Kafe Ajaib yang Memasak Impian adalah novel asal Korea yang ditulis oleh Suyoung Kim. Novel ini bercerita tentang anak SD yang bernama Na Di-Ah yang selalu punya pertanyaan tentang impian dan mengapa orang dewasa selalu menuntut anak-anak agar memiliki impian dan mewujudkannya.
Padahal ia menyaksikan bahwa tidak semua orang tua berhasil meraih impian mereka. Ada banyak sebab yang menjadikan seseorang gagal dalam meraih impian tersebut. Mulai dari tidak punya cukup uang, waktu, kesempatan, hingga kecenderungan untuk menunda.
Awalnya Di-Ah juga berpikir bahwa mustahil meraih impian yang tinggi. Tapi tiba-tiba ia terperangkap dalam sebuah Kafe dan bertemu dengan seorang gadis misterius.
Di-Ah menyebut gadis tersebut sebagai sosok Gadis Kaya Impian karena gadis tersebut sudah mengelilingi 80 negara di usia 20an tahun.
Di-Ah belajar banyak kepada Gadis Kaya Impian. Ia yang awalnya selalu pesimis dan insecure, perlahan menjadi semakin percaya diri.
Gadis Kaya Impian mengajarkan kepadanya langkah demi langkah untuk mencapai impian-impiannya di kafe tersebut. Mulai dari menyusun target, hingga 'memasak' impian tersebut hingga bisa menjadi kenyataan.
Selain itu, Gadis Kaya Impian juga memperlihatkan banyak keajaiban kepada Di-Ah. Khususnya yang berkenaan tentang hal-hal menarik yang ada di dunia luar.
Tentang bagaimana memecah cangkang telur dan bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang cantik, yang bisa bergerak bebas ke mana pun ia inginkan.
Secara umum novel ini sangat memotivasi. Meskipun sebenarnya merupakan buku cerita anak-anak, namun pembahasannya sebagian masih relevan bagi orang dewasa.
Namun karena tokoh utamanya adalah Di-Ah yang masih dalam fase mencari jati diri, maka buku ini lebih cocok untuk dibaca oleh remaja agar termotivasi untuk meraih cita-cita.
Adapun bagi orang dewasa yang membacanya, mungkin akan ada beberapa pembahasan yang terlalu muluk-muluk. Nasihat-nasihat agar berani memiliki mimpi setinggi dan sebanyak mungkin. Padahal sebenarnya realita hidup di luar sana kadang tidak sederhana.
Tapi secara umum, buku ini oke sih. Mungkin ketika saya membacanya di awal-awal masa belasan tahun, buku ini akan sangat membuka pikiran dan menepis rasa pesimis dan takut gagal.
Adapun kelebihan dari buku ini terletak dari pembahasannya yang sederhana dan mudah dicerna. Selain itu, ada banyak gambar di sela-sela halamannya.
Membaca buku ini ibarat membaca dongeng bergambar. Gradasi dan pemilihan warna dari ilustrasinya mampu memantik imajinasi para pembaca. Buku yang recommended dibaca oleh semua kalangan!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
-
Polemik Bu Ana, Brave Pink, dan Simbol yang Mengalahkan Substansi
Artikel Terkait
-
Media Korea Selatan Ciduk Aksi PSSI, Diam-diam Ajukan Tawaran Untuk Park Hang-seo
-
Kisah Sekeluar Kabur Dari Korea Utara Lewati Ladang Ranjau Dan Badai Laut
-
Ulasan Novel 'Laki-Laki Ke-42', Kisah Cinta Chiara di Era Tahun 90-an
-
Ulasan Novel 'Atharrazka', Kehadiran Santriwati yang Suka Membantah Aturan
-
Ulasan Novel Thriller Rumah Lebah: Setiap Wajah Memiliki Rahasia
Ulasan
-
Serunai Maut II, Perang Terakhir di Pulau Jengka dan Simbol Kejahatan
-
Ulasan Buku Journal of Gratitude: Syukuri Hal Sederhana untuk Hidup Bahagia
-
Serunai Maut: Ketika Mitos, Iman, dan Logika Bertarung di Pulau Jengka
-
Review Film Rest Area: Ketika Singgah Jadi Awal Petaka Maut!
-
Review Film Human Resource: Saat Punya Anak Bukan Lagi Hak Personal
Terkini
-
4 OOTD Syifa Hadju Look Hangout Anti Ribet, Dijamin Stylish!
-
Gebrak Menit Awal, SMAN 21 Makassar Tumbangkan SMAN 4 Bantaeng di ANC 2025
-
Nindyan P. Hangganararas, Kiblat Fashion Hijab Anak Muda Masa Kini!
-
Indonesia vs Arab Saudi: Justin Hubner Urung Kembali Adu Otot dengan "Preman" The Green Falcon
-
Rekor Buruk Laga Tandang Warnai Perjalanan Indonesia di Ronde Keempat Kualifikasi