Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rie Kusuma
Cover Pembunuhan di Nihonbashi (Ipusnas)

Keigo Higashino adalah seorang penulis Jepang yang terkenal karena novel-novelnya yang bergenre misteri, seperti: Kesetiaan Mr. X, Keajaiban Toko Kelontong Namiya, Malice: Catatan Pembunuhan Sang Novelis, dan lain sebagainya.

Novelnya yang berjudul The Newcomer: Pembunuhan di Nihonbashi telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama (2020), serta yang akan saya berikan ulasannya berikut ini.

Kisah bermula ketika terjadi pembunuhan di daerah Kodenma-ch. Korban yang tewas akibat jeratan di lehernya adalah Mineko Mitsui, seorang perempuan berusia 45 tahun dan berprofesi sebagai penerjemah, yang tinggal sendirian di apartemennya.

Kyoichiro Kaga, detektif yang baru dipindahtugaskan dari Kepolisian Nerima ke Kepolisian Nihonbashi lantas membantu memecahkan misteri pembunuhan tersebut.

Tidak seperti detektif pada umumnya yang ‘sok misterius’, Kaga justru terbilang santai termasuk dalam hal berpakaian yang hanya mengenakan kemeja lengan pendek dengan kaus di bagian dalamnya.

Meskipun demikian, Detektif Kaga selalu melakukan penyelidikan dengan mendetail, bahkan menyentuh hal-hal sepele yang tak diduga oleh orang-orang yang ditemuinya, seperti mempertanyakan tentang sumpit, gunting dapur, isian kue ningy-yaki, bahkan sampai ke mainan gasing.

Di setiap bab akan selalu muncul tokoh-tokoh baru yang merupakan orang-orang yang sempat bersinggungan dengan sang korban. Melalui informasi dari orang-orang tadi yang terkesan tidak penting, Kaga mengumpulkan petunjuk yang semakin mendekatkannya pada sang pembunuh.

Uniknya dalam menangani kasus pembunuhan Mineko Mitsui, Detektif Kaga ternyata sekaligus membantu menyelesaikan masalah orang-orang yang ditemuinya, yang diketahui Kaga secara tidak langsung saat mendatangi mereka untuk mencari informasi.

The Newcomer: Pembunuhan di Nihonbashi merupakan novel misteri pembunuhan yang ringan. Cara membongkar kasus pembunuhan dalam novel ini juga terbilang unik, karena menggunakan sudut pandang dari banyak tokoh di setiap bab.

Jika ada kekurangan pada novel ini, maka itu ada pada kesalahan penulisan nama tokoh yang berulang-ulang terjadi di beberapa halaman, sampai saya tidak tahu siapa nama tokoh yang sebenarnya diingini penulis, Yuri Miyamoto atau Yuri Minamoto.

Selebihnya saya sangat menikmati alur cerita di novel ini. Sebagai pembaca, saya tak sampai mengerutkan kening untuk mengetahui siapa pembunuhnya dan motif di baliknya. Saya hanya tinggal mengikuti siapa lagi yang akan didatangi Detektif Kaga sebelum akhirnya mengerucut pada pembunuh Mineko Mitsui.

Rie Kusuma