Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Fachry Fadillah
Buku "On the Road" karya Jack Kerouac (DocPribadi/Fachry Fadillah)

Karya sastra yang bermutu dan memiliki orisinalitas tinggi tentu tidak lahir secara tiba-tiba; diperlukan bermacam-macam pengalaman, wawasan, pengetahuan, hingga teknik penulisan yang mumpuni untuk bisa menciptakannya.

Berbicara tentang karya sastra yang bermutu dan memiliki orisinalitas tinggi, salah satu novel karya seorang penulis Amerika yang menceritakan kisah perjalananya melintasi negara Amerika Serikat bersama sahabatnya pada tahun-tahun setelah Perang Dunia Kedua patut dibaca!

On the Road, novel perjalanan karya Jack Kerouac pertama kali diterbitkan pada tahun 1957 oleh Viking Press yang berlokasi di New York.

Dalam bahasa Indonesia, novel ini baru diterjemahkan setelah enam puluh tahun sejak penerbitan pertamanya, yakni pada tahun 2017, oleh Penerbit Banana dengan judul Di Jalanan.

Meskipun novel ini hanya menceritakan kisah perjalanan sang narator cerita yang bernama Sal Paradise bersama sahabatnya yang bernama Dean Moriarty, novel ini memiliki tebal sebanyak 403 halaman versi bahasa Indonesia.

Selain itu, novel ini pun dibagai ke dalam empat babak, yang secara kronologis menceritakan perjalanan kedua sahabat tersebut.

Pada bagian pertama novel ini, sang narator cerita (Sal Paradise) menceritakan awal pertemuannya dengan Dean Moriarty selaku tokoh utama.

Diceritakan pada novel ini bahwasanya Sal Paradise yang merupakan seorang penulis asal New York City pertama kali bertemu dengan Dean Moriarty tak lama setelah Dean keluar dari penjara remaja di New Mexico pada tahun 1947.

Adapun yang membuat Sal Paradise terhubung dengan Dean Moriarty ialah teman-temannya sendiri, yang menunjukkan kepiawaian Dean Moriarty dalam menulis, lewat surat-surat yang ditunjukkan kepadanya.

Lalu tak lama setelah itu, Dean Moriarty yang saat itu juga tengah berkunjung ke New York City selama beberapa hari bersama pacarnya pun lantas mengetahui bahwa Sal Paradise merupakan seorang penulis, dan ia cepat berteman akrab dengannya.

Ia pun sering mengunjungi Sal, yang saat itu masih tinggal bersama bibinya di sebuah apartemen di New York City untuk belajar menulis kepadanya.

Sejak saat itulah, mereka berdua pun menjadi semakin akrab; dan Sal diam-diam mengagumi kepribadian Dean Moriarty yang dianggapnya gila dan enerjik, yang menurutnya mewakili "Koboi Amerika". 

Masih pada bagian pertama, Sal menuturkan bahwa sudah sejak lama ia berencana untuk pergi ke daerah Barat Amerika tetapi tidak pernah terwujud.

Sepulangnya Dean Moriarty dari New York City ke kota asalnya, San Francisco, Sal kembali melanjutkan novelnya yang sempat terbengkalai.

Di saat yang bersamaan, Sal yang masih tinggal bersama bibinya tertarik untuk menerima tawaran kerja yang ditawarkan oleh Remi Bonceour, teman lamanya, yang mengatakan bahwa Sal akan diajak bekerja di kapal pesiar keliling dunia.

Alhasil, Sal Paradise pun berangkat ke San Francisco (salah satu kota besar di Barat Amerika) dengan uang tabungan bibinya, dengan harapan mendapat pekerjaan dan kehidupan yang layak.

Namun demikian, ketika tiba di tempat Remi Bonceour, Sal terkejut; ia tidak menyangka bahwa Remi Bonceour hanya merupakan seorang penjaga kapal tua dan penjaga barak imigran.

Akhirnya, Sal terjebak dalam kehidupan Remi Bonceour bersama istrinya yang pemarah; dan meskipun ia memiliki cukup uang dan dapat memberi sebagian besar penghasilannya kepada bibinya sebagai polisi barak imigran, ia merasa tersiksa.

Setelah beberapa bulan tinggal bersama Remi Bonceour dan istrinya, Lee Ann, ia lalu menghampiri kediaman Dean di San Francisco dan mengajaknya pergi ke New York City, dan memulai petualangan barunya melintasi Amerika Serikat bahkan hingga ke Mexico City selama tujuh tahun terhitung sejak 1947.

Berdasarkan sinopsis yang saya paparkan di atas, mungkin kita akan menyimpulkan bahwa novel On the Road sama halnya seperti novel-novel perjalanan lainnya, yang menceritakan pengalaman seseorang atau sekelompok orang dalam melintasi berbagai wilayah tertentu.

Akan tetapi, salah satu keunikan yang membedakan novel On the Road dengan novel-novel perjalanan lainnya ialah penggunaan gaya bahasa dan gaya tutur yang di luar batas konvensional sastra, yang oleh penulisnya sendiri disebut sebagai hasil dari "spontanitas prosa", sebuah teknik penulisan prosa yang dicanangkan oleh Jack Kerouac, penulisnya sendiri.

Selain itu, selain memiliki keunikan gaya bahasa dan gaya tuturnya sendiri, novel On the Road ini juga memiliki sebuah konsep yang mencerminkan nilai-nilai Generasi Beat.

Generasi Beat adalah sebuah kelompok pergerakan sastra dan budaya Amerika Serikat yang sangat berpengaruh pada dasawarsa 1950-an, yang kerap mengutamakan eksplorasi individu terhadap gaya hidup di luar batas konvensi masyarakat, dengan Jack Kerouac sebagai salah satu anggota kuncinya.

Menurut saya, novel On the Road ini sangat cocok untuk kalian baca, karena dapat dijadikan sebagai bahan bacaan kalian untuk mempelajari gaya "spontanitas prosa" ala Jack Kerouac; dan juga agar kalian dapat mengetahui keadaan sosial-budaya masyarakat Amerika Serikat pada tahun-tahun setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua.

Nah, itu tadi merupakan sedikit ulasan mengenai sebuah novel karya penulis Amerika Serikat, Jack Kerouac, yang berjudul On the Road. Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi, berdasarkan buku tersebut. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian tertarik untuk membaca buku tersebut?

Fachry Fadillah