Mengeluh adalah hal biasa dilakukan oleh banyak orang. Mengeluh sebenarnya hal yang manusiawi tapi terlalu sering mengeluh akan menyebabkan kita kurang bahkan tidak mensyukuri beragam nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada kita.
Orang yang gemar mengeluh biasanya hidupnya jauh dari ketenangan dan kebahagiaan. Orang yang hobinya mengeluh biasanya selalu mengharapkan hal-hal baik selalu datang pada dirinya dan seakan-akan lupa bahwa dia telah menerima begitu banyak kenikmatan yang sudah didapatkan selama ini.
Dalam buku ‘Jangan Mengeluh, Jadilah Tangguh!’ dijelaskan, jika dipikir lebih dalam, sifat mengeluh sebenarnya buah dari ketamakan dan kerakusan manusia. Bagaimana tidak demikian, orang yang sudah bekerja mapan (pekerja kantoran misalnya) masih suka mengeluhkan pekerjaan karena gajinya kurang, jam kerja terlalu lama, dan lain sebagainya.
Coba Anda pikirkan, bagaimana seseorang yang hidupnya sudah mapan dengan gaji jutaan rupiah tiap bulannya masih mengeluh? Bukankah sifat mengeluh ini membuktikan kerakusan dan ketamakannya? ( Jangan Mengeluh, Jadilah Tangguh, hlm. 5).
Lain persoalan ketika kita senantiasa mensyukuri segala apa yang telah kita miliki saat ini. Maka hidup kita akan jauh lebih tenang. Terlebih ketika kita sering melihat bahwa masih banyak orang di luar sana yang kehidupannya tak seberuntung kita. Hal inilah yang akan semakin membuat kita jadi lebih banyak bersyukur.
Bersyukur adalah kunci bahagia. Saya yakin semua orang sepakat dengan hal ini. Sebagaimana diungkap dalam buku ini bahwa bersyukur adalah inti dari kebahagiaan hakiki manusia. Orang yang senantiasa bersyukur akan merasa bahagia. Setidaknya, hatinya tidak sakit. Dengan bersyukur, hatinya menjadi lebih sabar, bahagia, dan mau menerima takdir Tuhan yang ditetapkan untuknya.
Hal yang patut diwaspadai bahwa mengeluh adalah bagian dari hawa nafsu. Setiap orang memiliki hawa nafsu. Dan, salah satu bentuk dari hawa nafsu itu adalah sifat suka mengeluh. Mengeluh juga termasuk penyakit hati bersama dengan rasa iri, dengki, sombong, angkuh, dan lain-lain. Orang yang suka mengeluh pastilah hatinya sedang sakit. Bila tidak, mana mungkin ia akan mengeluh? ( Jangan Mengeluh, Jadilah Tangguh, hlm. 14).
Buku ‘Jangan Mengeluh, Jadilah Tangguh!’ karya Putri Sawwal yang diterbitkan oleh Laksana (Yogyakarta) ini layak dijadikan sebagai bacaan yang akan mengingatkan kita tentang pentingnya mensyukuri segala nikmat yang telah kita dapat.
Lebih baik kita berusaha menjalani hidup dengan banyak bersyukur daripada selalu mengeluh. Banyak mengeluh hanya akan membuat kita menjadi manusia yang merugi. Selamat membaca!
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Bukan Tentang Siapa yang Selamat, Memahami Lebih Dalam Film Tukar Takdir
-
Review Film One Battle After Another: Sebuah Cerminan Masyarakat Modern!
-
Review Film The Strangers: Chapter 2, Pembunuh Bertopeng Kembali Meneror!
-
Review Film Maria: Kisah Pilu Diva yang Kehilangan Suaranya!
-
Serunai Maut II, Perang Terakhir di Pulau Jengka dan Simbol Kejahatan
Terkini
-
Penuh Makna dan Harapan, Film Animasi Korea Your Letter Tayang di Indonesia
-
4 Serum Vitamin C Aman untuk Ibu Hamil, Atasi Wajah Kusam dan Noda Hitam!
-
No Closure is a Closure: Kadang, Gak Dijelasin Itu Justru Jawabannya
-
Duel Panas Bawa SMKN 1 Balikpapan Amankan Tiket Grand Final ANC 2025
-
SMAN 16 Bekasi Buka Skor, Tapi SMAN 8 Bekasi Mengamuk dengan Empat Gol!