Banyak pasangan suami istri yang mendambakan kehadiran buah hati. Terlebih bagi mereka yang telah lama membina bahtera rumah tangga tapi belum kunjung dikaruniai momongan.
Kehadiran anak dalam sebuah keluarga memang dapat menjadi pelengkap yang akan mewarnai hari-hari menjadi lebih berwarna dan dilingkupi kebahagiaan. Namun jangan salah, kehadiran anak juga bisa menjadi ancaman atau bumerang ketika orang tua tidak bisa merawat dan mendidiknya dengan baik dan sepenuh hati.
Oleh karenanya, keinginan para orang tua untuk memiliki momongan juga harus diiringi dengan tekad kuat untuk merawat dan mendidiknya dengan baik. Jangan sampai ada orang tua yang sukanya memiliki banyak anak tapi merasa enggan untuk merawat atau memberikan pendidikan terbaik dan membiarkan anak tumbuh tanpa kasih sayang orang tua.
Pendidikan anak dimulai dari orang tuanya sendiri ketika di rumah. Salah satu pendidikan yang penting diajarkan kepada anak adalah tentang memahami hakikat dirinya sendiri, untuk apa kita diciptakan di dunia ini, dan lain sebagainya.
Orang tua sejatinya mengajarkan kepada anaknya untuk mengenal siapa dirinya. Sehingga kelak dapat bermanfaat untuk dirinya, orang lain dan alam sekitar. Tanamkan pula kepada anak bahwa sesungguhnya manusia diciptakan di dunia ini hanya untuk beribadah kepada Allah Swt. Sehingga arah dan tujuan hidup menjadi pasti dan jelas (hlm. 5).
Dalam mendidik anak, orang tua harus berusaha menghindari membanding-bandingkan dengan anak atau saudaranya yang lain. Biasanya ada orang tua yang hobi melakukan hal ini pada anaknya yang dirasa tidak sepintar saudaranya yang lain. Orang tua lantas membanding-bandingkan, dan meminta pada anaknya yang dinilai tidak pintar, agar mencontoh pada saudaranya yang dianggap lebih pintar.
Setiap individu tidak akan senang bila dirinya dibanding-bandingkan dengan orang lain. Baik orang dewasa, ataupun anak-anak dan remaja. Setiap individu menginginkan dirinya adalah merupakan suatu kepribadian yang istimewa. Sebagai orang tua, disadari atau tidak kerap membandingkan antara anak yang satu dengan yang lain. Seperti antara kakak dengan adik, antara saudara sepupu, antara anaknya dengan anak tetangga dan lain-lain (hlm. 26).
Menurut saya, buku berjudul ‘Mengenal Diri Anak’ karya Siti Munawarah (terbitan Elex Media Komputindo) ini penting dibaca oleh para orang tua sebagai salah satu panduan berharga untuk mendidik putra-putrinya di rumah. Selamat membaca.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Pendidikan dan Kekayaan Nurul Anastasia, Belikan Kebutuhan Pratama Arhan Jelang TC Timnas Indonesia
-
Adu Pendidikan Ria Ricis dengan Celia Thomas: Universitas Pancasila vs Universitas Indonesia
-
Perbandingan Riwayat Pendidikan Ria Ricis dan Teuku Ryan, Ibu Moana Minder Sama Suami
-
Dikabarkan Pisah, Pendidikan Ria Ricis Kebanting sama Teuku Ryan
-
Nasihat Hikmah dari Buku "Ngalap Berkah Karomah Syekh Abdul Qadir Jailani"
Ulasan
-
Ulasan Buku Make It Happen, Now! Panduan Perencanaan Finansial Keluarga
-
Ulasan Novel Notes on an Execution: Catatan Terakhir Seorang Terpidana Mati
-
Review Film The Bad Guys 2: Kombinasi Sempurna Antara Aksi dan Komedi!
-
Novel Onwards and Upwards: Perjalanan Wanita Paruh Baya Menemukan Harapan
-
Review Film The Girl with the Needle: Sepi yang Menjerat Begitu Kejamnya
Terkini
-
Komunitas Buku sebagai Safe Space: Pelarian dari Kegaduhan Dunia Digital
-
Ceria dan Penuh Energi, NCT Wish Siap Warnai Dunia Lewat Lagu Baru 'Color'
-
OOTD Gaeul IVE: 4 Gaya Kasual yang Fleksibel Buat Segala Momen
-
Bukan Lagi Panjat Pinang, Begini Cara Gen Z Rayakan HUT RI di Era Digital
-
4 Serum Buah Peach yang Bantu Kulit Auto Glowing dan Skin Barrier Kuat!