Film "The Garden of Words" atau dikenal dengan nama Jepangnya Kotonoha no Niwa merupakan salah satu karya dari sutradara Makoto Shinkai. Shinkai yang dikenal telah sukses menciptakan film-film anime dengan kecermatan visual yang luar biasa dan harmonisasi yang pas antara cerita dan latar belakang. Namun, apakah "The Garden of Words" termasuk dalam kategori film anime tersukses dari karya Shinkai?
Film ini berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi, antara lain Kobe Theatrical Film Award 2013, Fantasia International Film Festival, dan Stuttgart Festival of Animated Film. Prestasi-prestasi ini secara nyata menunjukkan kualitas unggul yang dimiliki oleh film ini.
Dalam film "The Garden of Words", kita akan menyaksikan kisah kehidupan Takao Akizuki yang bermimpi menjadi seorang desainer sepatu. Cerita ini berlangsung di tengah-tengah kota Tokyo selama musim hujan. Pada jam pertama saat hujan turun, Takao Akizuki memilih untuk membolos demi mengunjungi sebuah taman di Shinjuku, tempat di mana ia menghabiskan waktu untuk menggambar sketsa sepatu.
Di taman tersebut, Takao Akizuki berpapasan dengan seorang wanita bernama Yukari Yukino. Pertemuan mereka tidak hanya terjadi sekali atau dua kali, melainkan setiap kali hujan mengguyur dan Takao pergi ke taman, ia selalu menemukan Yukari di sana.
Keduanya telah banyak berbincang namun mereka belum berkesempatan untuk saling berkenalan. Yukari Yukino kemudian menyadari bahwa Akizuki adalah salah satu murid di sekolah tempat dia mengajar. Suatu hari, Yukino mengungkapkan bahwa dia sangat menyukai sketsa sepatu yang dibuat oleh Akizuki. Kemudian, Akizuki berjanji untuk membuatkan sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki Yukino.
Makoto Shinkai berhasil menghadirkan kisah cinta dengan perbedaan usia yang begitu baik dalam film "The Garden of Words". Film ini mengajak penonton untuk meresapi perjalanan hidup kedua tokoh utama, di mana keduanya menghadapi sejumlah tantangan yang mirip. Percakapan antara kedua tokoh tersebut juga disusun dengan penuh metafora, sehingga menambah pengalaman dalam cerita.
"The Garden of Words" mengisahkan cerita yang sederhana namun menarik. Dengan durasi film hanya 41 menit, Makoto Shinkai mampu menyuguhkan kisah cinta yang memukau tanpa perlu menambahkan unsur melodrama yang tidak perlu.
Seperti karya film Makoto Shinkai lainnya, "The Garden of Words" juga memadukan latar belakang yang sangat indah dan menawan dengan musik latar yang mampu menciptakan atmosfer. Shinkai memilih permainan piano dan lagu "Rain" sebagai tema utama dalam film ini.
Baca Juga
-
Bukan Kualitas, Tapi Stereotip yang Kadang Halangi Perempuan Menjadi Pemimpin
-
Mengulik Pacaran dalam Kacamata Sains dan Ilmu Budaya
-
Apakah Hari Kartini Menjadi Tameng Emansipasi oleh Kaum Wanita?
-
Tamat! Ini 3 Momen Menyakitkan bagi Noh Young Won di Bitter Sweet Hell
-
Siap-Siap Emosi! 3 Drama Korea Ini Sepanas Film Ipar adalah Maut
Artikel Terkait
-
Review Anime 'Yuragi-sou no Yuuna-san', Ketika Hantu dan Manusia Bersahabat
-
Ulasan Anime Goblin Slayer, Seorang Petualang Pemburu Monster Jahat
-
Review Anime Shiki, Satu Desa yang Diteror Vampir
-
Harem: Genre Anime yang Memuaskan atau Memuakkan?
-
Ulasan Anime Darwin's Game, Memainkan Permainan untuk Bertahan Hidup
Ulasan
-
Membaca Drama 'Genie, Make a Wish' Lewat Lensa Pengasuhan Kolektif
-
Review Film Ballad of a Small Player: Visual Ciamik tapi Kesan Akhir Kosong
-
The Principles Of Power: Rahasia Memanipulasi Orang Lain di Segala Situasi
-
Review Film Dongji Rescue: Kisah Heroisme Lautan yang Menggetarkan
-
Les Temptes de la Vie: Ketika Musik, Paris, dan Badai Hidup Menyatu
Terkini
-
Emma Watson Akui Rindu Akting, tapi Tak Suka Lakukan Satu Hal Ini
-
Netflix Keluarin 11 Film Indonesia Baru: dari yang Sensual Sampai yang Bikin Merinding
-
5 Ide Mix & Match Outfit Celana Jeans ala Aktris Korea, Auto Tampil Kece!
-
Lari Itu Bukan soal Pace, tapi soal Progress! 4 Mitos Sesat yang Bikin Kamu Takut Mulai Lari
-
Patrick Kluivert dan 2 Pernyataannya yang Saling Bertolak Belakang di Waktu yang Terbilang Singkat