Dalam keberlangsungan hidup kita butuh teman, saudara juga tetangga. Baik teman, saudara dan tetangga tersebut tentu tidak selalu sama pendapatnya dengan kita. Begitu pun dengan pendapatannya, pasti juga berbeda.
Perbedaan pendapat dan pendapatan seyogianya tidak menjadi tabir penghalang hubungan yang baik, rukun dan damai bersama teman, saudara dan tetangga. Dalam memilih teman dan bertetangga, kita harusnya tidak memandang status sosial. Sebab, karunia dari Tuhan untuk kita tidaklah sama.
Oleh karena itu, dalam keberagaman pendapat juga pendapatan ini, kita dituntut untuk menyikapinya dengan bijak. Tidak ada lain, maksud perbedaan tersebut adalah agar kita senantiasa saling melengkapi dan tidak saling menonjolkan diri.
Cerminan hidup rukun dan saling melengkapi ini harus tumbuh dan ditanamkan dalam diri sejak dini. Penanaman karakter hidup rukun untuk anak-anak ini dapat melalui cerita yang bisa kita bacakan kepada mereka.
Salah satu contoh buku cerita yang memuat nilai kerukunan dan hidup saling melengkapi adalah Cerita Indah Kelima Jari. Cerita yang ditulis oleh Sri Partini ini memang ditujukan untuk anak-anak agar semakin mengerti tata cara hidup berdampingan dengan sesama serta mengetahui kondisi hidup di lingkungan masyarakat yang mengutamakan kebersamaan dalam keberagaman sosial.
Buku ini hadir untuk anak-anak supaya mendapatkan gambaran lebih, bagaimana mereka berdampingan dalam masyarakat melalui contoh yang nyata, yaitu dari kelima jari tangan kita sendiri.
Buku yang tergolong tipis ini diawali dengan perkenalan masing-masing jari. Dimulai dari ibu jari yang biasanya disebut jari jempol. Lalu telunjuk yang merupakan jari hebat, yang biasanya bertugas untuk menunjuk sesuatu. Kemudian jari tengah, jari yang paling tinggi. Lantas jari manis yang sering dipakaikan perhiasan cincin. Dan diakhiri jari kelingking yang paling kecil.
Suatu ketika jari kelingking bersedih hati karena ia merasa jadi jari yang paling kecil. Saat ia bersedih, ibu jari tampil untuk menghibur jari kelingking.
"Jangan sedih, Jari Kelingking. Lihat! Aku juga kecil, namun kita saling melengkapi," ucap jari jempol.
Lalu, terdengar jari lain menyombongkan diri. Telunjuk merasa ia yang paling hebat karena selalu jadi nomor satu ketika berhitung. Jari tengah merasa jari yang paling tinggi. Sedangkan jari manis, ia mengaku paling manis karena selalu pakai cincin.
Seketika jari jempol beri teguran kepada jari lainnya. "Hai, kalian tidak boleh begitu. Kita semua bersaudara," katanya.
Ibu jari menjelaskan dan membuat jari lainnya diam dan berpikir.
"Coba bayangkan kalau tidak ada kelingking, maka kita tidak akan sempurna," imbuhnya.
Akhirnya ketiga jari yang bangga diri itu meminta maaf. Ibu jari dan jari kelingking sontak memaafkan. Tak lupa, jari kelingking mengucapkan terima kasih kepada jari jempol yang telah menguatkannya dan memberi nasihat kepada ketiga jari lainnya sehingga mereka tersadar.
Lima jari pada tangan kita seolah merefleksikan kebersamaan antara sesama di antara keberagaman yang ada. Bagaimana kita mendapati bentuk jari yang berbeda-beda, namun pada akhirnya kita sadar bahwa hal itu adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Tidak ada jari yang layak untuk menyombongkan diri dan juga tidak ada jari yang pantas untuk dikerdilkan karena memang semuanya saling melengkapi.
Demikian ulasan buku Cerita Indah Kelima Jari ini. Diharapkan buku ini mampu membuat anak-anak semakin mudah berpikir, imajinatif dan meningkatkan minat baca anak-anak di kemudian hari.
Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Cerita Indah Kelima Jari
Penulis: Sri Partini
Penerbit: Indocamp
Cetakan: I, 2022
Tebal: 18 halaman
ISBN: 978-623-06-0555-0
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Imajinasi Terjun Bebas Tanpa Batas dalam Buku Puisi Telepon Telepon Hallo
-
Kiat Jemput Karunia Tuhan yang Berkah Melimpah dalam Buku Dongkrak Rezeki
-
Diperkirakan Bakal Rilis Oktober 2025, Berikut Bocoran Fitur Terbaik Realme GT 8
-
HP Infinix Hot 60 Pro, Usung Chipset Helio G200 Terbaru Demi Dukung Produktivitas dan Gaming
-
Poco M7 Plus 5G Debut di India 13 Agustus 2025, HP Murah Rp 2 Jutaan dengan Baterai 7000 mAh
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Hati Tak Bertangga', Peran Logika dan Hati dalam Masalah Hidup
-
Ulasan 'Meniti Secercah Harapan', Kisah Inspiratif Anak Berkebutuhan Khusus
-
Ulasan Buku Bapakku Indonesia, Bahan Bacaan yang Klop dengan Momen Agustus
-
Heart-Shaped Tears: Cinta Aneh ala Ku Hye Sun, Worth It atau Nggak Sih?
-
Ulasan Buku The Achievement Habit: Kesuksesan Itu Ibarat Otot
Ulasan
-
Ulasan Novel Rumah Tanpa Jendela: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Kecil
-
Ulasan Novel A Farewell To Arms: Kisah Tentang Perang, Cinta, dan Kesetiaan
-
Ulasan Film War 2: Aksi Samurai hingga Drama yang Bikin Baper
-
Misteri Raibnya Para Penduduk dalam Buku Spog dan Spiggy di Planet Alotita
-
Ulasan Novel Snoop: Dilema Privasi di Balik Layar Teknologi
Terkini
-
Memaknai Literasi Finansial: Membaca untuk Melawan Pinjol dan Judol
-
Sinopsis Drama China Fell Upon Me, Tayang di iQIYI
-
Lembapnya Tahan Lama! 4 Toner Korea Hyaluronic Acid Bikin Wajah Auto Plumpy
-
Do What I Want oleh Monsta X: Rasa Bebas dan Percaya Diri Melakukan Apa Pun
-
Bye-Bye Pori-Pori Besar! Ini 4 Serum Korea yang Ampuh Bikin Wajah Halus