"Love for Imperfect Things" adalah buku yang membahas tentang cinta terhadap diri sendiri.
Buku ini ditulis oleh biksu terkemuka serta penulis buku terlaris "The Things You Can Only See When You Slow Down," yakni Haemin Sunim.
Dalam perbandingan karya sebelumnya, buku "Love for Imperfect Things" mengambil perhatian pada pemahaman mendalam tentang cinta pada diri sendiri, orang lain, dan keadaan sekitar, dengan penerimaan penuh terhadap kekurangan dan ketidaksempurnaan.
Buku ini terbagi menjadi delapan bagian yang membahas aspek-aspek berbeda, seperti self care, keluarga, empati, hubungan, keberanian, penyembuhan, pencerahan, dan penerimaan.
Melalui setiap bagian, Haemin Sunim memulai dengan menceritakan kisah yang bisa berasal dari pengalaman pribadinya, kisah teman, atau curahan hati orang lain, sebagai ilustrasi dan pendekatan praktis terhadap setiap konsep.
Buku setebal 272 halaman ini tidak hanya menawarkan kebijaksanaan spritual yang mendalam, tetapi juga memanjakan pembaca dengan lebih dari 35 ilustrasi penuh warna yang menambah keceriaan visual buku.
Buku ini disajikan dalam versi bahasa Inggris yang mudah dimengerti dan juga bahasa Indonesia yang dipastikan dapat diakses oleh berbagai kalangan pembaca.
Buku ini bukan hanya sekadar membawa konsep penyembuhan diri, melainkan mampu memberikan dampak positif pada pembaca dengan memberikan pandangan yang segar terkait cinta pada diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Terutama buku ini menjadi pilihan ideal ketika merasa tertekan oleh berbagai tekanan, baik itu dari dunia pendidikan maupun dunia pekerjaan.
Sebagai kumpulan tulisan ringan, buku ini memberikan kehangatan dan nasihat yang memberdayakan pembacanya.
Gaya penulisan buku ini juga sederhana namun dalam, dengan pendekatan esai yang dapat direnungkan, yang menjadikan buku ini lebih mudah dicerna oleh pembaca.
Ilustrasi yang mendukung cerita tidak hanya menambah daya tarik, namun juga membantu pembaca lebih terlibat dalam cerita yang disampaikan.
Buku "Love for Imperfect Things" ini diharapkan dapat membawa ketenangan batin, memotivasi semangat, dan memberikan kebijaksanaan kepada para pembaca.
Dengan fokus pada konsep cinta pada diri sendiri, kehidupan, dan sesama, buku ini tidak hanya menjadi panduan berharga untuk mencintai dengan penuh penerimaan, tetapi juga sebagai sumber inspirasi untuk menghadapi perjalanan hidup yang bijak.
Baca Juga
-
Tayang 2027, Paramount Pictures dan HYBE America Umumkan Film K-Pop Terbaru
-
Mengapa Gen Z Mudah Bosan? Mengulik Fenomena di Balik Dunia Serba Cepat
-
4 Rekomendasi Film tentang Anak Broken Home, Bikin Banjir Air Mata!
-
Ulasan Buku Belajar Inovasi untuk Menang: Tips Berpikir Kreatif dan Adaptif
-
Quarter Life Crisis: Suara Hati Generasi Muda dalam Badai Ketidakpastian
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Fan Favorite: Pertarungan Hati dan Reputasi di Acara Televisi
-
Review Film Wall to Wall: Ketegangan Psikologis yang Bikin Jantungan!
-
Review Drama Good Boy: Ketika Mantan Atlet 'Babak Belur' Ungkap Kejahatan
-
Ulasan Novel Don't Let Go: Permainan Takdir yang Tidak Masuk Akal
-
Ulasan To Live, Novel Karya Yu Hua yang Ajarkan Arti Keberuntungan Sebenarnya
Terkini
-
6 Rekomendasi Laptop Touchscreen Terbaik 2025: Buat Kerja atau Kuliah Dijamin Sat-set
-
Bobby, Polisi, dan Kucing yang Lebih Berharga dari Warga Negara?
-
Up All Night oleh xikers: Kegundahan Para Jiwa Muda Hadapi Lika-Liku Hidup
-
Samsung Seri A 2025: HP Kelas Sultan dengan Harga Anak Kos, Cekidot!
-
4 Sunscreen Oil Control untuk Kulit Berminyak, Bikin Wajah Bebas Kilap!