Kalau kamu mulai merasa hidupmu agak menyimpang dan ingin kembali ke jalan yang benar, kamu bisa baca novel satu ini. Karena novel satu ini tidak akan segan-segan menampar muka dengan fakta yang dijamin bikin melek dan sadar.
Business woman, enterpreneur, hafidzah, dan kecantikan yang terjaga. Paket komplit untuk menggambarkan sosok Adara Prasmaya di novel satu ini. Kalau kamu berpikir sosoknya tak masuk akal, eits kamu melupakan sosok asli yang benar-benar hidup menjadi pendamping Rasulullah? Siapa lagi kalau bukan Khadijah.
Sekilas saja membaca tentang gambaran wanita yang luar biasa di novel ini. Kita bakal langsung terpikirkan sosok wanita mulia yang sepertinya menjadi inspiring karakter utama di novel ini.
Identitas Buku
- Judul: Harapan di Atas Sajadah
- Pengarang: Mawar Malka
- Penerbit: Wahyu Qolbu
- Tahun Terbit: 2018
- ISBN: 9786026358455
- Jumlah Halaman: 542
- Kategori: Romance
Novel Harapan di Atas Sajadah karya Mawar Malka adalah sebuah karya fiksi religi yang sarat akan pesan moral, nilai-nilai Islam, dan perjalanan batin manusia dalam menemukan kembali makna hidup.
Diterbitkan oleh Wahyu Qolbu, novel setebal 542 halaman ini awalnya populer di Wattpad dan kini telah mendapat tempat di hati pembaca yang menyukai bacaan dengan muatan dakwah yang kuat.
Dua Dunia yang Bertabrakan: Adara dan Pras
Cerita berfokus pada Prasetya Anggara (Pras), seorang pemuda kaya, angkuh, dan gemar berfoya-foya. Sebagai pewaris keluarga terpandang, Pras nyaris tak tersentuh nilai-nilai spiritual. Sebaliknya, ia justru hidup dalam gemerlap dunia yang kosong makna. Namun hidupnya berubah ketika ia harus menikahi Adara Prasmaya, seorang hafidzah bercadar yang misterius dan penuh wibawa keimanan.
Adara, sosok perempuan yang menyembunyikan kecantikannya di balik niqab, membuat Pras merasa asing dan enggan. Pernikahan mereka bukan karena cinta, tapi karena warisan—sebuah pengikat yang menyimpan rahasia besar. Namun siapa sangka, wanita yang semula diabaikannya itu justru adalah sosok yang selama ini diam-diam ia cari.
Antara Cinta, Penerimaan, dan Hijrah
Konflik dalam novel ini tidak hanya berkisar pada hubungan dua tokoh utama, tetapi juga mengupas bagaimana seseorang bisa berubah, menemukan harapan, dan kembali kepada Allah. Salah satu kekuatan novel ini adalah kemampuannya menunjukkan bahwa hidayah bisa datang melalui jalan yang tidak terduga—termasuk lewat pasangan hidup yang tak pernah diharapkan sebelumnya.
Adara menjadi simbol harapan dan istiqamah. Ia tidak hanya memperjuangkan rumah tangganya, tapi juga menjadi wasilah bagi suaminya untuk mengenal makna agama dan hidup yang lebih hakiki. Dalam diam, dalam sabar, dan lewat doa-doanya, ia mengubah hati Pras yang keras menjadi lembut.
Nilai-Nilai Islam yang Membekas
Bukan sekadar cerita cinta, novel ini menyisipkan banyak kutipan Al-Qur’an beserta artinya, bahkan disertai penjelasan makna yang bisa dipahami pembaca awam. Di antaranya, QS. An-Najm ayat 32:
“Maka jangan merasa dirimu suci. Dialah Allah Yang paling tahu tentang orang yang bertakwa.”
Melalui kutipan ini dan banyak lainnya, Mawar Malka mengajak pembaca merenung, bahwa tidak ada manusia yang sempurna, dan tak ada tempat paling indah selain kembali bersujud kepada-Nya.
Petikan reflektif lain juga terasa membekas:
“Saat tubuh sudah melupakan sujud, tanpa disadari, hati tetap berdegup memuji-Nya.”
“Cobalah baca istighfar. Terkadang semua keinginan kita ditangguhkan karena terhalang dosa.”
Ungkapan-ungkapan ini menjadikan Harapan di Atas Sajadah bukan sekadar novel, tapi juga cermin perenungan diri.
Sebagai novel yang berasal dari platform Wattpad, karya ini memang tidak lepas dari kekurangan, khususnya dari aspek penyuntingan. Misalnya, penggunaan kata "acuh" yang tidak sesuai dengan makna KBBI (acuh = peduli, bukan tidak peduli), serta dialog yang kadang terasa bertele-tele dan repetitif. Namun kelemahan ini tidak menghapus pesan besar yang ingin disampaikan novel.
Dakwah Lewat Fiksi
Harapan di Atas Sajadah adalah bacaan yang layak untuk para remaja dan dewasa muda yang tengah mencari arah hidup atau ingin lebih dekat dengan Islam melalui cerita. Ini adalah bukti bahwa dakwah bisa hadir dalam bentuk yang lembut, menyentuh, dan tidak menggurui.
Harapannya, ke depan akan lebih banyak karya fiksi Islami yang tidak hanya memikat dari segi cerita, tapi juga padat dari sisi suntingan dan kualitas literer, agar pesan dakwah semakin kuat dan meresap di hati pembaca.
Baca Juga
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Ulasan Novel Bedebah di Ujung Tanduk: Titik Balik Dunia Shadow Economy!
-
5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Drama Korea Bon Appetit, Your Majesty!
-
Ulasan Buku Magic Words: Kata Ajaib untuk Mendapatkan yang Kita Inginkan
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Akad: Romansa Pesantren yang Manis, Kocak, dan Sarat Makna
-
Apa Arti Telinga Berdenging Sebelah Kanan Menurut Islam? Ini Penjelasan Menurut Ulama
-
Pernah Bayangin Hidup Jadi Hewan? 3 Novel China Ini Bahas Reinkarnasi Unik
-
Membeli Buku karena Covernya: Antara Gaya Hidup dan Kebiasaan Membaca
-
Bakar Buku Kontes Kecantikan, Ivan Gunawan Fokus Bangun Masjid di Uganda Sebagai Warisan
Ulasan
-
Review Film The Exit 8: Ketakutan Nyata di Lorong Stasiun yang Misterius
-
Membaca Ulang Kepada Uang: Puisi tentang Sederhana yang Tak Pernah Sederhana
-
Review Film Siccin 8: Atmosfer Mencekam yang Gak Bisa Ditolak!
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
-
Kisah Manis Pahit Persahabatan dan Cinta Remaja dalam Novel Broken Hearts
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat