Di tengah hiruk pikuknya kota Jakarta sebagai ibu kota Metropolitan, alih-alih mengunjungi mall untuk melepas penat, tidak ada salahnya buat kamu warga Jakarta untuk mencoba melipir ke Galeri Nasional Indonesia. Di sini kamu bisa merasakan ketenangan sambil menikmati koleksi karya seni dari para seniman Indonesia yang sudah dikenal sampai mancanegara.
Terlepas apakah kamu pecinta seni maupun bukan, tempat ini tetap cocok untuk dikunjungi bagi siapa pun. Kamu tidak akan merasa bosan berkeliling di Galeri Nasional ini.
Seperti apa Galeri Nasional Indonesia? Berikut ulasannya
BACA JUGA: 4 Rekomendasi Toko Buku Bekas di Instagram, Lawas namun Tetap Berkualitas
Lokasi dan Harga Tiket Masuk
Lokasi Galeri Nasional Indonesia sangat strategis, berada di Jl. Medan Merdeka Timur No.14, Gambir, Jakarta Pusat sehingga dapat dengan mudah diakses oleh berbagai macam transportasi umum seperti KRL maupun transjakarta. Apabila mennggunakan KRL, kamu bisa turun di stasiun Gondangdia maupun Juanda lalu dilanjutkan dengan ojek online. Jika menggunakan transjakarta, kamu bisa memilih rute yang ke arah Gambir ataupun Monas.
Lokasinya yang tepat di depan stasiun Gambir juga sangat memudahkan wisatawan dari luar kota yang ingin berkunjung.
Galeri Nasional Indonesia buka setiap hari sejak pukul 10.00 WIB - 20.00WIB. Kamu tidak perlu membayar apapun alias GRATIS untuk masuk ke dalam Galeri Nasional Indonesia. Hanya membayar parkir bagi kamu yang membawa kendaraan.
Cara Pendaftaran
Untuk mengunjungi Galeri Nasional Indonesia, kamu harus melakukan pendaftaran secara online terlebih dahulu melalui link yang ada di akun instagram resmi Galeri Nasional Indonesia. Setelah melakukan pendaftaran online, kamu akan mendapatkan QR code yang nantinya QR code tersebut ditunjukkan/scan kepada petugas registrasi pameran.
Kamu juga tidak diperkenankan untuk membawa tas ke dalam ruang pameran, barang-barang bawaanmu bisa kamu titipkan di tempat penitipan. Perlu diingat, pastikan untuk tiba di Galeri Nasional Indonesia paling lambat 15 menit sebelum sesi kunjungan dipilih, ya. QR Code registrasi akan hangus apabila sudah melebihi 15 menit setelah sesi dimulai dan pengunjung yang terlambat dapat melakukan registrasi online ulang dengan memilih sesi selanjutnya yang masih tersedia.
BACA JUGA: Toko Oen Malang, Kuliner Legendaris yang Tawarkan Nuansa Era Kolonial Belanda
Koleksi Galeri Nasional Indonesia
Galeri Nasional Indonesia terbagi menjadi beberapa ruangan yang dikategorikan berdasarkan periode tahun dan peristiwa. Ruangan pertama di galeri satu merupakan Monument of Remembrance yaitu modernitas Indonesia dan dinamikanya pada tahun 1800–1930an pada masa Kolonialisme dan Orientalisme.
Rungan kedua, kita berada di tahun 1930–1940-an pada masa nasionalisme dan dekolonisasi. Di ruangan ketiga yaitu tahun 1950-an pada masa Pembentukan Identitas Nasional. Kemudian di ruangan keempat, kita akan berada di tahun 1960-an pada masa transisi saat Praha politik dan kebudayaan.
Selanjutnya, masa Orde Baru dan Depolitisasi Kesenian di tahun 1970an. Dan ruangan terakhir, pada masa globalisasi dan demokratisasi di tahun 1990 - 2000-an. Tidak hanya karya seni dan berbagai macam koleksi seni, bahkan terdapat pemutaran video tentang seni juga, lho.
Di sini juga banyak spot foto yang instagramable, buat kamu yang bukan "anak seni", tapi kalau foto di museum galeri ini, auto dibilang "si paling seni" banget, deh. Sangat menarik, kan? Jangan lupa untuk registrasi online dulu ya jika ingin berkunjung.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
3 Varian Serum dari Hanasui, Lawan Jerawat hingga Kecilkan Pori-Pori
-
Probiotic Series Hanasui, Hempas Sel Kulit Mati dan Perkuat Skin Barrier
-
Tahan Air dan Anti Whitecast, 3 Sunscreen Biore Nyaman Digunakan Seharian
-
Auto Glowing! Ini Brightening Serum Series dari Hanasui, Harga Rp30 Ribuan
-
3 Skincare dari Scarlett Mengandung Ceramide, Ampuh Perkuat Skin Barrier
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi Motor Listrik Berdasarkan Harga, Kamu Mau yang Mana Nih?
-
Cara Download dan Menggunakan HyperOS Control Center di HP Xiaomi
-
Cara Membodohi Politikus: Terima Uangnya, Jangan Pilih Orangnya
-
Harga Avtur Turun, Harga Tiket Pesawat Ikutan?
-
Syarat dan Cara Dapat Subsidi Pemerintah saat Pembelian Motor Listrik
Ulasan
-
Ulasan novel Embrace the Serpent: Tukang Permata yang Menjadi Ratu Magis
-
Menemukan Ibu, Diri, dan Arti Kehilangan di Balik Misteri Welcome to Murder Week
-
Merangkul Kesepian Lewat Cerpen di Buku Yearning for Home While I'm at Home
-
SEVENTEEN Serukan Bangkit Menggapai Mimpi Dalam Lagu 'Fire'
-
Ulasan Novel Slow Burn Summer: Dari Kepura-puraan Menjadi Cinta
Terkini
-
Night Runner oleh Jung Yong Hwa: Harapan Emosional pada Bintang Jatuh
-
Jalani Menit Debut Lebih Melimpah, Andalan Malaysia Ini Bakal Sukses di Liga Jepang?
-
Futsal di Indonesia: Perjalanan Panjang Menuju Popularitas dan Prestasi
-
Meme In This Economy dan Kenyataan Pahit Hidup di Tengah Ketimpangan
-
4 Gaya Kasual ala Yunjin LE SSERAFIM, Simpel dan Tetap Fashionable