Morning Breeze merupakan novel karya Viera Fitani yang diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Elex Media Komputindo pada tahun 2015.
Novel ini berkisah tentang seorang suster bernama Dinasty yang suatu kali harus menggantikan asisten dokter Fabian yang tengah cuti melahirkan selama tiga bulan.
Dokter Fabian adalah dokter yang digandrungi para pasiennya, karena paras dan keramahannya. Dia juga anak pemilik rumah sakit tempat Dinasty bekerja.
Namun, Dinasty justru tidak menyukai sikap ramah Fabian yang juga ditujukan padanya. Terlebih, dokter tersebut berani mencium pipinya di hari pertamanya bekerja sebagai asisten Fabian.
Dinasty selalu menjaga jarak dari Fabian. Namun, Fabian gencar mendekati gadis itu, membuat lama-kelamaan Dinasty luluh, dan menerima kebaikan hati dokter muda tersebut.
Dinasty tapi berterus terang pada Fabian bahwa dia memiliki kekasih. Dinasty masih ingin bersetia pada Dirga, lelaki yang meninggalkannya setahun lalu, dan hanya menitipkan surat agar gadis itu menunggunya.
Dinasty tak ingin mengkhianati Dirga. Di sisi lain, Fabian telah membuat Dinasty membuka hatinya untuk lelaki itu. Dinasty tak ingin status kedekatannya dengan Fabian berganti menjadi kekasih, sampai dia bisa melupakan Dirga.
Lalu segalanya berubah saat Dirga tiba-tiba kembali. Dinasty yang dilema, tak bisa langsung memutuskan pada siapa hatinya harus berlabuh. Fabian yang tak ingin menyulitkan Dinasty, kemudian pergi meninggalkan gadis yang dicintainya itu. Seperti yang pernah dilakukan Dirga pada Dinasty.
Rasanya hampir mirip ketika Dirga meninggalkanku begitu saja, hatiku mendadak kosong melompong. Tapi ini lebih parah, jauh lebih parah. Aku bahkan tidak tahu apa alasanku harus menangisi kepergian Fabian. Jelas-jelas selama ini aku bertindak sebagai orang bodoh, meminta Fabian menungguku selagi aku berusaha melupakan pria yang saat ini duduk di sampingku. (Hal. 199)
Tema cerita yang mengangkat cinta segitiga sebenarnya telah jamak. Namun, penulis menambahkan unsur lain, dengan menciptakan adanya ikatan keluarga antara Fabian dan Dirga, yang membuat pilihan menjadi lebih sulit bagi Dinasty.
Karakter dua orang sahabat Dinasty dalam cerita, Hendi dan Corry, saya pikir hanya sebagai penggembira saja. Mereka tak terlalu berperan dalam jalannya cerita dan hanya hadir sepintas lalu.
Begitu pun dengan karakter dokter Katrina yang dijodoh-jodohkan oleh ibunda Fabian, serta dokter Kamila, kepala humas rumah sakit di Kalimantan. Kehadiran keduanya sebagai pendukung cerita tak terlampau kuat.
Saya berharap konflik kehadiran dua wanita tersebut dapat lebih ditonjolkan, bukan sekadar bumbu cerita yang hadir sesaat. Tapi, sepertinya penulis ingin fokus cerita lebih berpusat kepada Fabian-Dinasty-Dirga.
Kekurangan novel ini ada pada tata cara penulisan yang masih berantakan, terutama penggunaan dialog tag yang nyaris seluruhnya salah. Lalu penggunaan partikel -di yang diikuti kata kerja dan seharusnya ditulis rapat, tapi malah dipisah. Misalnya: di apit, di timpa.
Lalu kata sapaan dalam kalimat yang oleh penulis menggunakan huruf kecil semua, padahal seharusnya diawali dengan kapital, seperti: mbak, dok, mama, papa. Seharusnya, Mbak, Dok, Mama, Papa.
Masih ada beberapa kesalahan lain terkait penulisan dan ini sangat disayangkan, mengingat Morning Breeze merupakan novel kelima penulis di platform Wattpad, tapi yang ‘pertama kali’ diterbitkan. Harusnya untuk karya perdana yang terbit, penulis lebih memberikan effort pada karyanya. Minimal self editing untuk meringankan kerja editor.
Namun selain daripada kekurangan tersebut, novel Morning Breeze masih bisa saya nikmati. Ceritanya bikin nyesek dan ending-nya, meski sudah saya duga, bisa memuaskan hati para pembacanya dengan kebahagiaan untuk semua tokoh.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel Hantu di Rumah Kos, Banyak Logika Janggal yang Bikin Galfok
-
Ulasan Buku Imung: Siulan Kematian, Misteri Kematian Pengarang Nyentrik
-
Eksploitasi dan Kekerasan Seksual Anak Jalanan dalam Novel Sepuluh
-
Ulasan Buku Seri Mengenal Emosi: Malu, Mengajarkan Anak Mengatasi Rasa Malu
-
Ulasan Novel The Sinden: Kisah Absurd Pesinden bernama Dingklik Waranggana
Artikel Terkait
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
4 Novel Thriller yang Bisa Dibaca Cepat tapi Berkesan Lama
-
Misteri Kerajaan Bawah Laut dalam Novel Pearlspire Kingdom
-
Ulasan Novel Hotel Royal Costanza: Kisah Seorang Jurnalis yang Disandera
Ulasan
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Kalahkan Shi Yu Qi, Jonatan Christie Segel Tiket Final China Masters 2024