Sebuah film animasi tentang keluarga atau petualangan mungkin bukan hal baru, namun bagaimana jika hal tersebut dikemas lewat konsep mokumenter dan dipadukan dengan live-action? Jawabannya ada di film "Marcel the Shell with Shoes On".
Film "Marcel the Shell with Shoes On" menggunakan metode stop-motion, disutradarai Dean Fleischer-Camp, sekaligus menjadi penulis naskah bersama Elisabeth Holm, Nick Paley, dan Jenny Slate yang kisahnya berdasarkan film pendek tahun 2020 dengan judul sama yang juga merupakan karya Slate dan Fleischer-Camp.
Sinopsis film "Marcel the Shell with Shoes On" mengisahkan petualangan kerang kecil bernama Marcel yang tinggal bersama neneknya, Connie.
Setelah menjadi bagian dari kelompok kerang yang besar, kini mereka menjalani kehidupan sendiri sebagai satu-satunya yang bertahan dari suatu peristiwa tragis yang misterius.
Namun, takdir mereka berubah ketika seorang pembuat film dokumenter menemukan mereka. Melalui film pendek yang diunggah secara daring, Marcel menjadi sensasi sendiri punya jutaan penggemar, dan harapan baru untuk mengungkap misteri keluarganya yang telah lama hilang.
Ulasan
Lewat pendekatan wawancara, penonton diajak mengetahui apa dirasakan oleh Marcel tentang keluarga dimasa lalu dan harapan untuk menemukannya.
Dialog yang mengalir antara Dean (Dean Fleischer-Camp) dengan Marcel (yang suaranya diisi Jenny Slate) yang polos, baik saat wawancara, berdebat, atau obrolan di perjalanan terasa otentik dan asyik untuk diikuti tanpa merasa bosan.
Film ini juga menyoroti tingkah orang jaman sekarang saat ada sesuatu yang viral. Seperti orang-orang yang datang tanpa permisi ke kediaman Dean yang mereka sebut sebagai "rumah si Marcel" untuk sekedar selfie atau joget-joget dan di unggah ke media sosial.
Selain itu bagai Marcel menghadapi emosi saat nenek Connie "pergi" menjadi refleksi bagi penonton tentang bagaimana menghadapi situasi saat keluarga yang kita punya tiada.
Skor untuk "Marcel the Shell with Shoes On" 94/100. Kehangatan yang didapat dari film ini, tak hanya menyenangkan sebagai tontonan, namun juga bisa jadi bahan renungan tentang keluarga dan bagaimana memandang dunia dari sudut pandang pikiran yang polos, sederhana, dan tulus.
Telah tayang di Telluride Film Festival pada September 2021 dan di bioskop di 24 Juni 2022, belum ada informasi apakan film ini akan hadir di layanan nonton berbayar.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Film 'The Zone of Interest', Potret Ganda sang Penjahat Perang
-
Rekomendasi 3 Sinema Mancanegara Buat Penggemar Film 'Siksa Kubur', Berani Nonton?
-
Ulasan Film The Night Eats the World, Kisah Sepi Penyintas Serangan Zombie
-
Review Anime 'Parasyte', Kompleksitas Hubungan Manusia dan Alien
-
Review Film Dokumenter 'Amy', Pergulatan di Balik Ketenaran Amy Winehouse
Artikel Terkait
-
5 Film India yang Dibintangi Ananya Panday, Terbaru Ada Kho Gaye Hum Kahan
-
Review Film Hitmen, Tontonan Aksi dengan Komedi Receh!
-
3 Rekomendasi Film yang Bisa Bikin Kamu Merasa Patah Hati Berhari-hari
-
Daftar Negara Paling Banyak Buka Situs Pornhub Selama 2023, Ada Indonesia?
-
5 Rekomendasi Film Horor Hollywood Terbaik di Tahun 2023
Ulasan
-
Rumah Tangga: Mengintip Kehangatan dan Kejujuran di Balik Pintu Keluarga
-
Review Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Horor Moral yang Mirip Sinetron
-
Membaca Drama 'Genie, Make a Wish' Lewat Lensa Pengasuhan Kolektif
-
Review Film Ballad of a Small Player: Visual Ciamik tapi Kesan Akhir Kosong
-
The Principles Of Power: Rahasia Memanipulasi Orang Lain di Segala Situasi
Terkini
-
Dari Toga Romawi Sampai Baju Virtual: Perjalanan 'Fashion' dari Zaman Batu Hingga Era TikTok
-
5 Ide Terapi Seni yang Bisa Bikin Anak Jadi Lebih Kreatif Sejak Dini
-
AXIS Nation Cup 2025: Terapkan Play for Good dengan Tema Suara Para Juara
-
4 Padu Padan Knitwear ala San ATEEZ, Buat Daily Outfit Biar Makin Cool
-
Puncak TPN XII: Kolaborasi Guru Menuju Pendidikan Berdaya dan Berkelanjutan