Tak bisa dipungkiri hidup itu memang berat. Sebab banyak ujian yang harus dihadapi. Jika kita tidak kuat dan gagal, maka akibatnya bisa fatal. Kita akan terpuruk, bahkan yang lebih parah bisa membuat kita berputus asa. Jika sudah seperti itu, life is over.
Hidup yang hanya sekali ini saja tidak bisa diulang. Maka kita tidak boleh berleha-leha, atau menjadikannya laksana kelinci percobaan saja. Ada banyak hal yang harus kita pikirkan sebelum melangkah. Ada banyak hal yang harus diperhatikan agar tak terpeleset langkah.
Memang tak mudah, namun bukan berarti tak mungkin dijalani. Kita hanya perlu mencari dan mengikuti tuntunan yang valid dan terjamin kebenarannya. Bagi seorang muslim, tuntunan yang valid tentu saja ada pada diri Rasulullah Muhammad SAW. Sebagaimana yang Allah firmankan di dalam Al-Quran, agar kita mengikuti teladan beliau.
Di dalam buku terbitan Tinta Medina, tahun 2019, ini ada lima tuntunan dari Nabi Muhammad SAW. yang telah diwariskan sejak empat belas abad silam. Oleh para penulisnya, Syaiful Anshor dan Sri Bandiyah, lima tuntunan tersebut diibaratkan mutiara yang berkilau indah. Maksudnya, jika diaplikaskan akan membuat hidup berkilau seperti mutiara.
Lima mutiara kehidupan tersebut adalah:
1. Menjaga Lisan (diam)
Menurut ahli hikmah, alasn Allah menciptakan manusia dengan sepasang mata, sepasang telinga, dan satu mulut, adalah agar kita lebih banyak melihat dan mendengar daripada berbicara (hlm. 2). Senada dengan hal tersebut Rasulullah pun mengajarkan umatnya agar berkata baik atau diam.
Pada bab ini juga dijelaskan mengenai kapan kita harus diam, kapan harus bicara. Penulis juga menerangkan manfaat diam, di antaranya terhindar dari perselisihan, terselamatkan dari perkataan dusta, dan bisa menimbulkan kewibawaan diri. Beberapa kisah berhikmah juga disertakan oleh penulis, sehingga pembaca betul-betul memahami indahnya menjaga lisan.
2. Sedekah
Masih banyak pendapat keliru, bahkan dari orang Islam sendiri, mengenai sedekah. Salah satu kekeliruan tersebut ialah, sedekah hanya bisa dilakukan oleh orang kaya. Padahal tidak seperti itu menurut tuntunan Nabi Muhammad.
Penulisnya menjabarkan macam-macam amalan yang diajarkan oleh Rasulullah, sebagai pengganti sedekah harta antara lain: membaca tasbih, takbir, dan tahmid seusai shalat sebanyak 33 kali; berkata yang baik; dan menyingkirkan sesuatu di jalan (hlm. 35). Sedekah dimulai dari apa-apa yang paling dekat dengan kehidupan kita.
Orang yang rajin bersedekah akan memperoleh keberkahan dalam hidup. Selain itu, sedekah juga berfadilah sebagai penolak bala. Sedekah juga mendatangkan kebahagiaan di hati si pemberi, karena berbagi itu indah.
3. Ikhlas
Mutiara kehidupan yang ketiga adalah ikhlas. Sebuah kata yang mudah diucap tapi berat dijalankan. Karena sejatinya ikhlas adalah proses panjang yang harus diperjuangkan. Terkadang, rasa ikhlas lahir dari keterpaksaan, berat maupun ringan (hlm. 86).
Dikisahkan bahwa hadirnya sumur zam-zam bermula dari keikhlasan Hajar, ketika ditinggal oleh Nabi Ibrahim di padang pasir tandus, hanya berdua bayi Ismail. Di saat tak ada seorang pun manusia di tempat itu, Hajar mutlak berserah diri mengharap pertolongan Allah semata. Lalu Allah kirimkan pertolongan berupa sumur yang tak pernah kering tersebut.
4. Jujur
Rasulullah semenjak muda sudah terkenal kejujurannya di kalangan masyarakat Quraisy. Beliau bahkan dijuluki Al Amin, yang dapat dipercaya. Sifat itulah yang menjadi bekal penting beliau diangkat sebagai Nabi di akhir zaman. Lebih ringkasnya, berlaku jujur dan menghiasi diri dengan kemuliaan akhlak, adalah perintah Allah.
Selain itu, sejatinya kita tidak bisa berbohong di atas bumi ini. Karena Allah Maha Melihat, baik lahir maupun dalamnya hati manusia. Maka dengan berlaku jujur justru akan mendatangkan ketenangan jiwa, keberkahan hidup, kepercayaan, serta jalan keluar (hlm. 137).
5. Musyawarah
Allah telah memerintahkan bermusyawarah, di dalam Al-Quran tepatnya Surah Ali Imran: 159. Setelah menyepakati hasilnya, kita bertawakal kepada Allah. Maka hasil dari musyawarah itu tidak akan berujung penyesalan.
Di bab ini juga disebutkan contoh-contoh musyawarah yang dilakukan oleh Nabi dan para sahabat. Sebut saja, ketika Perang Badar, Perang Uhud,dan Perang Khandak. Kesemua itu menjadi bukti betapa dahsyatnya hasil yang diperoleh dengan mengikuti perintah Allah.
Demikianlah lima mutiara kehidupan, yang termaktub dalam buku Religi Islam setebal 190 halaman ini. Menurut saya pemaparannya enak dibaca, dan tidak bikin jenuh pembaca. Semoga semakin meningkatkan gairah kita untuk membaca, ya.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mommy Issues di Drama Korea Family by Choice: Hwang In Yeop dan Bae Hyun Sung Berebut Kasih Sayang?
-
Harapan dari Pedagang Mikro kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto
-
Stop Kekerasan Seksual pada Anak, Pahamkan Pendidikan Seksual sejak Dini
-
Memaknai Persahabatan nan Tulus dalam Laba-laba dan Jaring Kesayangannya
-
Komunitas Tjilatjap History Luncurkan Buku Pernik-pernik Sejarah Cilacap
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
-
Heboh Beredar Buku Gibran The Next President, Effendi Gazali: Waktunya Terburu-buru, Harusnya Sabar Saja
-
Resensi Novel Lari dari Pesantren: Sebuah Renungan dari Kisah Dua Santri
-
Ulasan Buku Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan, Kunci Hidup Bahagia
-
Siapa Golongan Orang yang Pertama Masuk Surga? Berikut Penjelasannya
Ulasan
-
4 Toko Kain Lokal Terbaik, Temukan Kain Impianmu di Sini!
-
Ulasan Buku Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan, Kunci Hidup Bahagia
-
Ulasan Film Raatchasan: Mengungkap Pelaku Pembunuh Berantai Para Remaja
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
-
Resensi Novel Lari dari Pesantren: Sebuah Renungan dari Kisah Dua Santri
Terkini
-
Ubah Jadwal Rilis, Film Biopik Michael Jackson Tayang pada Oktober 2025
-
Drama Korea Parole Examiner Lee Rilis Poster Baru Karakter 4 Pemeran Utama
-
Terbaru! 4 Varian Hand Cream dari Lavojoy untuk Mencerahkan dan Melembabkan
-
Lee Dong Gun dan Park Ha Sun Akan Bintangi A Love That's Completely Useless
-
Setelah Hujani Myanmar dengan 5 Gol, Akankah Vietnam Jadi Korban Berikutnya