Buku "Countless Love" karya Fala Amalina bercerita tentang kisah rumit antara Keeyara dan Raikan dalam urusan percintaan mereka.
Keeyara, seorang gadis mandiri, pintar, dan tegas, dikenal karena kegemasannya. Sebagai seorang dosen yang disegani oleh mahasiswanya, Keeyara juga dipercaya untuk menangani masalah hukum di perusahaan ayahnya.
Kesempurnaan Keeyara semakin terlihat dengan kehadiran Aben, kekasihnya yang tampan, romantis, dan baik hati.
Aben memiliki semua kriteria sebagai pacar idaman, tetapi ironisnya, bersama Aben, Keeyara merasa bahwa hatinya tidak pernah lengkap.
Hal berbeda terjadi ketika Keeyara berinteraksi dengan Raikan, sahabat kakaknya, Kean. Meskipun Raikan dikenal sebagai sosok yang dingin dan sulit didekati, tetapi setiap kali Keeyara berada di dekatnya, ada perasaan emosi yang terjadi antara keduanya.
Meskipun mereka sering kali saling kesal, namun secara tak sadar, perasaan berbeda mulai tumbuh di hati mereka.
Ternyata, Raikan selalu ada untuk Keeyara dalam setiap situasi, membuatnya merasa tidak pernah sendirian.
Setelah melalui berbagai peristiwa yang melibatkan perasaan, Keeyara dan Raikan akhirnya mengakui perasaan mereka satu sama lain.
Meskipun mereka merasa lebih baik bersama namun masalah baru muncul. Dengan pertanyaan tentang keputusan cinta yang harus diambil, Keeyara dan Raikan dihadapkan pada pilihan sulit.
Haruskah mereka menyerah pada cinta mereka ataukah mereka akan memilih untuk melanjutkan hubungan meskipun ada rintangan di depan mereka.
Membaca novel ini sangat menghibur. Cara penulis memperkenalkan tokoh-tokohnya juga sangat sesuai, terutama dalam menampilkan sifat Keeyara, Raikan, dan interaksi keluarga mereka.
Alur ceritanya juga sesuai dengan latar belakang masing-masing dari para tokoh, meskipun endingnya terasa terburu-buru. Namun, hal ini tidak mengurangi daya tarik cerita bagi penggemar cerita romansa.
Penggambaran tokoh-tokoh dalam cerita ini cukup jelas dan mendalam, dan alur ceritanya pun mudah dipahami.
Novel ini tidak hanya menawarkan cerita romansa yang seru, namun juga memperlihatkan bahwa dalam hidup kadang-kadang keajaiban cinta muncul dari tempat yang tak terduga, bahkan dari orang yang sebelumnya kita tidak sukai.
Dengan latar yang mengambil di Jakarta dan Eropa, khususnya Amsterdam, novel ini berhasil memberikan sentuhan romansa yang apik.
Kisah romansa yang menarik serta konflik yang melibatkan cinta dan logika juga disusun dengan rapi dalam novel ini.
Secara keseluruhan, novel "Countless Love" adalah kisah menawan dan menghibur yang pantas untuk dinikmati oleh siapa pun. Terlebih kalau kamu mencari cerita seru dan menginspirasi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Fenomena Pekerja Ordal: Sebuah Jalan Pintas atau Jebakan Etika?
-
Siapin Tisu! 4 Rekomendasi Film tentang Luka Trauma yang Belum Sembuh
-
Ulasan Buku Kecemasan: Tips Memahami dan Mengelola Pikiran
-
Review Film Like & Share, Potret Kelam Remaja di Balik Dunia Digital
-
Bukan Sekadar Thriller Biasa! 7 Alasan Kamu Harus Nonton Drama S Line
Artikel Terkait
-
Dapat Ancaman Online dari Haters, Fajri UN1TY Beri Peringatan Tegas
-
Novel 'Luki, Jangan Ceroboh Lagi', Tanamkan Disiplin dan Tanggung Jawab
-
Ulasan Novel 'Senandung Bisu', Bijak dalam Bertetangga dan Bermasyarakat
-
Ulasan Buku 'Making Ideas Happen,' Biar Ide Nggak Sekadar Jadi Wacana!
-
Ramadhan Vibes! Selami Perjalanan Spiritual di Buku Secrets Of Divine Love
Ulasan
-
Ulasan Buku Tales from the Cafe: Saat Waktu Menjadi Jembatan untuk Berdamai
-
Review Anime Akuyaku Reijou Tensei Ojisan, Definisi Baru Villain Isekai
-
Review Film The Gold Rush: Charlie Chaplin dan Sepatu yang Dimakan
-
Review Film The Last Rodeo: Kisah Pengorbanan Kakek Demi Cucu Tercinta
-
Novel I'll Pretend You're Mine: Ketika Hubungan Palsu Berubah Menjadi Nyata
Terkini
-
7 Karakter di Drama China The Prisoner of Beauty, Ada Song Zuer
-
Wacana Ibu Rumah Tangga Produktif Diabaikan dalam Narasi Ekonomi RI?
-
4 Face Wash Niacinamide Bikin Wajah Auto Cerah, Harga Murah Rp20 Ribuan!
-
Potensi Wisata Lokal Padukuhan Kunang di Gunungkidul
-
Jadi Ketua RT Bukan Cuma Urusan Bapak-Bapak, Gen Z Siap Pegang Wilayah?