Yuditeha memang selalu berhasil mengantarkan para pembaca larut dalam cerita yang digarap. Meski dengan bahasa yang sederhana dan diksi yang biasa-biasa saja, cerita-cerita karya Yuditeha tetap tak kehilangan ruh. Konfliknya menggigit, suasananya hidup dan tak membosankan.
Jujur, saya termasuk salah seorang pemburu karya-karya Yuditeha. Jika sedang berkunjung ke toko buku, tak lupa saya beli buku karyanya. Demikian pula, apabila tengah belanja buku online, saya tak meninggalkan buku-buku karya pria kelahiran 22 Maret 1969 ini.
Hal ini lantaran cerita-cerita bikinan Yuditeha benar-benar menagih, termasuk cerita-cerita dalam buku kumpulan cerpen Iblis ini.
Cerpen berjudul Iblis yang kemudian dinobatkan sebagai sampul buku ini, mengisahkan mengenai seorang laki-laki yang dipandang suci, banyak pengikutnya, namun pikirannya dirasuki iblis sehingga memiliki pikiran kotor untuk berbuat maksiat.
Pada suatu waktu, seorang pendengar setia khotbah Tuan Mulia Juhiri mengantarkan anak perempuannya untuk belajar kepada Tuan Mulia Juhiri. Selepas ibu anak itu beranjak dari hadapan Tuan Mulia Juhiri, hati Tuan Mulia yang dibisiki iblis menyusun siasat untuk menikmati tubuh anak perempuan yang masih begitu segar, mulus, bahkan tampak belum tersentuh oleh siapa pun sebelumnya.
Cerpen ini pun ditutup dengan penegasan bahwa iblis tak pernah jauh dari manusia, karena itu merupakan janjinya kepada Tuhan saat diturunkan dari surga. Sebagaimana dalam kutipan berikut:
Semoga dia penurut. Rasanya aku sudah tak sabar ingin menikmati tubuhnya. Karena itulah aku senang berada di sini, berlindung di dalam kesucian, dan aku selalu rindu momen-momen tersebut. Itulah kegemaranku. Apa yang iblis katakan benar. Iblis tidak pernah meninggalkanku (Iblis, halaman 26).
Selain itu, pada buku kumpulan cerita pendek terbitan Langgam Pustaka pada Mei 2022 ini juga mengangkat soal perundungan atau bullying. Tema tersebut digambarkan dalam cerita berjudul Babi, yang menjadi cerita pertama.
Salinga, salah satu anak desa itu hilang selama tiga hari di saat kondisi desa tengah ramai dengan isu babi ngepet. Sementara itu, Salinga juga pernah diketahui sedang berada di pemakaman kampung dan berlagak seseorang seperti mencari sesuatu.
Gerak-gerik Salinga membuat warga kampung curiga. Karena itulah, Salinga ditangkap warga ramai-ramai. Ia dituduh telah menjadi budak dari siluman babi.
Kepada ayahnya, Salinga berkisah bahwa saat berada di pemakaman kampung itu, ia bersama teman-temannya sedang bermain petak umpet dan Salinga yang kebetulan bertugas mencari teman-temannya yang bersembunyi.
Karena sering mendapat perundungan dari warga sekitar, akhirnya Salinga tak mau bermain dengan teman-temannya lagi. Ia juga tak boleh keluar dari rumah, sebab jika terpaksa keluar, maka bullying dari teman-teman sepermainan yang kurang suka kepada Salinga akan terus dilancarkan. Maka, demi keselamatan dan masa depan Salinga, oleh orang tuanya Salinga tidak diperkenankan bermain di luar rumah.
Inilah ulasan dua judul cerpen dari buku kumpulan cerita pendek Iblis karya Yuditeha. Masih ada beberapa judul lainnya dalam buku kumcer ini, yakni Bukan Veteran, Drajat, Kasam, Kersen, Maaf, Mimpi, Mobil, Serapah, Serigala, Sertifikat, Tanah, dan Ular Sawah.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
-
Samsung Segera Kenalkan Galaxy S25 FE, Dibekali Prosesor Exynos 2400 dan CPU 10 Core
-
Vivo X Fold 5 Resmi Masuk Indonesia, HP Lipat dengan Durabilitas Tinggi serta Engsel Kuat dari Baja
-
Menganalisis Ideologi Negara dalam Buku Ragam Tulisan Tentang Pancasila
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film The Exit 8: Ketakutan Nyata di Lorong Stasiun yang Misterius
-
Membaca Ulang Kepada Uang: Puisi tentang Sederhana yang Tak Pernah Sederhana
-
Review Film Siccin 8: Atmosfer Mencekam yang Gak Bisa Ditolak!
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
-
Kisah Manis Pahit Persahabatan dan Cinta Remaja dalam Novel Broken Hearts
Terkini
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen