Sebelum membahas lebih jauh tentang The Witch, penting untuk memahami mengapa kebanyakan film horor memiliki formula yang sama. Formula ini digunakan karena telah terbukti berhasil dalam menciptakan ketakutan dalam penonton. Adegan yang mengagetkan menjadi salah satu cara yang paling umum dan efektif dalam menciptakan ketakutan dalam penonton.
Namun, The Witch memberikan pendekatan yang berbeda dalam menciptakan ketakutan pada penonton. Film ini sangat fokus pada pengembangan karakter dan pembangunan suasana untuk menciptakan ketegangan. Dalam film ini, ketakutan bukanlah suatu yang instan, melainkan merupakan efek dari proses pembangunan ketegangan.
The Witch juga menunjukkan bahwa sebuah film horor tidak perlu selalu ditampilkan dengan kekerasan atau hal-hal yang mengerikan dan grafis. Sebaliknya, film bisa disusun dengan cerita yang kuat dan pengembangan karakter yang baik. Ada banyak cara untuk menciptakan ketakutan dalam penonton, dan The Witch membuktikan bahwa itu tidak selalu harus melalui adegan yang mengerikan.
Ketika pertama kali ditayangkan di Sundance Film Festival pada tahun 2015, The Witch mendapat banyak pujian atas keberhasilannya dalam membangun ketegangan dan karakter. Film ini akhirnya dirilis secara luas pada bulan Februari 2016 dan ditonton oleh jutaan orang di seluruh dunia.
The Witch mengambil tempat di New England pada tahun 1630. Keluarga William, Katherine, dan lima orang anak mereka diusir dari koloni mereka karena masalah agama. Mereka lantas memulai hidup baru di sebuah tanah kosong jauh dari masyarakat.
Akan tetapi, hidup mereka segera menjadi aneh dan mengerikan ketika bayi mereka, Sam, menghilang secara misterius saat dijaga oleh Thomasin, anak tertua keluarga.
Dalam perjalanannya untuk menemukan Sam, keluarga itu mengalami serangkaian peristiwa aneh dan mengerikan yang membawa mereka semakin dekat pada kehancuran. Saat ketakutan mereka semakin meningkat, keluarga itu mulai saling curiga dan mempertanyakan kepercayaan dan kesetiaan satu sama lain.
The Witch menciptakan suasana yang menegangkan dan sangat mengganggu sejak detik awal. Setiap adegannya menyajikan detail kecil yang membuat penonton merasa tidak enak. Meskipun tidak ada adegan yang membekas seperti jump scare, film berhasil merangkul penonton dengan ambience mendalam dan narasi yang berlapis-lapis. Pemeran juga berhasil membawa karakter mereka dengan baik sehingga penonton merasa memiliki ikatan dengan mereka.
Pengembangan karakter dalam film ini juga patut diacungi jempol. Penonton mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang keluarga dan latar belakang mereka, sehingga mampu memahami keputusan dan tindakan yang mereka lakukan.
The Witch memberikan karakter-karakter yang kompleks dan mendalam dan mempertanyakan apakah mereka menghadapi roh jahat yang sebenarnya atau hanya kegilaan akibat isolasi atau bahkan ketakutan yang tersembunyi dalam diri seorang karakter.
Dapat disimpulkan bahwa The Witch adalah film horor yang sangat berbeda dari film horor konvensional. Pendekatan yang diambil dalam menciptakan ketakutan mungkin tidak instan tetapi sangat efektif dalam membangun atmosfir yang mencekam bagi penonton. Jadi, jika Anda mencari pengalaman menonton film horor yang berbeda dari yang lain, The Witch adalah pilihan yang tepat untuk dilihat.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review Film 22 Menit, Ketika Jakarta Menjadi Medan Perang Sesungguhnya
-
5 Rekomendasi Anime Terbaik yang Mengajarkan Strategi Bisnis dan Negosiasi
-
Review Anime Umamusume: Pretty Derby Season 2, Menghadapi Badai Cedera
-
Pelajar Wajib Tonton! 5 Anime Sains Ini Mengubah Pelajaran Susah Jadi Seru
-
Pelajar Wajib Tonton! 5 Anime Sains Ini Mengubah Pelajaran Susah Jadi Seru
Artikel Terkait
-
Ganjar-Mahfud Kenakan Jaket Film 'Top Gun', Ternyata Lengkap dengan Sederet Patch Uniknya Lho
-
Anime 'Overlord: The Holy Kingdom' Akan Tayang di Bioskop pada Tahun 2024
-
Menegangkan dan Emosional! Film 13 Bom di Jakarta Mengguncang Bioskop
-
Review Anime 'Pupa', Siswi SMA yang Mendadak Berubah Jadi Monster Karnivora
-
13 Bom di Jakarta: Film Rasa Hollywood dengan Eksekusi Tanggung
Ulasan
-
Review Air Mata Terakhir Bunda: Magenta yang Bikin Mata Menganak Sungai!
-
Review Drama Korea 2025 'Spirit Fingers': Hangatnya Persahabatan dan Kisah Cinta
-
Review Film 22 Menit, Ketika Jakarta Menjadi Medan Perang Sesungguhnya
-
Melalui Film No Other Choise, Park Chan-wook Menelanjangi Kapitalisme
-
Review Film Regretting You: Sebuah Kisah Pengkhianatan dan Cinta yang Rapuh
Terkini
-
Jangan Salah Pilih Warna! 4 Cat Rambut untuk Kulit Sawo Matang
-
Cerai dengan Sabrina Chairunnisa, Deddy Corbuzier Masih Anggap Mantan Istrinya Adik
-
Cozy Boy Alert! Intip 4 Daily OOTD ala Soobin TXT yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Inspirasi Outfit Dress ala Yoona SNSD untuk Tampil Elegan di Segala Momen
-
Nostalgia Era Tahun 2000, Kiss of Life Resmi Debut Jepang Lewat Lagu Lucky