Rasanya bahagia banget bisa bertemu dengan film kece, kayak “Speak No Evil” (2024) yang merupakan remake dari film asal Denmark (2022) dengan judul serupa. Kali ini, Blumhouse menggandeng James Watkins sebagai sutradara dan sudah tayang sejak 13 September di bioskop Indonesia.
Film Speak No Evil versi 2024 kisahnya begini: Setelah pindah dari Amerika ke Inggris, Ben (Scoot McNairy), istrinya Louise (Mackenzie Davis), dan bersama putri mereka, memutuskan berlibur ke Tuscany.
Di sana, mereka bertemu dengan ‘sepasang keluarga kecil’: Paddy (James McAvoy) dan Ciara (Aisling Franciosi), yang lalu mengundang mereka untuk menghabiskan akhir pekan di rumah pedesaan mereka.
Awalnya, suasana tampak damai dan penuh keakraban. Namun, seiring waktu, Ben mulai merasa ada yang aneh dengan Paddy dan Ciara. Meski Louise menganggap kekhawatiran Ben berlebihan, tanda-tanda bahaya terus bermunculan.
Suatu ketika, liburan damai itu berubah menjadi mimpi buruk yang berujung pada kekacauan dan teror. Ngeri banget!
Ulasan Film Speak No Evil
Aku nonton tanpa mengetahui ini adalah film remake, karena memang nggak mencari tahu banyak hal tentang film ini. Semacam nggak berekspektasi apa-apa. Nggak disangka-sangka, filmnya sangat menghibur dan bikin ‘jantungan’.
Gini lho, film Speak No Evil versi terbaru, dan mungkin juga untuk versi lawas, sama-sama punya premis yang sangat sederhana. Akan tetapi, yang tampak biasa malah menjadi kekuatan utama.
Terlepas kisahnya ‘mungkin’ sangat menghormati versi Denmark (aku belum nonton versi Denmark), tapi rasa-rasanya nggak mungkin jika dibuat persis sama.
Maka dari itu, seperti kebanyakan film remake, pasti ada beberapa perubahan yang dilakukan. Mungkin saja, perubahannya ada pada konklusi yang mengejutkan itu.
Oh, iya, alur slowburn mungkin akan bikin sebagian penonton agak bosan ya, tapi jujur bagiku itu bagus karena berhasil menekankan efek psikologis, hingga akhirnya, peristiwa yang ‘boom’ itu dimunculkan.
Begitulah slowburn, bergerak perlahan dalam membangun ketegangan secara bertahap, yang mana pada film ini lebih fokus drama di antara karakternya.
Meskipun demikian, sekali lagi kutekankan, dramanya mampu bikin terpaku, bahkan sebelum ketegangan utama memuncak. Hal yang bikin geregetan adalah berkali-kali disuguhkan momen Paddy dan Ciara tampak "aneh", tapi Ben dan Louise kayak kurang peka.
Bahkan, akting James McAvoy sebagai Paddy, pria Inggris yang tampak ramah dari luar, berhasil menampilkan karakter yang kuat dan penuh misteri.
Pada awalnya, Paddy terlihat sangat normal, tapi perlahan Aktor James McAvoy berhasil memperlihatkan sisi gelapnya yang misterius dan penuh ancaman. Nggak cuma dia saja, semua bintang yang terlibat punya porsi dan pendalaman karakter yang sama kuatnya.
Maka bagiku, Film Speak No Evil (2024) merupakan thriller slowburn yang sangat layak diapresiasi. Barangkali jika alurnya nggak terlalu kayak diulur-ulur lebih panjang, mungkin akan jadi lebih sempurna. Maka dari itu, skor dariku: 8,5/10. Selamat nonton ya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Emosional yang Begitu Sesak dalam Film Bila Esok Ibu Tiada
-
Ketika Horor Thailand Mengusung Elemen Islam dalam Film The Cursed Land
-
Review Film Laut Tengah: Ketika Poligami Jadi Solusi Menggapai Impian
-
Krisis Iman dan Eksorsisme dalam Film Kuasa Gelap
-
Kekacauan Mental dalam Film Joker: Folie Deux yang Gila dan Simbiotik
Artikel Terkait
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat
-
Lakoni Banyak Adegan Aksi di Film Guna-Guna Istri Muda, Badan Lulu Tobing Gemetaran dan Biru-Biru
-
JKIND Pamerkan Inovasi Kaca Film dan Paint Protection di GJAW 2024
-
Review Film The Twisters 2024: Perburuan Badai yang Mendebarkan
Ulasan
-
Review Film Officer Black Belt, Kisah Kim Woo Bin dalam Menangkap Penjahat
-
Review Film We Live in Time, Kisah Romansa yang Dibintangi Andrew Garfield
-
Menguak Misteri Pembunuhan Sebuah Keluarga dalam Novel 'Pasien'
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
Terkini
-
Bikin Awet Muda! 3 Rekomendasi Sunscreen dengan Kandungan Anti-Aging
-
PSSI Rilis 27 Nama Pemain Timnas untuk AFF Cup 2024, Ada Alumni PD U-17
-
Thom Haye Ungkap Cerita Lucu di Balik Gol Pertama Marselino Lawan Arab
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Memasuki Arc Akihabara, Anime Demon Lord 2099 Merilis PV Terbaru