Tiga Minggu karya Naya Hasan berkisah tentang Kian, penulis thriller yang dituntut untuk menulis novel romance. Namun sayang, dia tidak pernah pacaran. Jadi semuanya akan sia-sia karena dia nggak paham apa itu romansa.
Kian butuh Laudy untuk membuatnya paham apa saja yang dilakukan sepasang kekasih. Sementara itu, Laudy juga butuh Kian untuk memanas-manasi Abim, gebetannya yang baru saja CLBK sama mantannya yang sempurna.
Kondisi ini membuat kedua sahabat dari kecil yang kamar kosnya bersebelahan ini berpacaran. Namun semuanya hanya tiga minggu dan tidak ada yang boleh jatuh cinta.
'Tiga Minggu' adalah seri Campus Couple terbitan Noura Publishing yang saya baca. Meski temanya ringan dan mainstrean, tapi novel ini sebaiknya tidak dibaca oleh anak-anak.
Sementara itu, Naya Hasan adalah salah satu penulis favorit saya di Wattpad yang tak pernah gagal membuat pembacanya kesemsem, baper, sekaligus ngakak.
Kisah Kian dan Laudy ini salah satu yang paling memorable karena gaya bahasanya yang mengalir dan menyentuh.
Series Couple Campus ini juga bisa menjadi contoh bagi para penulis yang ingin menerbitkan buku di Mizan grup. Bahwa, tidak masalah mengambil tema mainstream. Namun diolah secara tepat.
Tentu saja hal itulah tantangannya, apalagi menciptakan karakter yang kuat itu juga tidak mudah.
Novel ini cocok dibaca sebagai refreshing karena kisahnya relevan dengan banyak orang. Laudy mungkin mewakili kita semua, cewek yang hobi rebahan sambil drakoran, tapi juga gagal move on.
Tak hanya itu, bahkan sangking bucinnya, dia sampai rela manas-manasin mantannya dengan berpura-pura berpacaran dengan sahabatnya.
Lalu kian juga tak kalah manusiawi, karena banyak juga saat ini orang yang masih menjomblo walau sudah kuliah. Namun hal sederhana yang banyak dialami orang ini ternyata menarik dan lucu untuk diulas lebih jauh.
'Tiga Minggu' adalah tipe novel yang bisa dibaca cepat, bahkan dalam sekali duduk. Karena alurnya ringan dan sangat seru.
Selain karakter tokohnya, 'Tiga Minggu' juga terasa hidup karena profesi Kian sebagai penulis. Saya merasa relate di bagian ini.
Akhir kata, saya tidak menemukan hole yang berarti dalam plotnya. Sebaliknya, kisah Kian dan Laudy ini mungkin menjadi salah satu favorit saya dari karya Naya Hasan yang telah diterbitkan.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Ada di 3 Benua, Onew SHINee Umumkan World Tour Solo Perdana dalam 17 Tahun
-
Hebohkan Penggemar, G-Dragon Ternyata Lebih Tua dari Ibu Yeon Hearts2Hearts
-
ZEROBASEONE Jadi Grup Selanjutnya yang Skip Jakarta dari Jadwal Konser
-
Siap Guncang Musim Panas, Key SHINee Dikonfirmasi Comeback Agustus 2025
-
Mengenang Cinta Masa Remaja yang Tak Lekang Waktu Lewat Lagu 18 oleh One Direction
Artikel Terkait
Ulasan
-
Buku Rahasia Napas untuk Ketenangan Hidup, Solusi Bagi yang Suka Cemas!
-
Review Film The Old Guard 2: Aksi Abadi yang Terasa Hampa
-
Tutorial Jadi Orang Keren di Buku "Seni Berbicara" Karya Larry King
-
Ulasan Film Narik Sukmo: Ketika Tarian Jawa Jadi Gerbang Kutukan!
-
Review Novel Return to the Dallergut Dream Department Store: Misteri di Balik Toko Mimpi
Terkini
-
6 Holder HP Motor Terbaik Buat Touring dan Harian, Anti-Goyang dan Anti-Jatuh
-
Pembangunan Hilir vs Pembangunan Hulu: Benarkah Desa Ikut Sejahtera?
-
6 Rekomendasi Film Garapan Sutradara Christopher McQuarrie, Penuh Aksi
-
Moto G100 Pro Rilis, Usung Baterai 6720 mAh dan Sertifikat Kelas Militer
-
Bojan Hodak Diam-Diam Ungkap Strategi Persib Bandung di Piala Presiden