Linkin Park memang tak pernah gagal menghadirkan lagu yang menyentuh hati para pendengarnya,salah satu yang paling menyentuh adalah 'The Messenger' yang merupakan bagian dari album 'A Thousand Suns' (2010).
Lagu ini berbicara tentang bagaimana cinta bisa menjadi penopang saat dunia terasa kejam dan penuh tantangan, cinta adalah hal yang akan selalu ada untuk menyembuhkan dan memberi harapan.
'The Messenger' tampil dengan akustik minimalis, menonjolkan suara Chester Bennington yang khas dan emosional, berbeda dengan lagu lagu dari album 'A Thousand Suns' lainnya yang didominasi elemen elektronik.
Di setiap bait, Chester Bennington seolah berbicara langsung secara tulus kepada pendengar yang mungkin merasa tersesat, kesepian,putus asa atau sedang mengalami pergumulan batin.
Lirik dari lagu ini cukup sederhana, tetapi setiap kalimat mengandung pesan yang menyentuh, jika kita lihat pada bait pertama: "When you feel you're alone, cut off from this cruel world, your instincts telling you to run" (Saat engkau merasa sendiri, menjauh dari dunia yang kejam ini,instingmu menyuruhmu untuk berlari).
Lirik ini seperti menggambarkan perasaan isolasi dan keterasingan. Semua orang mungkin pernah merasa sendirian, terputus dari dunia yang terasa begitu kejam.
Di saat seperti itu, naluri kita mungkin mendorong kita untuk melarikan diri, menjauh dari masalah, menjauh dari segalanya, karena rasanya seperti dunia ini terlalu berat untuk dihadapi.
Tapi kemudian, Chester memberikan pesan yang kuat melalui penggalan lirik: "Listen to your heart, those angel voices, they'll see to you, they'll be your guide back home" (Dengarkan isi hatimu, suara-suara malaikat itu, mereka akan bernyanyi untukmu, mereka akan menuntunmu, pulang ke rumah).
Saat kita merasa tersesat, kita diajak untuk berhenti sejenak dan mendengarkan suara hati kita sendiri, yang seringkali menjadi satu-satunya bimbingan dalam situasi sulit.
"Angel voices" di sini bukan tentang suara malaikat secara harfiah, tapi lebih diartikan sebagai simbol dari cinta dan kebaikan yang akan membimbing kita kembali ke jalan yang benar.
Lebih lanjut, penggalan lirik seperti "Where life leaves us blind, love keeps us kind, it keeps us kind" (Saat hidup membuatmu buta, cinta menjaga kita tetap baik).
Hidup memang terkadang bisa membuat kita 'buta', kadang kita kehilangan arah atau kita tak bisa melihat hal-hal baik di sekitar kita, namun cinta tetap menjadi kekuatan yang menjaga kita tetap baik hati.
"When you suffered it all and your spirit is breaking, you're growing desperate from the fight" (Saat kau telah jenuh menderita, dan jiwa mu berontak,Kau mulai putus asa dengan pertengkaran).
Lirik ini menggambarkan titik terendah dalam menghadapi penderitaan, di mana kita sudah melewati banyak rasa sakit dan perjuangan hidup mulai terasa terlalu berat. Chester lagi-lagi menggambarkan momen-momen frustasi ini dengan begitu relate, terutama untuk pendengar yang sedang merasakan hal yang sama.
Namun, lagu ini juga memberikan pengingat pendengarnya bahwa meskipun merasa terpuruk, putus asa, atau sendirian dalam menghadapi masalah, ada cinta yang selalu hadir dan menjadi sumber kekuatan untuk terus bertahan, pesan tersebut tersirat dalam bait: "Remember you're loved and you always will be" (Ingatlah bahwa kamu dicintai dan akan selalu begitu).
Lirik tersebut juga menegaskan bahwa cinta dan dukungan yang dimiliki seseorang tidak bersifat sementara. Tak peduli apa pun yang terjadi atau betapa beratnya situasi yang dihadapi, cinta akan selalu ada.
Lagu ini pada dasarnya tentang harapan, tentang bagaimana cinta bisa membawa kita melewati masa-masa tergelap dalam hidup.
Aransemen sederhana dengan gitar akustik juga menambah keindahan lagu ini, dengan instrumen yang minimalis ini, perhatian kita sepenuhnya terfokus pada lirik dan vokal emosional Chester Bennington.
Linkin Park menggunakan lagu ini sebagai penutup yang sempurna untuk album A Thousand Suns, mengingatkan kita semua bahwa meski dunia ini sering terasa kejam, selalu ada harapan yang bisa ditemukan dalam cinta.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Film The Peanut Butter Falcon: Kejar Impian di Tengah Keterbatasan
-
Ulasan Film Time Cut: Kembali ke Masa Lalu untuk Gagalkan Pembunuhan
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Finn Wittrock, Terbaru Ada Don't Move
-
Ulasan Film Caddo Lake, Perjalanan Rumit Melintasi Dimensi Waktu
-
Ulasan Film Strange Darling, Thriller Nonlinear dengan Visual yang Memukau
Artikel Terkait
-
Lagu Keras Kepala Raih 50 Juta Streaming, Meiska Bakal Isi Soundtrack Film
-
Lirik Lagu Tanah Airku yang Dinyanyikan Usai Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi
-
Stray Kids Rilis Album Jepang Bertajuk GIANT: Balasan Elegan Terhadap Hinaan HYBE?
-
Rayakan 10 Tahun Berkarier, Rewind Lepas EP 'Melangkah'
-
WayV Ajak Kita untuk Bersemangat Maju ke Depan Lewat Lagu Baru 'High Five'
Ulasan
-
Ulasan Buku Bebas Tanpa Beban: Jinakkan Pikiranmu, Nikmati Hidupmu Karya Dewi Indra
-
Ulasan Novel Highly Unlikely, Kisah Anak Pertama Menanggung Beban Keluarga
-
Menemukan Kebahagiaan Sejati dari Buku Bahagia Itu Sederhana Karya Sir John
-
Akibat Tidak Mau Mendengarkan Nasihat dalam Buku Rumah Tua di dalam Hutan
-
Review Film Wanita Ahli Neraka, Kisah Nahas Santriwati Pencari Surga
Terkini
-
Donnie Yen Siap Lawan Puluhan Musuh di Film The Prosecutor, Ini Trailernya
-
Media Belanda Soroti Kemenangan Timnas Indonesia: Skuadnya Mirip Tim Oranje
-
Tampil Girly saat Hangout, 4 OOTD Rok ala Yasmin Napper yang Mudah Ditiru
-
Gaya Kasual hingga Formal, Ini 4 Rekomendasi OOTD Dress ala Chaewon LE SSERAFIM
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma