Cerita tentang gadis misterius yang selalu mengenakan kaus kaki hitam panjang di tengah udara panas. Ada alasan apa sebenarnya di balik kebiasaannya yang unik itu? Simak kisahnya dalam novel yang diangkat dari Kaskus satu ini.
Identitas Buku
Judul Buku: Sepasang Kaus Kaki Hitam
Penulis: Ariadi Ginting (pujangga.lama)
Penerbit: Elex Media Komputindo
Jumlah Halaman: 248 Halaman
Sinopsis Novel Sepasang Kaus Kaki Hitam
Awalnya, Ari penasaran dengan gadis aneh itu. Di tengah kota sepanas Karawang, gadis itu memakai kaus kaki hitam. Suatu hari, suara gaduh terdengar dari kamar di seberang itu. Dari situlah rasa penasarannya mulai terjawab satu per satu.
Lambat laun, Ari akrab dengan Meva, gadis aneh itu. Setelah cukup mengenalnya, Meva tidak seperti yang dipikirkannya. Dan akhirnya dia tersadar kalau perasaannya bukan sekadar rasa penasaran.
Akankah Ari mengakui perasaannya? Atau mengabaikan perasaannya karena Meva sangat jauh berbeda dengan dirinya?
Ulasan Novel Sepasang Kaus Kaki Hitam
Novel yang dari segi judulnya saja sudah sangat menarik ini ternyata juga berisi cerita yang tidak kalah menarik dan unik. Sepasang kaus kaki hitam. Apa yang ada di bayanganmu ketika pertama kali membaca judul buku ini?
Dikisahkan seorang pemuda bernama Ari yang berasal dari Kalimantan memutuskan untuk merantau ke Karawang dan tinggal di sebuah kos. Di kos itu, ia berkenalan dengan Indra dan Meva. Meva adalah seorang gadis tertutup yang suka mengurung diri di kamarnya.
Kebiasaan unik yang dimiliki Meva adalah ia senang mengenakan kaus kaki hitam yang panjang, padahal udara di Karawang sangatlah panas. Sampai suatu hari Adi mendengar keributan di kamar Meva. Aku sempat mengira awalnya novel ini bergenre horor karena sosok Meva yang benar-benar misterius.
Namun, ternyata ada alasan menyedihkan di balik kebiasaan Meva yang selalu mengenakan sepasang kaus kaki hitam panjang di tengah udara yang panas.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari sehingga cerita dalam novel ini terasa mengalir. Setiap tokohnya memiliki karakter yang unik sehingga membekas bagi para pembaca. Ada banyak kalimat yang quote-able dengan makna yang dalam.
Sebenarnya, fokus utama cerita ini mengisahkan tentang cinta beda agama antara Ari dan Meva yang dikemas sedemikian rupa dengan apik oleh sang penulis. Namun, bagian ending yang disajikan cukup bikin sesak bagi pendukung couple Ari-Meva.
Salah satu qoute dari buku ini yang paling membekas adalah tentang kenangan yang terasa indah dan manis.
“Kamu tahu kenapa kenangan terasa indah dan manis? Karena dia nggak akan terulang lagi.”
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
Ulasan
-
Cinta Tulus di Penghujung Ajal, Film Sampai Titik Terakhirmu Sedih Banget!
-
Ulasan Buku Tidak Ada New York Hari Ini, Kumpulan Puisi Karya Aan Mansyur
-
Review Film Dopamin: Terlalu Nyata dan Getir
-
Setelah Suzume, Makoto Shinkai Bikin Pengumuman Mengejutkan Soal Proyek Film Selanjutnya
-
Mengurai Masalah Islam Kontemporer Lewat Buku Karya Tohir Bawazir
Terkini
-
Jadi Groomsmen Boiyen, Andre Taulany Titip Doa Manis untuk Kedua Pengantin!
-
Bukan Cuma Bungkuk, Ini 5 Cara Sederhana Mencegah Skoliosis Biar Gak Makin Parah
-
Bukan Sekadar Hiburan, Ernest Prakasa Sebut Komedi Jalan Halus Kritik Tajam
-
4 Rekomendasi HP 1 Jutaan dengan Kamera Terbaik di 2025, Resolusi hingga 50MP!
-
Polemik Helwa Bachmid dan Habib Bahar: Klaim Istri Siri Dibantah Istri Sah?