Terdapat 15 judul cerita dalam buku antologi cerpen Cewek Matre karya T. Sandi Situmorang ini. Judul-judul tersebut adalah Jangan Pergi, Ranita, Aku Harus Pergi, Kusesali Kepergianmu, Dari Sebuah Kalung, Cewek Matre, Danau Toba, Suatu Senja, Bagai Pijar Kecil di Langit, Bayang Hitam Masa Lalu, Yang Ada di Antara Kita, Tragedi Cabe Merah, Rahasia Hati, Saat Dia Akan Pergi, Makanya, Jangan Asal Tangkap, Satu Tangkai Tiga Bunga, dan Cinta Buta.
Mayoritas kelima belas cerpen tersebut menyuguhkan tema percintaan. Tak hanya cinta asmara muda-mudi atau hubungan kedekatan antar lain jenis yang disebut dengan pacaran, namun ada pula cinta kasih sayang antara ibu kepada anak, dan sebaliknya.
Cinta ibu dan bapak kepada anak terungkap dalam cerita pendek pertama yang terdapat pada buku ini. Cerpen itu bertajuk Jangan Pergi, Ranita.
Digambarkan dalam cerpen ini, sosok Ranita adalah anak pungut yang dibuang oleh orang tuanya ke tong sampah dan ditemukan oleh dua pasang suami istri yang sangat berhati mulia.
Saat Ranita berusia enam belas tahun, ia mencuri dengar percakapan Papa dan Mamanya di dapur yang menyatakan siapa sebenarnya Ranita. Kala itu, di tengah malam Ranita merasa sangat haus dan ingin pergi ke dapur untuk mengambil air minum.
Di dapur itulah Ranita tahu semuanya mengenai dirinya. Ranita tahu jika ia bukan anak Papa Mama yang selama ini membesarkannya. Tetapi, ia adalah anak yang diambil dari tong sampah, enam belas tahun yang silam.
Tak hanya itu, Ranita ternyata juga mengidap penyakit thalasemia yang katanya penyakit gen. Setiap bulan transfusi darah. Ditambah lagi dengan gagal ginjal. Ginjal Ranita harus diangkat karena sudah tidak berfungsi secara normal lagi.
Papa Mama yang membesarkan Ranita juga memiliki anak kandung laki-laki bernama Toni. Toni pun sangat menyayangi Ranita. Demi kesembuhan penyakit yang diderita Ranita, Toni rela menunda kuliah, sebab Ranita akan segera dioperasi.
Mengetahui semua itu, pada suatu malam Ranita menulis surat untuk keluarga Papa Mama. Ia ingin pergi dari rumah tersebut, agar tak merepotkan mereka lagi. Usai menulis surat, dengan langkah teramat pelan sambil menenteng tas Ranita keluar dari rumah.
Sampai di depan rumah, Ranita yang tergesa tak sengaja menabrak meja di teras, hingga vas bunga di atas meja terjatuh dan pecah di lantai. Ditambah lagi kakinya menabrak pot bonga di bibir teras sampai terjatuh. Suara berisik itu membangunkan Papa, Mama juga Toni.
Mereka keluar rumah dan mendapati Ranita yang hendak pergi dari rumah. Berikut percakapan Renita dan Mama di teras rumah saat Renita berusaha pergi dan Mama memintanya untuk keluar dari persembunyian.
"Apa yang kamu lakukan, Ranita?"
"Ranita sudah tahu semuanya, Ma. Jadi, biarkan Ranita pergi."
"Kamu tak perlu pergi, karena inilah rumahmu. Kamilah keluargamu, karena orang tua bukan hanya yang melahirkan dan membuatmu ada. Tapi, orang tua pun adalah orang yang membesarkan dan membimbingmu dengan kasih sayang, seperti sayang Mama dan Papa sama kamu."
Ranita pun merangkul Mama dan menenggelamkan kepalanya dalam pelukan. Ranita semakin tak meragukan cinta keluarga itu ketika Papa dan Toni mengelus rambutnya dan meraihnya ke dalam pelukan.
Inilah ulasan dari buku kumpulan cerita pendek karya T. Sandi Situmorang. Bahasanya mengalir, ringan dan tak perlu mengerutkan dahi untuk larut dalam penyajian dan alur kisahnya. Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Cewek Matre
Penulis: T. Sandi Situmorang
Penerbit: Andi, Yogyakarta
Cetakan: I, 2007
Tebal: 198 Halaman
ISBN: 978-979-29-0138-2
Baca Juga
-
Menkeu Purbaya Ancam Tarik Anggaran Program Makan Gratis jika Penerapannya Tidak Efektif
-
Ferry Irwandi Ungkap Jumlah Orang Hilang pada Tragedi 25 Agustus yang hingga Kini Belum Ditemukan
-
Nadya Almira Dituding Tak Tanggung Jawab Usai Tabrak Orang 13 Tahun yang Lalu
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
Artikel Terkait
Ulasan
-
Serunai Maut II, Perang Terakhir di Pulau Jengka dan Simbol Kejahatan
-
Ulasan Buku Journal of Gratitude: Syukuri Hal Sederhana untuk Hidup Bahagia
-
Serunai Maut: Ketika Mitos, Iman, dan Logika Bertarung di Pulau Jengka
-
Review Film Rest Area: Ketika Singgah Jadi Awal Petaka Maut!
-
Review Film Human Resource: Saat Punya Anak Bukan Lagi Hak Personal
Terkini
-
4 OOTD Syifa Hadju Look Hangout Anti Ribet, Dijamin Stylish!
-
Gebrak Menit Awal, SMAN 21 Makassar Tumbangkan SMAN 4 Bantaeng di ANC 2025
-
Nindyan P. Hangganararas, Kiblat Fashion Hijab Anak Muda Masa Kini!
-
Indonesia vs Arab Saudi: Justin Hubner Urung Kembali Adu Otot dengan "Preman" The Green Falcon
-
Rekor Buruk Laga Tandang Warnai Perjalanan Indonesia di Ronde Keempat Kualifikasi