
Series Nightmares and Daydreams Episode 4: The Encounter, kian menarik dengan menampilkan situasi perkampungan pinggiran pantai. Ya, di tengah gemuruh ombak dan angin laut yang kencang, ada banyak nelayan berjuang untuk mempertahankan tanah yang telah mereka huni selama berpuluh-puluh tahun. Episode keempat dari Series Nightmares and Daydreams, yang bergenre fiksi ilmiah supernatural ini ditangani oleh Joko Anwar dan sudah tayang di Netflix sejak 14 Juni 2024.
Episode 4: “The Encounter”, mengisahkan tentang warga di perkampungan nelayan, yang menghadapi ancaman penggusuran dari tempat tinggal mereka. Ketika masa depan mereka tampak suram, sekelompok nelayan menemukan harapan dalam sosok seorang pria pendiam, Wahyu, diperankan oleh Lukman Sardi.
Suatu ketika Wahyu mengabadikan penampakan makhluk misterius di langit malam melalui kameranya. Penampakan makhluk misterius itu memicu berbagai spekulasi di kalangan nelayan.
Mereka percaya bahwa fenomena ini mungkin memegang kunci untuk mengungkap misteri yang dapat menyelamatkan perkampungan mereka dari penggusuran. Nggak cuma itu, banyak warga yang jadinya percaya kalau-kalau Wahyu adalah manusia pilihan Tuhan. Namun, ketegangan meningkat ketika mereka harus memutuskan apakah akan memercayai Wahyu sebagai Sang Terpilih atau menghadapi ancaman penggusuran dengan cara mereka sendiri.
Ulasan:
Kali ini Joko Anwar dalam Series Nightmares and Daydreams Episode 4: The Encounter, mengeksplorasi tema ketidakadilan sosial dan perjuangan masyarakat yang terpinggirkan. Episode ini menggambarkan bagaimana fenomena supernatural dapat menjadi simbol dari harapan dan ketakutan yang dirasakan oleh manusia. Melalui narasi yang kuat dan karakter yang beragam dan kuat, episode ini menyampaikan pesan tentang pentingnya solidaritas dan kepercayaan dalam menghadapi ancaman eksternal.
Efek visual yang digunakan untuk menggambarkan penampakan makhluk misterius di langit malam, kendatipun menambah lapisan magis pada episode ini, tapi dari kacamata penonton awam, sebenarnya masih bisa lebih disempurnakan lagi. Namun, series deh, detail lingkungannya dan interaksi antar karakter (warga) dapet banget sih.
Hanya saja, ada ganjalan yang masih kupikirkan hingga sekarang ini. Terkait Wahyu, karakter yang mendapatkan anugerah dari entitas Supreme Being (anggaplah malaikat). Aasan kuat di balik pilihan ini nggak sepenuhnya jelas ataupun dipertegas. Wahyu itu digambarkan sebagai sosok yang memiliki niat tulus, terutama dalam keinginannya untuk menabung dan pergi ke Mekkah menemui ibunya. Namun, karakternya terasa kontradiktif karena sikapnya yang lebih cenderung memikirkan dirinya sendiri daripada membantu sesama. Iya nggak sih?
Jujurly, aku memang bingung mengenai kriteria atau alasan yang digunakan oleh entitas Supreme Being untuk memilih Wahyu. Meskipun dia adalah sosok yang memiliki niat baik dan perasaan cinta yang kuat terhadap ibunya, sikapnya yang terkadang egois dan kurang peduli terhadap masyarakat sekitarnya, aslinya menimbulkan pertanyaan mengenai validitas anugerah tersebut dalam benakku.
Okelah, mungkin faktor perasaan cinta yang tulus terhadap ibunya menjadi pertimbangan utama entitas itu. Keharusan untuk menabung untuk perjalanan ke Mekkah menunjukkan komitmen dan dedikasi Wahyu, yang mungkin dinilai sebagai kualitas yang penting bagi entitas penguasa semesta dalam memberikan anugerah.
Nah, peningkatan ketegangan menuju akhir cerita, benar-benar bikin aku kepo sama ending episode ini. Meskipun penampilan Supreme Being dalam bentuk malaikat, yang menyerupai ibu kandung Wahyu (diperankan Happy Salma)—melayang di udara—tapi visual rambutnya kayak mengambang-ambang di dalam air. Jadi terlihat agak kurang realistis ya. Namun, sepertinya itu kesengajaan sih, dan sebenarnya tetap indah kok.
Ternyata Series Nightmares and Daydreams, terus menghadirkan kisah yang memikat dengan sentuhan supernatural dan misteri di setiap episodenya. Seru deh! Kapan kamu mau nonton series keren ini? Yakin mau melewatkan gitu saja? Asli rugi banget nggak nonton series ini.
Baca Juga
-
Check Out Sekarang, Pay Later: Film yang Mengangkat Fenomena Bayar Nanti
-
Warkop DKI Disulap Jadi Kartun, Siap Tayang di Bioskop, Yuk Kepoin!
-
Review Emergent City: Dokumenter Soal Gentrifikasi dan Perlawanan Warga
-
Review Spy High: Saat Skandal Sekolah Terkait Privasi yang Jadi Taruhan
-
Review Princess Mononoke: Kisah Magis di Tengah Kutukan dan Perang Alam
Artikel Terkait
-
Rahasia Akting Memukau Vanesha Prescilla dan Asha Assuncao Dibongkar! Siapa Rukman Rosadi?
-
Fakta-fakta Film Pengepungan di Bukit Duri, Raih Lebih 1 Juta Penonton di Hari ke-12 Penayangan
-
Check Out Sekarang, Pay Later: Film yang Mengangkat Fenomena Bayar Nanti
-
Warkop DKI Disulap Jadi Kartun, Siap Tayang di Bioskop, Yuk Kepoin!
-
Review Emergent City: Dokumenter Soal Gentrifikasi dan Perlawanan Warga
Ulasan
-
Desa Wisata Jambu, Wisata Edukasi Cocok untuk Acara Outing Class di Kediri
-
Review Film Outside The Wire, Konsep Futuristik Elit tapi Eksekusi Rumit
-
Ulasan Novel Resist Your Charm: Dilema Antara Cinta dan Keluarga
-
Review Anime Kaiju No. 8, Kekuatan Monster Jadi Harapan Terakhir
-
Review Emergent City: Dokumenter Soal Gentrifikasi dan Perlawanan Warga
Terkini
-
4 Inspirasi Outfit Harian dari Choi San ATEEZ yang Gampang Buat Kamu Tiru!
-
Belum Pasti Lolos, China Sudah PD Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia Ronde 4!
-
FIFTY FIFTY 'Pookie' Cerahkan Hari Lewat Sikap Riang dan Penuh Percaya Diri
-
Usulan Pencopotan Gibran: Ironi Nasib Wapres Kontroversial
-
Dies Natalis UAJY ke-60: Lomba Dongeng Bahasa Indonesia Jadi Jembatan Budaya Mahasiswa Internasional