Goodbye Days adalah buku yang ditulis oleh Jeff Zentner, terbit di tahun 2017 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pada tahun 2018 oleh Penerbit Spring.
Buku ini menceritakan tentang Carver, seseorang yang awalnya memiliki segalanya; tiga sahabat, keluarga yang suportif, dan reputasi sebagai penulis berbakat di sekolahnya.
Ia dan tiga sahabatnya itu memiliki nama grup pertemanan mereka sendiri yang bernama Sauce Crew, terdiri dari dirinya, Blake, Mars, dan Eli. Tetapi pertemanan mereka tidak bisa dilanjutkan, sebab Carver kehilangan ketiga sahabatnya yang mengalami suatu tabrakan.
Semua itu terjadi karena pesan singkat yang ia kirimkan, dan Carver tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri sejak peristiwa itu.
Bukan hanya dirinya yang menyalahkan diri sendiri, tetapi ada juga saudari kembar salah satu sahabatnya dan juga Ayah dari sahabatnya yang lain yang merupakan seorang hakim.
Apakah ia akan menjadi tersangka?
Ulasan
Novel ini berjumlah 436 halaman dengan rating 13+.
Segala awal dan akhir ini adalah satu-satunya hal yang tak pernah berakhir. Penggalan kata itu menggambarkan kondisi Carver yang ingin lepas dari rasa bersalahnya.
Awal buku ini menceritakan tentang si tokoh utama dengan kehadirannya di pemakaman dari salah satu sahabatnya. Beberapa penggalan kalimat yang tertulis, bisa menggambarkan bagaimana keadaan orang-orang pada saat terjadi pemakaman.
Alur cerita ini banyak menceritakan tentang masa lalu Carver bersama dengan tiga sahabatnya. Tentang bagaimana mereka bisa terbentuk, bagaimana sifat mereka masing-masing, hingga membahas hubungan asmara.
Jalan cerita lebih mengarah kepada bagaimana cara Carver menghadapi masalah trauma yang mendekam dalam batinnya. Di novel ini juga membicarakan soal psikologi dan bagaimana cara ahli membantu si tokoh utama untuk mengatasi perasaannya.
Menurut saya, ada beberapa bagian yang membuat jengkel. Tentang bagaimana si tokoh utama yang sebenarnya dalam hati merasa bersalah, tetapi enggan mengakui bahwa ia bersalah terhadap keluarga korban.
Pada novel ini juga diceritakan bahwa si tokoh utama sebenarnya melakukan hal yang bersifat ketidaksengajaan atau kelalaian, sehingga bisa dinyatakan bersalah.
Beberapa tokoh lain juga tidak dijadikan sebagai pajangan, semua memiliki hubungan yang cukup emosional dengan Carver Brigs. Ia bahkan secara berkala, menaruh hati pada pacar dari salah satu sahabatnya itu.
Ada beberapa bagian cerita yang dapat membuat pembaca menjadi terharu dan cukup emosional, sehingga dapat menilai bahwa buku ini memiliki daya tarik. Penulis juga terlihat memiliki riset yang cukup baik dalam sisi psikologis, tergambar dari bagaimana cara ia menuliskan tentang pola pikir Carver dan juga keluarga korban.
Saran dari saya, para pembaca sebaiknya menyiapkan hati terlebih dahulu untuk membaca buku ini. Hal ini karena cerita yang tertulis memiliki beberapa trigger yang berkaitan dengan kesehatan mental dan juga perasaan kehilangan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review Anime Doctor Elise, Kembali ke Masa Lalu untuk Menjadi Dokter
-
Review Novel Dona Dona, Melintasi Waktu dari Kafe di Hokkaido
-
Review Novel Eksekutor, Saat Sebuah Jiwa Mencari Kepastian
-
Kisah-kisah yang Baru Terungkap dari Sebuah Kafe
-
Review Novel Il Tiramisu: Kisah Cinta Sembunyi-sembunyi Chef dan Penyanyi
Artikel Terkait
-
Bangun Minat Menulis, SMA Negeri 1 Purwakarta Undang Penulis Novel
-
Soal Nebeng Jet Kaesang, Novel Baswedan: KPK Harus Belajar Lagi Soal Gratifikasi
-
Simpan Uang Tunai Nyaris Rp1 Triliun, Novel Baswedan Yakin Zarof Ricar Punya Catatan Suap Selama jadi Makelar Kasus
-
Novel Baswedan Duga Zarof Ricar Tak Sendirian Nikmati Duit Suap: Uangnya Besar, Pasti dengan Banyak Orang
-
Resensi Novel Lari dari Pesantren: Sebuah Renungan dari Kisah Dua Santri
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Kitab Kawin', Cerpen Pemenang Singapore Book Awards Tahun 2020
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Review Webtoon Pasutri Gaje, Drama Kehidupan Rumah Tangga yang Relate!
-
Ulasan Buku 'Cindelaras', Kisah Permaisuri Raja yang Dibuang ke dalam Hutan
-
Ulasan Film Monolith: Keberanian Seorang Ibu dalam Melindungi Anaknya
Terkini
-
Yuta NCT Off The Mask: Berani Tampil Apa Adanya Tanpa Peduli Omongan Orang
-
Memasuki Final Season, Anime Beastars Luncurkan Trailer Terbaru
-
Mengemis Digital di TikTok: Ketika Harga Diri Menjadi Komoditas
-
Pedri Beberkan Beda Barcelona Era Hansi Flick dan Xavi Hernandez soal Sanksi Pemain Telat
-
Masuk Grup Neraka Piala Asia U-20 2025, Indonesia Perlu Tambah Pemain Naturalisasi?