Novel Our Home karya Valentina Madihanto adalah novel yang menggambarkan kompleksitas kehidupan sebuah keluarga yang penuh dengan trauma dan berbagai cobaan.
Novel ini menceritakan kisah empat anak yang menghadapi berbagai masalah dan kehilangan dalam hidup mereka. Setiap karakter dalam novel ini membawa luka dan beban masing-masing yang menjadi inti dari cerita ini.
Alur cerita dalam novel ini mengalir namun terasa lambat pada awalnya. Pembaca diajak untuk mengenal aktivitas sehari-hari keempat anak tersebut, sehingga rasa komplikasi baru benar-benar terasa ketika memasuki bagian tengah cerita.
Narasi yang disajikan cukup nyaman diikuti meskipun terdapat beberapa kesalahan ketik yang tidak terlalu mengganggu keseluruhan pengalaman membaca. Penulis juga menyelipkan elemen komedi ringan serta tulusnya cinta Jefan kepada Ayas yang menambah warna dalam cerita.
Rafa, anak sulung dalam keluarga, adalah tokoh yang sangat emosional. Dia dituntut untuk selalu menjadi sempurna oleh orang tuanya, sebuah tekanan yang membuatnya harus menghadapi banyak penderitaan.
Membaca sudut pandang Rafa sangat menyakitkan dan membuat pembaca ikut merasakan beratnya beban yang dia tanggung.
Hema, anak kedua, sering merasa diabaikan keberadaannya, sedangkan si kembar Nolan dan Naran tumbuh tanpa kasih sayang yang cukup dari orang tua mereka. Selain itu, sang ibu juga menyimpan banyak rahasia yang perlahan terungkap seiring berjalannya waktu.
Novel ini memberikan pelajaran penting tentang keikhlasan menerima kepergian orang yang kita cintai dan bagaimana menjalani hidup di tengah duka yang masih menyelimuti. Walau akhirnya setiap karakter harus merayakan kehilangan mereka sendiri, pesan yang disampaikan tetap kuat dan mengena di hati.
Meskipun alur ceritanya cukup lambat, konflik-konflik yang muncul terasa ringan namun tetap mampu menguras emosi pembaca, terutama pada bagian akhir cerita.
Penulis berhasil menyampaikan emosi dengan baik, dan banyak candaan ringan yang membuat suasana cerita lebih hidup. Novel ini sukses membuat mata pembaca sembab karena ikut merasakan kesedihan Rafa.
Secara pribadi, saya merasa puas dengan ending cerita meskipun ada sedikit rasa tidak rela. Saya juga berharap akan ada kelanjutan dari novel ini.
Narasi yang nyaman, emosi yang tersampaikan dengan baik, serta elemen komedi yang menyegarkan membuat Our Home menjadi sebuah bacaan yang wajib untuk para pencinta novel yang ingin merasakan kisah penuh emosi dan trauma.
Menurut saya, novel ini cukup memicu emosi karena banyak menekankan pada trauma dan isu-isu mental, namun itulah yang membuatnya sangat berkesan dan menyentuh hati.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel Blinded, Perjalanan Penyembuhan Diri dari Eksploitasi
-
Perebutan Kesempatan dalam Novel Enam Mahasiswa Pembohong
-
Ulasan Novel Celestial Alphas, Saat Pengkhianatan Mengubah Segalanya
-
Rahasia dan Petualangan Mistis dalam Novel Ghost Roast
-
Kisah Rivalitas yang Berujung Romantis dalam Novel "Beg, Borrow, or Steal"
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Pulang Karya Leila S. Chudori: Sejarah Kelam Indonesia
-
Ulasan Novel Rindu karya Tere Liye: Perjalanan Panjang Menemui Makna Hidup
-
Ulasan Novel A Pocket Full of Rye: Pengkhianatan dan Keserakahan Keluarga
-
Ulasan Novel Aliens on Vacation: Menginap Bersama Alien!
-
Ulasan Novel Three Dark Crowns: Pertarungan Tiga Saudari
Ulasan
-
Ulasan Film China Just for Meeting You: Manisnya Romansa Remaja saat SMA
-
Review The Residence: Serial Whodunit Seru dengan Sentuhan Komedi
-
Ulasan Buku Quiet Karya Susan Cain: Kekuatan Seorang Introvert
-
Buku A Perfect Day to Be Alone: Perjalanan Menuju Kedewasaan di Usia 20-an
-
Ulasan Novel Pulang Karya Leila S. Chudori: Sejarah Kelam Indonesia
Terkini
-
Sinopsis Drama Shine on Me, Drama Romantis yang Dibintangi Zhao Jin Mai
-
Capai Semifinal Piala FA, Pelatih Nottingham Forest: Kami Sangat Bahagia!
-
3 Drama China yang Dijadwalkan Tayang April 2025, Mana yang Kalian Tunggu?
-
Choo Young Woo Digaet Bintangi Drama Korea Garapan Sutradara Crash Landing on You
-
Jalan Terjal Politik Ki Hajar Dewantara: Radikal Tanpa Meninggalkan Akal