yang dijual neneknya sepuluh tahun lalu. Ia kemudian kerja paruh waktu di Dalton’s, toko barang antik di Culpeper, Virginia, untuk menemukan botol parfum incarannya.
Di tempat inilah ia bertemu dengan Samuel Simms, cowok yang ingin membeli botol parfum antik untuk hadiah ulang tahun ibunya. Seperti dugaan, berawal dari ketertarikan yang sama dalam barang antik akhirnya membut keduanya lama kelamaan saling menyukai.
Saya menyukai ide sederhana dan gaya bercerita yang diusung Jessie Yicha sebagai penulis. Selama membaca, saya mudah sekali hanyut dalam kisah Isabelle dan Samuel ini. Penggambaran latarnya juga kuat. Padahal, menulis novel dengan latar di luar negeri memiliki tingkat kesulitannya sendiri. Namun, penulis berhasil mengeksekusinya dengan baik.
Hinggga akhirnya, Isabelle tahu kalau Sam ternyata menyimpan kebiasaan dan rahasia menyangkut botol parfum antik yang tidak diketahuinya.
Melalui novel ini, penulis ingin menyampaikan pesan mengenai kejujuran. Karena meskipun sulit dan pahit, kebohongan bisa menjadi bom waktu yang bisa menghancurkan segalanya. Hal inilah yang dirasakan Isabelle. Setelah ia mengetahui semuanya, ia menjadi terkejut, bingung, dan kecewa pada Sam.
Kisah dalam Fragrance Between Us ini sangat menarik untuk diikuti hingga lembar terakhir. Hal yang paling saya suka adalah karakter Isabelle yang bekerja paruh waktu sambil bersekolah.
Menurut saya ini tidak mudah dan saya selalu salut dengan orang pekerja keras seperti ini. Dia juga tidak menyerah untuk terus mencari botol parfum antik yang dulu terpaksa dijual neneknya demi menyambung hidup.
Terkadang kita memang tidak memiliki pilihan dalam hidup dan terpaksa melakukan sesuatu yang tidak kita sukai, seperti saat nenek Isabelle menjual botol parfum penuh kenangan itu.
Menurut saya, Fragrance Between Us pantas menjadi Top 3 pemenang Phile Series Penerbit Maple Media 2021 karena ceritanya memang sangat menarik. Selain itu, covernya juga cantik karena saya menyukai visual dari sebuah buku.
Akhir kata, janganlah menyia-nyiakan sesuatu karena pada akhirnya setelah semuanya menghilang, kita akan terpukul karena kehilangan yang besar. —Mrs. Clarke. Halaman 180.
Baca Juga
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Doyoung NCT 'The Story': Ceria Hidup Layaknya Healing dan Pelukan Hangat
-
Lovelyz "November": Kamu sebagai Tujuan Hidup yang Tidak Pernah Berubah
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Period Power, Meningkatkan Produktivitas Saat Datang Bulan
-
Novel Dia Adalah Kakakku, Perjuangan Seorang Kakak Mewujudkan Cita-Cita Adiknya
-
4 Rekomendasi Novel Inspiratif untuk Menemani Proses Perbaikan Diri
-
Ulasan Novel The Years of the Voiceless: Potret Kehidupan di Bawah Represi
-
Menguak Misteri Pembunuhan Sebuah Keluarga dalam Novel 'Pasien'
Ulasan
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Ulasan Buku Period Power, Meningkatkan Produktivitas Saat Datang Bulan
-
Pedasnya Nendang, Icip Kuliner Cabe Ijo yang Bikin Ketagihan di Kota Jambi
Terkini
-
Janji Menguap Kampanye dan Masyarakat yang Tetap Mudah Percaya
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Review Film The Burial, Kisah Nyata Pengacara yang Menemukan Sahabat Sejati
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu