Perang antara Rusia-Ukraina sepertinya masih akan terus berlangsung dengan waktu cukup lama. Melansir dari laman indomiliter.com, perang yang sudah dimulai sejak tahun 2022 silam ini belum juga terlihat akan mereda atau terjadi gencatan senjata antara kedua pihak yang tengah bertikai. Justru, beberapa sistem persenjataan terbaru terlihat mulai digunakan oleh kedua kubu dalam perang yang berlangsung selama 2 tahun lebih tersebut.
Salah satu sistem persenjataan yang diketahui mulai digunakan oleh pihak militer Rusia dalam membombardir basis pertahanan tentara Ukraina adalah drone kamikaze terbarunya, yakni Izdeliye-53 atau yang juga dikenal dengan nama Z-53.
Menyadur laman militarytoday.com, drone kamikaze buatan pabrikan ZALA Aero Group ini mulai digunakan secara masih oleh militer Rusia sejak awal tahun 2024 ini.
Dikembangkan dari Drone Kamikaze ZALA Lancet
Drone kamikaze Izdeliye-53 sejatinya merupakan pengembangan lebih lanjut dari drone kamikaze ZALA Lancet yang sudah digunakan oleh militer Rusia sejak beberapa tahun terakhir.
Melansir dari laman ZALA Aero Group (zala-aero.com), drone berjenis loitering-munition ini mulai diperkenalkan pada akhir tahun 2023 silam dalam sebuah pameran peralatan militer di Rusia. Berbeda dari ZALA Lancet, drone Izdeliye-53 memiliki desain yang berbeda dari segi ukuran dan juga bentuk mekanisme sayap.
Apabila drone ZALA Lancet dapat dibawa dalam sebuah peluncur yang bisa dioperasikan oleh 1-2 orang kru, maka drone Izdeliye-53 yang lebih besar harus dioperasikan dengan sistem peluncur berbentuk tabung dan dibawa menggunakan kendaraan khusus seperti mobil atau truk militer ringan.
Hal tersebut dikarenakan ukuran dari drone Izdeliye tersebut yang jauh lebih besar hampir 3 kali dari drone ZALA Lancet yang digunakan sebagai basis pengembangannya.
Mampu Membawa Hulu Ledak Seberat 5 Kg
Berbeda dengan drone ZALA Lancet yang hanya mampu membawa hulu ledak sekitar 1-3 kg, drone Izdeliye-53 mampu membawa hulu ledak seberat 5 kg secara internal. Hal ini tentunya sesuai dengan ukurannya yang memiliki bobot lebih besar daripada drone ZALA Lancet.
Selain itu, drone dengan kode Z-53 ini juga dianggap memiliki kemampuan terbang secara otonom dan mampu menyerang target secara bergerombol (swarming).
Kemampuan inilah yang tidak dimiliki oleh drone ZALA Lancet konvensional. Namun, spesifikasi dari drone Izdeliye-53 ini cukup sedikit yang diketahui mengingat senjata ini adalah peralatan mutakhir yang dimiliki oleh Rusia.
Baca Juga
-
Indonesia vs Vietnam di Final AFF Cup U-23, Erick Thohir: Kasih Keras!
-
Jika Raih Gelar AFF Cup U-23 2025, Gerald Vanenburg Bisa Lampaui STY?
-
Kembali Jumpa Irak dan Arab Saudi, Ini Kata Gelandang Timnas, Beckham Putra
-
AFF Cup U-23: Indonesia Jumpa Vietnam di Final, Media Asing: Laga Idaman!
-
Futsal: Tak Sekadar Olahraga, Tapi juga Penyambung Kenangan Gen Milenial
Artikel Terkait
Ulasan
-
Justin Bieber 'Love Yourself': Cintai Diri dengan Menjauh dari Pacar Toksik
-
Ulasan Novel Out of a Jar: Belajar Melepaskan Emosi Melalui Buku Anak
-
Review Film Madea's Destination: Cerita dan Komedinya Begitu Hambar?
-
Gadis Konyol dan Penuh Humor dalam Novel Olga: Leukemia Kemping
-
Review Novel Pulang: Kisah Eksil Politik yang Terasing dari Negara Asalnya
Terkini
-
Piala AFF U-23 2025: Vietnam Sabet Gelar Juara usai Taklukkan Timnas Indonesia
-
Selamat! WayV Raih Kemenangan Pertama Lagu Big Bands di Program 'The Show'
-
Dark Abis! Key Hadirkan Lagu dengan Lirik Konseptual di Album Baru 'Hunter'
-
Setelah Jadi Ibu, Mimpi Harus Diarsipkan: Saat Perempuan Tetap Butuh Mimpi
-
4 Pelembab Jumbo Perbaiki Skin Barrier, Harga Hemat dan Bikin Wajah Sehat!