Cerita Lupus membuat saya bernostalgia dengan cerita lama yang sempat booming pada masanya. Kali ini kisah lupus saat masih ABG (Anak Baru Gede) alias anak yang baru beranjak remaja, keluarganya masih lengkap, Papi masih ada.
"Lupus ABG: Jadi Lupa Sama yang Lain" menjadi pilihan saya untuk dibaca ulang karena halamannya yang tipis, hanya 127 halaman dan covernya yang eye catching, membuat saya akhirnya mengambil buku ini. Cerita karangan Hilman dan Boim yang diterbitkan di Gramedia Pustaka Utama tahun 1999 ini membangkitkan kenangan yang terjadi saat itu. Pilihan katanya maupun suasana dalam buku ini membuat saya seperti terlempar ke masa lalu.
Sesuai judulnya, cerita ini mengangkan tema ABG yang biasanya dipenuhi kisah romansa anak baru puber, dan drama menghadapi ujian. Jujur saja, membaca buku ini setelah dewasa seperti sekarang memiliki sensasi yang berbeda. Mungkin karena masa itu sudah pernah saya lewati sebelumnya.
Dulu mungkin saya akan tertawa saat membaca kisah percintaan ala ABG ini. Namun sekarang, saya jadi membayangkan mungkin tidak lama lagi saya mungkin akan menghadapi dan bertemu dengan anak saya yang berusia sama seperti Lulus dalam cerita ini.
Cerita Lupus dan Pepno saat menulis rumus Matematika membuat saya teringat, dulu saya juga pernah melakukan hal yang sama saat masih SMP. Mencorat-coret meja mungkin menjadi hal yang biasa saat itu, bahkan mungkin sampai menjadi hobi. Kalau diingat-ingat lagi, saya jadi merasa berdosa.
Saat jam kosong atau ujian, meja akan dipenuhi dengan tulisan asal atau contekan untuk memuluskan pengisian lembar jawaban. Duh masa lalu.
Selain bernostalgia, buku ini juga memiliki layout yang cantik. Kalau tadi saya sudah menyebut covernya yang eye catching, isi buku ini juga diselipi beberapa ilustrasi hitam putih yang khas, bahkan juga juga ada beberapa tips.
Lupus dan Lulu benar-benar membuat saya mengambil catatan sebagai bahan pelajaran untuk menghadapi remaja di generasi yang akan datang. Karena tanpa sadar, mungkin besok saya sudah tidak memiliki waktu untuk menyiapkan bekal. Sehingga sekarang saya harus sebanyak-banyaknya belajar. Mumpung waktunya masih ada.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
'Left Right Confusion' Youngjae TWS: Cinta yang Terkenang di Setiap Langkah
-
Pertemuan Cinta yang Memesona dalam Lagu SHINee Bertajuk Married to the Music
-
ITZY Gold: Percaya Diri untuk Bersinar Seperti Emas di Jalan Masing-masing
-
NCT WISH Steady: Pertemuan Ajaib dengan Seseorang yang Berharga dalam Hidup
-
Lagu BTOB Please Stay: Kerinduan dan Kekosongan Setelah Dia Pergi
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Babak Belur Dihajar Realita, Teman Buat Sambat tentang Hari Ini
-
Jangan Suka Menghina Fisik Sesama dalam Buku Fabel 'Indahnya Persahabatan'
-
Ulasan Buku Komunikasi Chill, Seni Komunikasi Bebas Hambatan
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
-
Berani Tidak Disukai: Mencari Kebahagiaan dari Dalam Diri Sendiri
Ulasan
-
Review Webtoon Pasutri Gaje, Drama Kehidupan Rumah Tangga yang Relate!
-
Ulasan Buku 'Cindelaras', Kisah Permaisuri Raja yang Dibuang ke dalam Hutan
-
Ulasan Film Monolith: Keberanian Seorang Ibu dalam Melindungi Anaknya
-
Ulasan Film REC, Horor Found Footage yang Mencekam
-
Ulasan Buku TAN: Menelusuri Jejak Kehidupan Tan Malaka Seorang Pejuang
Terkini
-
Meski Berisikan Penyerang Hebat, Striker Satu Ini Bisa Jadi Opsi Tambahan bagi STY di Piala AFF 2024
-
Jessi Dinyatakan Tak Bersalah Terkait Kasus Penyerangan Terhadap Penggemar
-
Sontek 4 Look OOTD Modern ala Sophia KATSEYE, Biar Gaya Hangout Makin Kece!
-
Seri Terakhir MotoGP 2024 Pindah ke Barcelona, Ini Komentar Pecco Bagnaia
-
Serum dan Pelembab, 3 Produk Mengandung Buah Kiwi untuk Kecilkan Pori-Pori