Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Akramunnisa Amir
Orang Berikut yang Kau Jumpai di Surga (Goodreads)

Salah satu ajaran tentang surga yang kelihatan hampir mirip antara beberapa agama samawi adalah sebuah konsep kehidupan setelah kematian di mana kita akan bertemu kembali dengan orang-orang yang kita cintai.

Begitupun dengan kisah Annie dalam novel berjudul 'Orang Berikut yang Kau Jumpai di Surga' atau yang dikenal dengan judul asli The Next Person You Meet in Heaven karya Mitch Albom ini.

Annie adalah seorang perawat yang meninggal dunia di usia yang masih terbilang muda, yakni 28 tahun.

Dalam sebuah insiden kecelakaan balon terbang yang ia kendarai saat bulan madu bersama suaminya, Paulo, hari itu menjadi hari paling membahagiaan sekaligus menjadi hari terakhir Annie di dunia. Dia tidak menyangka, suka citanya harus usai tepat saat ia baru mulai.

Sejak kecil, Annie memang telah menjalani hidup yang sulit. Pertama, Ia ditinggalkan oleh ayah yang memiliki perangai kasar. Kemudian ia pernah mengalami saat-saat kritis dan nyaris mati tertimpa bianglala yang runtuh.

Ketika remaja, ia merasa kebebasannya terenggut karena diasuh oleh ibu yang overprotektif. Ia berkali-kali harus pindah sekolah karena menjadi korban perundungan dari teman-teman sekelasnya. Annie dipermalukan, tidak punya teman, bahkan ditinggalkan oleh pemuda yang ia cintai.

Lalu saat dewasa, Annie terjebak dalam hubungan toxic bersama pacarnya. Ia hamil di luar nikah, lalu bayinya meninggal ketika dilahirkan.

Saat menyimak perjalanan hidup Annie yang singkat, saya tidak bisa membayangkan betapa berat beban mental yang harus ia pikul karena berada dalam lingkaran hubungan yang tidak sehat. Tak heran, tokoh Annie di sini merasa bahwa hidupnya tidak berharga dan ia selalu menyalahkan diri sendiri.

Sampai ketika ia bertemu kembali dengan Paulo. Satu-satunya orang yang mampu membuatnya bangkit. Namun lagi-lagi  kejadian tragis harus menimpanya. Akibat kecelakaan itu, Paulo sekarat. Begitupun Annie.

Singkat cerita, Annie memang sudah meninggal. Penulis pun menggambarkan isi benak Annie yang telah berada di surga. Yakni ketika Annie bertemu dengan 5 orang yang paling berjasa dalam hidupnya.

Mulai dari arwah dokter yang menanganinya saat tertimpa bianglala, anjing kesayangannya, ibunya, seorang kakek tua yang menolongnya saat kecelakaan, dan yang terakhir bertemu Paulo.

Pertemuan dengan 5 orang tadi mengungkap banyak hal yang sebelumnya tidak diketahui Annie. Ia kemudian belajar tentang penerimaan, keberanian, dan pengampunan untuk diri sendiri.

Reuni bersama 5 orang yang dijumpai Annie dalam surga membuat Annie memiliki pemahaman yang baru tentang kehidupan yang sudah ia jalani.

Tapi, bukankah semuanya sudah terlambat? Saya juga mengira seperti itu. Namun di akhir, penulis menyajikan plot twist ketika Annie berhasil diselamatkan oleh tim dokter saat sempat dinyatakan henti jantung.

Cerita yang mengharukan sekaligus memberi makna yang dalam. Salah satu kutipan yang saya sukai adalah percakapan Annie dan Paulo berikut.

"Kamu akan kehilangan sesuatu setiap hari dalam hidupmu, Annie. Ada kalanya kehilangan itu sangat kecil seperti kehilangan napas yang kau embuskan, namun kadang-kadang begitu besar hingga kau pikir takkan mampu mengatasinya." (Halaman 197)

Dan nyatanya, meskipun harus menghadapi badai kehidupan yang datang silih berganti, ternyata Annie selalu bisa melewatinya dengan baik.

Bagi kamu yang ingin mengikuti perjalanan mengharukan Annie dalam menemukan makna kehidupan, novel karya Mitch Albom yang satu ini jangan sampai dilewatkan!

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Akramunnisa Amir