Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Hafsah Azzahra
Wigati (Instagram/al_lys30)

Wigati” adalah salah satu novel yang membuat saya nostalgia dengan masa kuliah dulu. Mengambil latar pesantren dengan sudut bercerita dari seorang santri melempar ingatan saya saat berada di mahad dulu.

Awalnya, saya mengira buku ini mengisahkan tentang sejarah. Namun seperti kata orang ‘jangan menilai buku dari covernya’, tapi ternyata saya salah.

Karya Khilma Anis setebal 276 halaman ini mengangkat kisah keris dengan beberapa kalimat yang menggunakan Bahasa Jawa. Sehingga kesan kedaerahannya kental sekali. Bagi saya ini tidak masalah karena saya memahami tata bahasa jawa. Namun bagi orang yang tidak paham bahasa daerah yang satu ini tentu kurang nyaman karena harus bolak-balik glosarium.

Alih-alih bahasanya, yang membuat saya tidak terlalu tertarik dengan buku bersampul hijau ini adalah sejarah (keris)nya. Meski awalnya saya mengira ini membosankan, tapi ternyata bab demi babnya cukup pendek sehingga membuat kegiatan membaca ini terasa ringan. Bahkan rasanya ingin terus membalik halaman hingga selesai karena penasaran.

Khilma Anis mampu menyuguhkan sesuatu yang unik dalam buku ini sehingga perpaduan sejarah keris, dinamika pesantren, persahabatan dan kisah asmara, membuat “Wigati” terasa begitu manis.

Sebagai penulis yang pernah mencoba menulis novel sejarah, rasanya sulit sekali untuk menyatukan sejarah keris dengan cerita pesantren. Namun Khilma Aris mampu mengeksekusinya dengan baik.

“Wigati” dikemas dengan begitu rapih. Kalimat-kalimatnya mengalir, mudah dipahami, dan mengena. Sehingga sudut pandang seorang santri biasa, dan budaya pondok yang masih begitu sederhana sungguh terasa ketika membaca kisah ini. Cerita dan adegannya pun sangat dekat dengan kegiatan sehari hari, begitu natural dan terkesan nyata. Sehingga seperti yang saya katakana di awal, rasanya seperti mengenang saat di mahad dulu.

Tak luput pula kisah cinta sebagai bumbu dan pengetahuan yang membuat cerita ini semakin menantang untuk diselesaikan.

Jika kalian menyukai fiksi sejarah dengan latar jawa, saya rasa “Wigati” adalah pilihan yang tepat untuk menemani waktu luangmu. Tertarik untuk membaca buku kedua Khilma Anis ini?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Hafsah Azzahra