Netflix, rasa-rasanya tengah mencoba memainkan perasaan penontonnya dengan suasana nostalgia. Terbukti, pada 1 Januari 2024, Netflix menayangkan kembali Film Lovely Luna. Netflix, seolah-olah sedang memberikan kesempatan kepada penonton untuk menikmati kembali kisah persahabatan yang mengharukan dan romansa yang penuh lika-liku. Kehadiran Film Lovely Luna di platform streaming memberikan akses yang lebih mudah bagi penonton untuk mengeksplorasi atau mengenang film yang dirilis pada tahun 2004 silam.
"Lovely Luna" merupakan film drama remaja Indonesia yang menghadirkan kisah persahabatan dan percintaan di tengah dinamika kehidupan para karakter utamanya. Film ini dikenal sebagai salah satu karya yang berhasil mencuri perhatian penonton dengan perpaduan elemen drama yang menyentuh dan komedi yang menghibur.
Disutradarai oleh Lasja Fauzia Susatyo, film ini dibintangi oleh Herjunot Ali sebagai Desta, Radhit Syaharzam sebagai Abi, Denny Aditya WS sebagai Bobo, dan Shareefa Daanish sebagai Luna. Kehidupan mereka sebagai empat sahabat yang kompak mengalami perubahan ketika Desta mengungkapkan perasaannya pada seorang wanita bernama Angel, dimainkan oleh Davina Veronica, yang kuliah di tempat yang sama. Namun, Angel nggak memiliki niat serius, dan Luna, teman dekat Desta, mencoba membantu temannya menyadari kenyataan tersebut.
Salah satu daya tarik film ini terletak pada karakter Luna yang bertampang tomboy dan bekerja paruh waktu di sebuah toko buku. Dinamika dalam hubungan persahabatan dan percintaan menjadi pusat cerita, yang berhasil menggambarkan konflik emosional dan pertentangan antar karakter. Keberagaman karakter dan kompleksitas hubungan antar mereka memberikan dimensi yang menarik pada plot.
Skenario film ini ditulis oleh Upi Avianto, yang berhasil menghadirkan narasi yang penuh emosi dan menyentuh. Peran penting Upi Avianto sebagai penulis memberikan fondasi kuat bagi pengembangan karakter dan alur cerita yang menggugah perasaan penonton. Dengan sentuhan dramatis dan dialog yang kuat, "Lovely Luna" berhasil menyampaikan pesan tentang persahabatan sejati dan pengorbanan dalam cinta.
Dari segi produksi, film ini diproduseri oleh Ferry Angriawan dan Upi Avianto, yang telah memberikan kontribusi besar dalam industri film Indonesia. Kualitas produksi yang baik tercermin dalam penyutradaraan dan dan penggarapan audio yang memadukan elemen-elemen tersebut secara harmonis, akan tetapi cinematography yang diperlihatkan pada penonton, rasa-rasanya masih perlu ditingkatkan, sebab belum terlalu memanjakan penonton dan masih terkesan monoton.
Sebagai film remaja, "Lovely Luna" tetap berhasil menciptakan atmosfer yang relatable bagi penonton muda dengan menyentuh tema-tema yang relevan seperti persahabatan, cinta, dan pengorbanan, dari tahun tayangnya hingga saat ini. Keberhasilannya nggak juga hanya terletak pada plot yang menarik, tetapi juga dalam kemampuannya menggambarkan dinamika emosional karakter-karakternya.
Dengan demikian, "Lovely Luna" tetap menjadi salah satu film Indonesia yang patut dicontoh dalam genre drama remaja, menawarkan pengalaman yang menyentuh hati dan menghibur. Kesuksesan film ini mungkin nggak ditandai oleh popularitasnya saat rilis, karena dahulu, penonton agaknya masih kurang percaya dengan film-film lokal. Namun, dengan hadirnya kembali di Netflix, semoga bisa mendapatkan tempat di hati penonton lebih banyak lagi. Selamat menonton, ya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Film Drop: Dinner Romantis Berujung Teror Notifikasi Maut
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Review Film Without Arrows: Dokumenter yang Diam-Diam Menancap di Hati
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Review Film Pengepungan di Bukit Duri: Tamparan Emosional dan Jerit Sosial
Artikel Terkait
-
Habib Jafar Simpan Kritik untuk Film Jumbo, Kini Sedang Fokus Beri Dukungan
-
Pencipta Lagu Selalu Ada di Nadimu, OST Jumbo yang Menggema di Gereja Katedral Semarang
-
Apresiasi Film Jumbo yang Menginspirasi Animasi Indonesia
-
Zoe Kravitz Diincar Jadi Sutradara Film How to Save a Marriage
-
5 Film Romantis yang Bikin Nostalgia, Cocok di Tonton di Akhir Pekan
Ulasan
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Review Film Drop: Dinner Romantis Berujung Teror Notifikasi Maut
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Taemin Buka Suara Soal Rumor Kencan dengan Noze, Minta Fans Tetap Percaya
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku