Dalam series Korea "My Mister", penonton dihadapkan pada sebuah kisah yang penuh dengan makna dan pesan tersirat. Sutradara Kim Won-seok menggambarkan kehidupan sehari-hari melalui lensa realisme, membawa kita ke dalam dunia yang penuh problem, intrik, dan momen pilu.
"My Mister" dirilis pada tahun 2018 dan memiliki total 16 episode, sedangkan skripnya ditulis oleh Park Hae-young.
"My Mister" mengisahkan tentang kehidupan Park Dong-hoon (diperankan oleh 'mendiang' Lee Sun-kyun), seorang insinyur struktural yang menghadapi tantangan di kantor akibat intrik dan kecurangan, juga mengalami krisis pernikahan (diam-diam istrinya berselingkuh).
Dong-hoon juga mengalami tekanan di tempat kerja akibat intrik dan kecurangan.
Di sisi lain, Lee Ji-an (diperankan oleh IU), remaja perempuan dengan masa lalu yang sulit, berusaha bertahan hidup dengan bekerja di kantor tempat Park Dong-hoon berada. Lee Ji-an pun dituntut menghadapi berbagai cobaan hidup yang nggak terduga.
Ketika Lee Ji-an terlibat dengan Park Dong-hoon melalui keadaan yang nggak terduga, hubungan mereka tumbuh menjadi lebih dari sekadar rekan kerja.
Ya, Lee Ji-an menemukan dukungan dan kebaikan dalam Dong-hoon, sementara Dong-hoon menemukan inspirasi dan arti dalam hidupnya melalui perjuangan Ji-an.
Review Series My Mister
"My Mister" memiliki beberapa adegan yang sangat menyentuh dan membuat penonton merasa sangat sedih. Aku pun dibikin berkaca-kaca pada beberapa scene yang benar-benar mengharukan.
Tanpa harus spoiler terlalu banyak, yang jelas, ada momen-momen emosional yang menyoroti kesulitan hidup karakter-karakter utama, dari kepedihan, hati yang hancur, dan kehilangan orang tersayang.
Park Dong-hoon dalam "My Mister" memang digambarkan sebagai sosok yang sangat baik, penuh toleransi, dan memiliki nilai-nilai moral yang tinggi.
Karakternya terkadang dianggap terlalu baik untuk menjadi kenyataan, seperti malaikat berwujud manusia. Itulah yang kurasakan. Rasa-rasanya nggak mungkin banget ada manusia model dirinya!
Namun, karakter Park Dong-hoon menjadi elemen menarik dalam cerita. Sosoknya menunjukkan bagaimana kebaikan seseorang bisa mempengaruhi orang di sekitarnya dan bagaimana karakter seperti Dong-hoon bisa memberikan dampak positif dalam kehidupan orang lain.
Meskipun dramatis, ini menciptakan dinamika menarik dan memberikan pesan tentang kekuatan kebaikan dalam menghadapi cobaan hidup.
Kemampuan drama ini dalam menyajikan emosi yang mendalam membuatnya berhasil menyentuh hatiku (dasarnya diriku yang nggak kuat nonton adegan sedih, kali, ya? Eh, yang jelas, itu membuatku bisa terhubung secara emosional dengan karakter-karakternya.
Ya, drama ini menggambarkan perjalanan emosional yang menyoroti tema persahabatan, pertumbuhan dan pendewasaan diri, dan harapan di tengah kesulitan hidup. Ceritanya penuh dengan nuansa kehidupan sehari-hari yang kompleks.
Melalui penulis naskah Park Hae-young, "My Mister", penonton disajikan setiap tindakan kecil dapat memiliki dampak besar, dan kebaikan dapat ditemukan bahkan di dalam kehidupan yang penuh tekanan.
Kisahnya memperlihatkan bahwa kehidupan manusia nggak sekadar drama fiksi dan terkadang sulit dipahami, tapi tetap mengajarkan kita untuk mencari dan memberikan kebaikan.
Dalam peran IU sebagai Lee Ji-an, aku menyaksikan pertumbuhan pribadi yang mengesankan. Dari perempuan muda dengan masa lalu yang sulit, Ji-an berkembang menjadi karakter yang kuat dan penuh harapan. Ini menggarisbawahi pesan tentang kemampuan kita untuk tumbuh dan bangkit dari masa lalu yang sulit.
Aku cukup suka dengan visual oleh Kim Woo-hyung. Musik pengiring karya Kim Kyung-wan, juga nggak hanya sekadar pengiring adegan, tetapi juga menguatkan nuansa dramatis.
Suara yang melankolis dan sendu, memberikan sentuhan emosional yang mendalam pada setiap momen, seolah-olah memperkuat pesan-pesan yang disampaikan.
"My Mister" sungguh menyajikan drama yang meninggalkan kesan tahan lama, dan seakan-akan mengajakku untuk merenung tentang arti sejati dalam hidup. Skor dariku: 9/10.
Kalau kamu mau dibawa hanyut dan ikutan sesenggukan, silakan ditonton. Jangan lupa sediakan tisu dan ngumpet di kamar, ya! Eh.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Film Drop: Kencan Pertama yang Jadi Teror Mematikan
-
Review Film The Green Mile: Jalan Sunyi Menuju Keadilan yang Gelap Gulita
-
Review Film G20: Aksi Heroik di Tengah Diplomasi dan Krisis Global
-
Review Film Athirah: Potret Sunyi Sosok Ibu di Balik Nama Besar Jusuf Kalla
-
Review Sugarcane: Dokumen yang Membuka Luka Lama di St. Josephs Mission
Artikel Terkait
-
Samsung Luncurkan SSD 9100 PRO Series PCIe 5.0, Diklaim Tercepat Saat Ini
-
Pertamina Dukung Ekosistem Balap Nasional: Pertamina Mandalika Racing Series 2025 Sukses Berlangsung
-
Review Series MobLand: Saat Si Karismatik Masuk ke Dunia Kriminal
-
Review The Residence: Drama Kriminal di Gedung Putih yang Bikin Ketagihan
-
Membongkar Karakter dan Isu Sosial dalam Series Bidaah
Ulasan
-
Review Film The Green Mile: Jalan Sunyi Menuju Keadilan yang Gelap Gulita
-
Ulasan Novel 'Art of Curse', Petualangan Membasmi Kutukan Berbahaya
-
Review Film G20: Aksi Heroik di Tengah Diplomasi dan Krisis Global
-
Review Film Athirah: Potret Sunyi Sosok Ibu di Balik Nama Besar Jusuf Kalla
-
Review Sugarcane: Dokumen yang Membuka Luka Lama di St. Josephs Mission
Terkini
-
5 Drama Korea dengan Peran Sebagai Artis, Ada Celebrity dan Shooting Stars!
-
5 Karakter Anime One Piece yang Beresiko Mati Sebelum Egghead Arc Berakhir
-
Film Drop: Kencan Pertama yang Jadi Teror Mematikan
-
Perbaiki Skin Barrier dengan 4 Ampoule PDRN yang Sedang Hits di Korea
-
Menyelami Filosofi Ki Hadjar Dewantara di Era Pendidikan Deep Learning