Enam belas cerpen pilihan karya alumni Kampus Fiksi bertema Peristiwa Mei 1998 menjadi satu dalam buku Hari Anjing-Anjing Menghilang ini. Para penulis merekam peristiwa penuh luka itu, saat terjadi penjarahan dan pemerkosaan massal terhadap para perempuan etnis Tionghoa.
Cerpen-cerpen yang termuat di dalam buku ini diramu oleh para cerpenis muda yang menulis dengan berpijak di dua kaki, yaitu fakta dan fiksi, nalar dan imajinasi, data dan fantasi, kenyataan dan khayalan.
Salah satu cerpen yang membuat saya terkesima dalam buku kumpulan cerpen pilihan Kampus Fiksi Emas 2017 ini adalah cerpen dengan judul Aku dan Peranku karya Mufidatun Fauziyah yang tercantum di bagian paling akhir, yakni halaman 291.
Mufidatun Fauziyah mengangkat kisah seorang anak perempuan bernama Ajeng yang memiliki kakak perempuan berparas sangat cantik bernama Ani. Kecantikan Ani membuat Ajeng penasaran, lahir dari satu rahim, rahim yang sama, kenapa Ani berwajah cantik sedangkan Ajeng buruk rupa?
Diam-diam Ajeng menguntit segala gerak-gerik Ani, termasuk saat Ani masuk ke kamar mandi. Ia ingin menguak rahasia. Ternyata, sabun cuci muka milik Ani itulah yang Ajeng pikir menjadi penolong Ani hingga selama ini kakak perempuannya tersebut menjadi ayu menawan.
Ajeng ingin tahu nama merk sabun cuci muka yang dipakai kakaknya. Maka, saat Ani baru pulang sekolah dan kebetulan tasnya tergeletak di atas kasur kamarnya, Ajeng pelan-pelan membukanya lalu menghafalkan namanya.
Singkat cerita, Ajeng suatu waktu pura-pura beli sebuah barang di toko besar milik orang Cina yang berada di pinggir jalan menuju sekolahnya. Dari balik kaca, Ajeng bisa melihat jelas sabun cuci muka bermerk persis dengan sabun yang dimiliki kakaknya. Namun, untuk mengetahui harganya, Ajeng perlu masuk ke dalam.
Dengan ragu-ragu Ajeng masuk ke dalam toko besar milik Koh Yadi itu. Ajeng tiba-tiba kaget setelah mengetahui harga sabun cuci muka tersebut. Untuk membelinya ia harus menabung berhari-hari, sebab harganya sama dengan uang saku Ajeng untuk dua minggu.
Sebab, tak punya kemampuan untuk membeli, Ajeng memasang akal untuk tetap bisa memilikinya dengan cara mencuri. Hingga suatu waktu, saat ia dengar dari radio bahwa toko-toko banyak dijarah warga, Ajeng masuk ke dalam toko Koh Yadi yang sepi.
Ajeng sangat hafal posisi sabun itu. Kurang lebih tiga menit, ia sudah berhasil mengantongi sabun yang diidamkan tersebut. Namun, saat ia nyaris keluar dari dalam toko, ia melihat dengan mata kepalanya, segerombolan orang diturunkan dari truk. Wajahnya garang dan mengerikan.
Orang-orang itu merusak mobil-mobil yang melintas. Kacanya dipecahkan pakai batu, pengemudinya dipaksa turun, dan mobilnya dibakar. Lalu, orang-orang itu melempari toko bangunan di depan toko Koh Yadi pakai batu, kemudian membakarnya.
Ajeng yang merasa ketakutan, akhirnya masuk lagi ke dalam toko Koh Yadi. Namun, nahas. Orang-orang berwajah garang itu membakar toko-toko milik Cina dengan bergilir, termasuk toko Koh Yadi yang di dalamnya ada Ajeng sedang bersembunyi.
Orang-orang berpakaian hitam tersebut menyerbu dan memecahkan kaca-kaca toko dengan kasar. Bererapa orang menyirami bensin dan tak lama kemudian salah satu orang membuang korek yang sudah tersulut api. Sejak saat itulah, Ajeng tak mampu mendengar apa-apa.
Identitas Buku
Judul: Hari Anjing-Anjing Menghilang
Penulis: Umar Affiq dkk.
Penerbit: DIVA Press
Cetakan: I, Mei 2017
Tebal: 312 halaman
ISBN: 978-602-391-406-7
Tag
Baca Juga
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
Kisah Haru Para Pendidik Demi Mencerdaskan Generasi Bangsa dalam Guru Cinta
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Ulasan Buku Ikan Selais dan Kuah Batu: Kisah Persahabatan Manusia dan Ikan
-
Akibat Tidak Mau Mendengarkan Nasihat dalam Buku Rumah Tua di dalam Hutan
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi
Ulasan
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?