Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Eunike Dewanggasani
Konsep foto album SF9 'Fantasy' versi Burn (X/SF9official)

Tahap 'dewasa' ketika menghadapi suatu perpisahan adalah mengakui kesalahan di masa lalu, memaafkan pihak yang terlibat, lalu move-on dengan mendoakan kebahagiaan untuk diri sendiri dan sosok yang ditinggalkan.

Memang harus diakui, perasaan legowo tersebut baru bisa muncul seiring dengan berjalannya waktu. Pesan inilah yang ingin disampaikan oleh SF9 melalui album terbaru mereka "Fantasy".

Comeback dengan lagu utama berjudul "Don't Worry Be Happy", lagu yang dipersingkat oleh penggemar sebagai "DWBH" ini adalah satu dari lima lagu dalam mini album ke-14 SF9 yang bertajuk “Fantasy”.  

Berdasarkan laporan dari Korea Joongang Daily, album ini sengaja dibuat khusus untuk fans setelah beberapa bulan sebelumnya grup ini pernah membagikan form survey untuk mengetahui preferensi dan konsep yang diinginkan oleh penggemar. Kata ‘fantasy’ sendiri juga merujuk ke sebutan/nama fandom SF9.

Comeback ini adalah kali pertama SF9 aktif mempromosikan musik mereka dengan susuan lima orang. Dua anggota mereka (Jaeyoon dan Dawon) sedang menjalani wajib militer, sedangkan Zuho memiliki kendala menyesuaikan jadwal karena sudah pindah ke agensi lain di luar FNC Entertainment.

Antusiasme penggemar K-pop terhadap album yang rilis pada 19 Agustus ini terbukti tinggi. Mengutip Word Korean, album ini menempati peringkat lima teratas di Itunes Global Chart di berbagai negara.

“Fantasy” terdiri atas lima lagu: “Don’t Worry Be Happy”, “Cruel Love”, “ (Just)”, “My Fantasia”, dan “Melodrama”.

Dengan judul yang self-explanatory, “Don’t Worry Be Happy” adalah lagu ceria yang mengajak pendengar untuk hidup bahagia dan menerima perpisahan dengan hati yang lapang.

Melalui Korea Times, Yoo Taeyang juga mengungkapkan bahwa perpisahan yang dimaksud tidak hanya terbatas mengenai cinta; bisa juga perpisahan dengan sebuah benda kesayangan, sebuah kebiasaan, atau ingatan dan penyesalan.

Daya tarik lagu yang sering disingkat sebagai “DWBH” ini ialah funky bass serta banyaknya unsur terompet yang mengiringi di bagian rapp, pre-chorus, dan chorus. Selain itu, kita juga bisa mendengar suara para rapper yang juga kebagian bagian untuk bernyanyi di sepanjang lagu.

Jika ingin merasakan throwback ke masa-masa kejayaan Kpop generasi 2, maka “Cruel Love” adalah lagu yang tepat untuk diputar. Dengan lagu yang dipenuhi oleh efek synth serta trap beat, SF9 membujuk penggemar bahwa ‘cinta yang kejam’ adalah alasan terbaik untuk mengakhiri suatu hubungan.

“ (Just)” (dibaca geunyang) adalah lagu ballad yang membawa suasana menjadi mellow dengan riff melodi petikan gitar listrik dalam kord minor. Dengan suara lembut serta rapp emosional, lagu ini memberikan kesan sensual yang cocok dengan imej SF9.

“My Fantasia” adalah lagu yang didedikasikan kepada para Fantasy.  Meskipun sama-sama lagu bertempo upbeat seperti DWBH, “My Fantasia” memberikan suasana lain yang lebih ramai seolah-olah mengajak seluruh penggemar untuk ikut menari dengan bebas. Bagian instrumental bridge yang dipenuhi oleh unsur dnb dan terompet paling cocok untuk latar belakang sesi dance break.

Sebagai lagu terakhir di album ini, “Melodrama” adalah lagu penuh makna yang sepenuhnya ditulis oleh Yoo Taeyang.  Dengan genre soul, efek suara brass instruments serta tambahan synth khas lagu-lagu citypop, “Melodrama” bisa disebut sebagai night drive song dengan lirik yang mudah diingat di bagian chorus.

Sebagai grup kpop yang sudah berkecimpung dalam dunia musik selama 9 tahun, SF9 selalu berhasil membuktikan kemampuan dan kualitas musik mereka yang konstan dan memiliki ciri khas. Apakah kamu sudah mendengarkan keseluruhan album “Fantasy”? Lagu mana yang jadi favoritmu? Semoga sukses selalu untuk SF9!

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Eunike Dewanggasani