Pupa adalah salah satu anime horor yang bisa dikatakan cukup unik dan menarik bagi para pecinta genre tersebut. Cerita yang dibawakan dalam seri ini bercerita tentang Utsutsu, seorang siswi SMA yang memiliki adik perempuan bernama Yume.
Cerita dimulai pada suatu malam ketika Yume tiba-tiba berubah menjadi monster karnivora dan mulai memakan daging dan darah orang-orang di sekitarnya. Hal ini tentu saja membuat Utsutsu merasa khawatir dan takut dengan kondisi adiknya yang berubah menjadi makhluk ganas tersebut.
Namun, Pupa tidak hanya menghadirkan kekuatan supernatural yang menyeramkan sebagai inti cerita. Lebih dari itu, Pupa juga membahas tentang hubungan antara saudara yang sangat erat, terutama antara Utsutsu dan Yume. Kedekatan mereka bermula dari masa kecil mereka dan karena itu, Utsutsu merasa terpanggil untuk menolong adiknya dari keadaan yang semakin memburuk.
Salah satu hal yang menarik dari Pupa adalah kualitas visual dan suara yang ditampilkan. Animasi yang detail pada karakter membuat tampilan ekspresi rasa sakit dan kesedihan para tokohnya terlihat sangat jelas. Soundtrack yang digunakan di dalam anime ini juga sangat baik dan sangat mendukung dramatisasi di tiap moment penting dalam cerita.
Namun, meskipun memiliki kualitas visual dan suara yang baik, Pupa masih memiliki beberapa kelemahan. Satu diantaranya adalah durasi yang terbilang sangat singkat. Padahal, sebenarnya anime ini diadaptasi dari seri manga yang terdiri dari beberapa volume buku.
Kondisi ini mengakibatkan beberapa alur cerita terasa kurang jelas dan sulit dipahami oleh penonton. Alur cerita yang tergesa-gesa ini sering kali membuat pemirsa kesulitan menguak plot cerita dengan baik.
Selain itu, karakter Yume juga kerap menjadi bahan kritik dari beberapa penonton Pupa. Pasalnya, karakter Yume terkesan terlalu pasif dan cenderung menjadi objek dalam cerita, sehingga sulit untuk membangun adegan konflik di dalam cerita.
Meskipun begitu, anime Pupa layak ditonton bagi para pecinta horor yang ingin menikmati kisah unik tentang hubungan antara saudara. Kualitas visual dan soundtrack yang baik mampu membuat pengalaman menonton menjadi lebih seru dan dramatis.
Walaupun memiliki beberapa kelemahan seperti durasi yang terlalu singkat dan karakter Yume yang terkesan pasif, cerita yang disajikan di dalamnya tetap layak untuk dinikmati.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Wajib Masuk Watchlist! 4 Rekomendasi Anime Rock dengan Musiknya Bikin Candu
-
4 Film Korea Terbaik Tentang Bobroknya Pemerintahan Otoriter
-
Jangan Sampai Ketinggalan! 4 Anime Terbaru yang Rilis di Januari 2026
-
Review Film The Girl with the Needle, Pembunuh Bayi Berkedok Adopsi
-
Review Film Suffragette, Mengisahkan Perjuangan Hak Pilih Perempuan
Artikel Terkait
-
Review Anime 'Jujutsu Kaisen Season 2', Misteri Masa Lalu yang Terkuak
-
Review Anime 'Bellzebub', Ketika Dunia Iblis Bertabrakan dengan Dunia Manusia
-
Review Anime My Hero Academia: Dunia Tempat Superhero Menjadi Profesi
-
Review Anime '86', Pertarungan Antara Manusia dan Mesin
-
Review Film 'Mary and the Witch's Flower', Anime dengan Vibes Studio Ghibli
Ulasan
-
Ulasan Novel Pusaka Candra: Kisah Politik, Mitos, dan Cinta Keraton Abad 17
-
Review Film The Voice of Hind Rajab: Pedih dan Mengguncang Nurani
-
Review Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Tawa dari Awal sampai Akhir, Pecah!
-
Intrik Kuasa dan Cinta Terlarang dalam Novel Kaisar
-
Ulasan Sweet Disguise, Perjalanan Menguak Korupsi Lewat Penyamaran
Terkini
-
5 K-Drama Romcom Perkantoran yang Kocak dan Bikin Baper, Ada Dynamite Kiss!
-
Klarifikasi Gelang Couple, Insanul Fahmi Beberkan Awal Kenal Inara Rusli
-
Bukan Touchscreen atau Chromebook, Guru Cuma Butuh 3 Hal Ini untuk Mendidik
-
4 Sunscreen Vitamin C Non-Comedogenic untuk Kulit Cerah Tanpa Clogged Pores
-
Rush Hour 4 Resmi Diproduksi Paramount Usai Adanya Permintaan dari Trump